P, 24 Januari 2021
23.20Peringatan :
-bijak dalam menambahkan bacaan
-Typo tersebar dimana-mana
-VOMENT sebelum membaca, keharusan!!!Yang baca jumlahnya Ribuan
Yang follow cuma ratusan
Yang Vote cuma puluhan
Yang komen cuma satuan
🙃Hahhh, sudahlah.Jika boleh berhenti. Ingin Stop disini rasanya.
💭💭💭
Author PoV.
Suasana begitu bising. Iruk pikuk kehidupan memaksa Alcys untuk kembali pada masa gelapnya.
Ya, memang begitulah.
Secangkir gelas kecil yang berisi alkohol, mata yang mulai tertutup karena lelah, serta cahaya remang yang membantu menyinari kehidupannya.
"Beberapa hari menjadi manusia normal membuat kau lupa cara mabuk, hmm?" Suara seorang pria yang menghampiri Alcys yang sedang asik dengan hayalan nya.
Alcys berusaha mengangkat kepalanya yang tersandar meja club'. Beberapa kali, berusaha mencari dari mana sumber suara tersebut.
Saat Alcys merasa menemukan sosok pemilik suara, ia membuka sebelah matanya.
Ohh, ternyata disana ada Ray.
"Ternyata kau, Ray?" Eja Alcys masih dalam keadaan mabuk. Ia sedikit tersenyum, kemudian kembali pada posisinya semula.
"Berapa banyak kau minum hari ini?" Tanya pria yang tadi bernama Ray.
Alcys tak menjawab dengan suara. Ia hanya mengangkat tangan kirinya yang menggenggam gelas kecil berisi alkohol.
"Cuma ini?" Remeh Ray sambil tersenyum kecil. "Dan kau sudah pingsan duluan? Sungguh payah." Lanjutnya dengan nada candaan.
Lantas saja perkataan Ray membuat Alcys terbangun dari posisinya. Sekalipun dengan mata yang masih setengah tertutup, dan kepala yang terasa berputar, Alcys langsung berdiri dan meneguk minumannya secara kontan. Tak tersisa.
"Hei, kau?" Panggil Alcys dengan suara serak ala-ala orang mabuk. "Kau tak kan tau seberapa besar dunia yang orang lain pikul, seberapa kencang angin yang menerjanh, dan seberapa gelap awan mendung yang menutupinya." Lanjutnya membalas candaan Ray sembari tertawa kecil.
Sekalipun Ray tak mengerti apa yang di ucapkan Alcys, tapi Ray sedikit mengambil kesimpulan bahwasanya Alcys sedang mengalami masalah yang besar. Dalam kurun waktu beberapa Minggu yang lalu, Ray tak lagi menemui sosok Alcys di night club, kemudian dengan tiba-tiba saja Alcys kembali ke club dan langsung tepar seperti ini.
Lihat saja, Alcys kembali meletakkan kepalanya dimeja club sambil sesekali berkicau tak karuan.
"Benarkah itu?" Tanya Ray dengan tawa yang lumayan menggelegar. Ray mendekatkan wajahnya pada wajah Alcys, menipiskan jarak antara mereka untuk melihat lebih seksama. Wajah Alcys begitu mulus, bersih, dan... Tentu saja cantik.
Pemandangan indah didepan mata membuat Ray terdiam dan tak bisa mengedipkan matanya. Sangat jarang sekali Ray bisa menikmati kecantikan Alcys dalam jarak yang dekat seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Tonight [ SLOW UPDATE ✓ ✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓]
Roman d'amour✓ Ga ada Prolog-prolog-an !!! ✓ Yang belum follow, silahkan follow dulu sebelum cerita ini ditambahkan. ✓ Jangan lupa tinggalkan jejak setiap chapter nya ✓ Yang kurang kreatif atau bahkan nggak kreatif samasekali, menyingkirlah! ✓ Kalau kepo, langsu...