Part 3

25.4K 333 2
                                    

30 Juni 2019
15.55

Peringatan :

-Bijak dalam menambah bacaan
-Typo tersebar dimana-mana
-VOMENT sebelum membaca, keharusan!!!

💭💭💭

Alcys PoV.

Di depan cermin, aku berdandan layaknya pengantin yang tengah berbahagia. Seolah calon suamiku akan datang untuk melamar dan menatapku tanpa mengedip sedetikpun.

Aku serasa gila, bicara sendiri sambil tersenyum memandangi berbagai produk makeup yang ada ditangan ku. Sudah hampir dua jam aku disini, tatapi sabarlah ini akan selesai.

Dengan polesan sedikit lipstik,  maskara untuk memperpanjang bulu mataku dan eyeliner agar tambah menarik.

Yapss.. selesai.

Aku bangkit dari kursi riasku, mundur dari sana dan memandangi seluruh tubuhku yang terpantul melalui cermin.

Wawwww, takjub ku. Aku tak menyangka diriku secantik ini.

Aku berputar-putar, bergaya seperti model, untuk memperhatikan penampilan ku dari atas sampai bawah.

Hmm.., tidak terlalu buruk. Sekalipun baju yang ku kenakan sedikit usang dan lama, tapi tak apalah. Tanpa busana sekalipun aku masih terlihat cantik.

"Waaw, kau? Sungguh cantik." Puji Stevie yang tak aku sadari kedatangannya.

Selalu saja, anak ini masuk tanpa permisi seperti siluman yang mengagetkan.

Aku tersenyum kearahnya. Memberi tatapan bertanya, seolah "bagaimana menurutmu?"

"Kau jangan cari masalah lagi, bekerjalah dengan baik dan jangan..." Stevie menjeda ucapannya. "Jangan kau goda bos mu lagi. Agar kau tidak dipecat." Lanjutnya sambil mengulum senyum remeh kearah ku.

Aku yang sudah berada didekat ranjang dengan otomatis mengambil bantal, melemparnya kearah Stevie yang membuat kami tertawa bersama.

"Aku tidak menggoda mereka. Mereka saja yang terlalu rakus dengan wanita." Bela ku.

"Hah, baiklah-baiklah. Ku harap wawancara mu hari ini sukses." Ujar Stevie sambil menyerahkan tas yang akan aku bawa bersama ku.

Aku menerima tasnya.

"Tentu. Aku sudah berdandan secantik ini, tidak mungkin dia akan menolak ku." Ledek ku yang membuat Stevie hampir saja melemparkan bantal tadi kembali kearah ku.

Aku segera kabur menghindar Stevie, membuat wanita itu tersenyum dan melambaikan tangan nya kearah ku. "Semoga kau berhasil." Teriaknya.

Hah, lebay. Padahal aku hanya interview saja.



Waww... Ini sungguh luar biasa.

Takjubku. Ini belum apa-apa, hanya sebagian kecil dari halaman depan perusahaan ini. Tapi kemegahannya? Sungguh menakjubkan.

Area nya sangat luas, taman yang didekorasi sedemikian rupa juga mengambil berperan.

Rasa penasaran ku semakin melunjak. Aku meneladah kearah langit dan memperhatikan gedung didepan ku ini dengan seksama. Sangat tinggi, bersih, dan mengkilap.

Seketika mental ku menciut, takut-takut perusahaan besar seperti ini tidak akan mau menerima gembel seperti ku.

Ingin rasanya aku berbalik arah dan kembali kerumah. Tidak kuat.

Perfect Tonight [ SLOW UPDATE ✓ ✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang