Part 25

26 1 0
                                    

P, 2 September 2024

Hallo guys, aku kembali. Hihihi.
Maaf karena aku selalu membuat kalian menunggu. Berikut lanjutan untuk capt 25 nya ya.
Seperti biasa, pahamilah beberapa hal sebelum membaca:
✓ Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya
✓ Typo tersebar dimana-mana, diberi tahu akan lebih baik
✓ cerita ini hanya fiktif belaka, jika terdapat kesamaan tokoh, judul, tempat, dsb, semua itu di luar kesengajaan.

Enjoy Reading Guys....

💭💭💭

💭💭💭

Alcys PoV.

Hooooaaamm....

Aku menguap cukup lebar ditengah suara dentuman musik yang amat memekakkan telinga. Dibawah kelap kelip lampu bar yang meremang, banyak sekali manusia berdansa ria tanpa jelas dari kalangan mana saja. Aku merebahkan kepalaku pada sebuah meja untuk sekedar melepas penat hariku.

Sudah lebih dari satu bulan aku kembali ke tempat sialan ini untuk berdansa dengan para pria jalang yang haus akan s*x itu.

Hahhh... Sejak kejadian di Diana's grup waktu itu, aku berusaha bangkit dan kembali pada pekerjaan ini. Tapi, apakah kalian menganggap ku menyesal dengan pertemuan itu?

Jawabannya tentu saja tidak.

Sama sekali tidak ada penyesalan bagiku, bertemu dengan ibu kandungku adalah sebuah harapan terbesarku. Aku selalu berdoa, sebelum aku mati agar bisa dipertemukan kembali dengan sosok yang telah melahirkan ku. Sekalipun ternyata menyakitkan, bahkan amat menyakitkan, aku tak pernah menyesalinya sama sekali. Miris.

Saat aku masih sibuk dengan lamunan tentang ibuku, tak sengaja kedua bola mataku menangkap sosok bayangan seorang wanita yang tak lagi ingin aku temui. Aku berusaha mengalihkan pandangan ku, sayangnya kedua bola mata ini lebih dulu beradu pandang dengannya.

Sebelah dari garis sudut bibir wanita itu terangkat saat aku berusaha mengalihkan pandangan darinya. Untuk alasan apapun itu, aku tak ingin berjumpa dengannya sekalipun dalam hal kebetulan apapun.

Aah, sial. Umpatku cukup lirih saat wanita itu justru mendekat ke arah ku.

"Halo Nyonya Stevano, bagaimana kabarmu?"

Aku hanya diam, terus membuang buka tak ingin menatap wajahnya yang menjengkelkan itu.

"Kenapa kau tidak membalas sapaan ku, nyonya Stevano? Apa kau tidak lagi merindukan ku?

Tanya wanita itu yang pasti hanya untuk berbasa-basi. Aku sungguh muak hanya untuk mendengarkan ia bicara. Ah, sudahlah. Sabar Alcys sabar. Kau tak perlu menanggapinya sekarang.

"Menapa kau berada disini? Bukankah kehidupan dari tuan Stevano sudah cukup untuk membeli hidupmu? Ahh iya, apakah berita-berita itu benar, kau dicampakkan Tuan Stevano karena kau adalah anak seorang yang telah merusak kehidupan keluarganya? Ups, aku harap berita itu tidak benar, sekalipun banyak fakta yang telah terungkap."

Plak.

Panas. Hati ku cukup panas dengan apa yang wanita gila ini sampaikan, tanpa sadar aku melayangkan satu pukulan keras diwajah mulusnya yang sok lugu itu. "Dengar Stevie, apapun berita tentang keluarga ku apakah itu mengganggu privasimu? Kau tak tau apapun tentang hidupku, dan keluargaku. Lagipula, aku masih jelas siapa ayah dan ibuku, tak seperti kau yang tek jelas darimana asalmu."

Plak.

Kali ini pipi ku yang terasa panas. Kurang ajar.

Aku mengusap pelan pipi ku yang terasa amat panas karena tamparan itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perfect Tonight [ SLOW UPDATE ✓ ✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang