Part 1

15.8K 281 0
                                    

08 April 2019
10.53

Peringatan :
-Bijak dalam menambah bacaan
-Typo tersebar dimana-mana
-VOMENT sebelum membaca, keharusan!!!

💭💭💭

Alcys PoV.

Pagi ini cukup terik, karena matahari menampakkan wujudnya dengan sangat gagah. Banyak orang yang berkeliaran, kesana-kemari melanjutkan pekerjaan yang tertunda kemarin. Lain halnya dengan aku dan Stevie, yang hanya menghabiskan waktu di mall besar ini dengan melamun.

"Apa yang kau pikirkan?" Tanya ku membuka suara duluan pada Stevie.

Wanita itu hanya menghembuskan nafasnya. Menatap ku lalu mengangkat bahunya.

"Andai saja kita seperti orang-orang yang dapat bekerja dengan baik." Lamun Stevie.

Waww.. ada apa dengan wanita ini? Sangat aneh jika ia menanyakan pekerjaan.

"Bukankah kita sudah bekerja setiap malam?" Tanya ku sambil meremeh.

"Mungkin." Jawabnya ragu. "Tapi pekerjaan yang ku maksud disini adalah pekerjaan yang baik, yang lebih terhormat."

Baik? Terhormat?

Aku ikut terdiam. Membenarkan ucapan Stevie. Kami bekerja setiap malam, merampas uang dari saku pria-pria rakus akan sex. Kami selalu bergelut dengan mereka setiap malam. Jika kami beruntung, kami akan dilelang dengan harga yang cukup fantastis.

"Tapi, setidaknya kau lebih beruntung dari pada aku." Ujar Stevie sambil menatap ku.

Beruntung dari mananya? Nasib kita itu sama.

Aku tak memotong pembicaraan Stevie, aku ingin wanita ini menyampaikan apa yang ada dipikirannya.

"Kau bisa bekerja di kantoran, dan kau pernah melakukan itu. Sedangkan aku? Aku tak punya keahlian khusus selain melayani para pria yang tak pernah puasitu."

Hah.. aku benci jika harus mengingat ini. Aku memang pernah bekerja di salah satu perusahaan, tapi baru saja dipecat.

Jika kalian ingin tahu kenapa aku dipecat? Akan ku beri tahu sejenak. Pria tua yang menjadi atasan ku, yang selama ini aku poroti hartanya kini sadar. Ia selalu mengalirkan uangnya pada saku ku dengan syarat aku akan bersamanya di sore hari, tapi aku yang cerdik selalu saja banyak akal. Aku selalu saja mencari jalan agar menghindar dari pria itu, cukup lama aku seperti itu hingga akhirnya ia sadar, ia tak mendapatkan apa yang semestinya dari ku. Jadilah aku dipecat.

"Setidaknya sekarang kau bersama seorang lelaki yang mencintaimu apa adanya. Ia tak mempedulikan status sosial mu, bahkan kau yang sudah tidak --, hmm maksudku kau, tentu paham saja." Titah ku yang membuat Stevie terdiam. "Ayolah, syukuri hidup ini."

Aku melihat Stevie yang mengangguk. Itu artinya, keanehan wanita ini kini mulai teratasi.

"Bahkan dalam masalah percintaan, kau mendahului ku untuk segera menikah? Keterlaluan." Ujar ku sambil menepuk lengan nya dengan cukup keras. Stevie tersenyum, sambil mengelus-elus lengan nya yang mungkin terasa sedikit panas.

"Lalu bagaimana dengan rencana mu yang selanjutnya?" Tanya nya padaku.

"Mungkin aku akan mencari pekerjaan lain." Stevie mengangguk mengerti, karena ia tau jika aku baru saja di PHK dari kantor.

"Harus, biaya listrik dan air kita sudah menunggak tiga bulan, dan itu karena kau."

"Iya-iya. Aku akan mendapatkan lagi pekerjaan dengan cepat, lagi pula uang simpanan ku masih ada jika hanya untuk membayar tunggakan listrik dan air yang tiga bulan itu. Kau tak usah khawatir."

Perfect Tonight [ SLOW UPDATE ✓ ✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang