Part 9

16.6K 209 3
                                    

12 April 2019
22.30

Peringatan :
-bijak dalam menambah bacaan
-Typo tersebar dimana-mana
-VOMENT sebelum membaca, keharusan!!!

💭💭💭

Ray PoV.

Angin berhembus cukup kencang, membelai setiap jengkal pori-pori tubuhku yang tak tertutup oleh pakaian.

Dingin?

Seharusnya begitu

Tapi bukan aura seperti itu yang aku rasakan. Sekujur tubuhku mulai bercucuran keringat, panas. Sungguh ini panas.

Nafasku terasa cukup berat, terengah-engah dengan frekuensi pernapasan yang cukup banyak. Sial. Bayangan kejadian semalam masih sangat jelas melintas di benakku.

Bahkan aku tak yakin, benar-benar terjebak dengan permainan kakak ku sendiri, si wanita ambisius itu.

"Aarrrggggg..." Aku mengerang cukup kuat sambil mengepalkan tanganku lalu memukulkannya pada dinding.

Tak seharusnya aku berbuat demikian dengan Stevie. Aku tak butuh wanita liar itu.

Hah, Tuhan. Apa aku sudah gila?

Ya, benar saja. Sekarang aku mulai gila.

Yang ku inginkan hanya Alcys, Alcys, Alcys. Hanya permata itu saja. Sialnya aku benar-benar bermain dengan Stevie tadi malam. Bahkan, ketika bersama Stevie, wanita liar, aku hanya membayangkan Alcys yang berada di bawahku.

Pikiranku mulai kacau dengan berbagai bayangan yang tak terlihat sama sekali, hanya gelap, buram, kusut, semua berkumpul menjadi satu.

Bagaimana pun, aku harus mendapatkan Alcys. Ya, ya, benar. Wanita ku harus kembali padaku. Aku harus bergerak dengan cepat. Aku harus segera hentikan sandiwara yang memuakkan ini bersama Stevie. Tetapi sekarang, sepertinya aku harus ke dokter kelamin untuk mencek kesehatan ku terlebih dahulu.

💭💭💭

Alcys PoV.

Tak seperti biasanya, kali ini tubuhku berbaring dengan sangat nyaman di kasur yang empuk ini, membuat semua lelah yang disandang tubuhku kini telah lenyap seketika.

Rasanya juga sangat hangat diselimuti dengan anyaman benang yang saling bertautan.

Aku tersenyum? Mungkin saja. Ini sangat jauh yang aku rasakan dari ranjang yang ada dikamar ku, kasurnya sangat keras dan selalu membuat badanku pegal-pegal di pagi harinya. Apalagi selimut yang biasa aku gunakan, kalau bukan aku tumpuk dengan bantal, badan ku, mungkin saja angin masih saja menembus kulit ku.

Tapi tunggu dulu, tak seperti ranjangku? Maksudnya bagaimana? Apa ini bukan kamar ku?

Senyum yang tadi merekah kini lenyap seketika dari bibirku, berubah dengan keheranan. Dengan sangat cepat aku membuka mataku.

Aku terkejut bukan main, buktinya saja sekarang mata ku membuat sempurna saat menyaksikan semuanya.

Tidak-tidak. Ini pasti aku sedang bermimpi.

Aku kembali memejamkan mataku dengan sangat kuat. Siapa tau aku benar-benar terbangun setelah ini.

Tapi, saat mataku kembali aku buka, hal yang sama aku temui. Semua sama seperti awal aku membuka mataku.

Aku melihat disekitar ku, ini memang bukan kamarku.

Sungguh, aku hanya bisa terheran dan terpaku sekarang. Didepan mataku terpampang dengan sangat jelas wajah polos seorang gadis kecil. Tidak cuma itu saja, disamping gadis itu juga ada seorang pria dewasa yang selama ini selalu membuatku kesal.

Perfect Tonight [ SLOW UPDATE ✓ ✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang