six

381 29 0
                                    

           Biasakan vote sama follow
          
            Kalau udah sok di baca
            
            Hargai cerita orang oky -!

         Nah silahkan baca cerita mon maap agak sedikit pendek ntar next chapter agak panjang oky-!

Happy Reading guys📖

Malam hari berganti menjadi pagi hari yang cerah,mata yang cantik telah membuka matanya perlahan membiaskan sinar yang masuk ke kornea matanya.

Tangan cantik nya mencari benda pipih di bawah bantal nya, menyalakan benda pipih tersebut melihat notifikasi yang ada lalu dimatikan kembali.

Menarik selimut lalu menutupi tubuh nya dengan Selimut, baru ingin menutup matanya sudah ada ketokan pintu kamar nya.

"Senjaa ayo bangun" Sahut sang bunda di depan pintu kamar senja.

"Eungh"lenguhan senja.

Bunda nayla membuka pintu kamar putri nya melihat sang putri masih tertidur, berjalan menuju jendala membuka hordeng supaya cahaya matahari masuk.

"SENJA AYO BANGUN"teriak bunda nayla.

" Lima menit lagi ndaa"senja.

"Lima menit lagi kamu udah telat sekolah" Bunda nayla.

Senja sudah diperbolehkan untuk kesekolah, senja membungkus tubuh nya lalu bangkit dari kasur berjalan menuju kamar mandi.

"Selimut nya sayang jan dibawa" Bunda nayla.

Senja tidak mendengarkan suara bunda nya menutup pintu kamar mandi menyalakan keran lalu berjongkok di depan bathup bengong sebentar.

Bunda nayla merapikan tempat tidur sang putri lalu menyiapkan pakaian sekolah nya setelah menyelesaikan perkerjaan ini, mama nayla meninggalkan kamar putrinya.

Senja sudah mulai dengan ritual mandi nya, sekitar 15menit senja telah selesai mandi memakai seragam yang telah disediakan oleh mamah nya, mengikat satu rambut menyisihkan poni nya.

"Morningg semuaa nyaa" Sapa senja sambil menuruni anak tangga.

"Morning juga sayang" All.

Senja mengambil tempat duduk disebelah Ikbal yang sibuk dengan game online nya, reza berdehem lalu semua keluarga pada berhenti untuk melakukan aktivitas nya melirik ke arah reza.

"Jadi gini rencana nya abang mau lanjutin pendidikan abang di luar negeri tepat nya di swiss" Reza.

"Bagus dong bang kalau gitu" Bunda nayla mengambil piring lalu menuangkan nasi goreng kepiring senja.

"Lah kok mendadak sih bang?" Senja.

"Gak mendadak juga kemarin malam abangg udah izin sama ayah" Reza.

"Ouh" Senja memakan sarapan nya dengan tidak selera.

Reza membuang nafas sambil melirik ke arah senja lalu duduk kembali sambil memakan sarapan nya, hening seperti biasa hanya saja suasananya lebih dingin.

"Senja udah selesai" Senja membawa piring kotor nya ke wastafel.

"Kak ayo anterin senja" Senja.

"Lah kok kakak kan biasa sama abang" Ikbal.

Senja menatap sinis ke arah Ikbal lalu mengambil tas berjalan ke arah pintu mengambil sepatu lalu memakai nya, Ikbal melihat senja seperti itu segera mengikuti senja.

"Yah Ikbal berangkat duluu" Ikbal mencium punggung telapak tangan sang ayah.

Ikbal menyusul senja lalu mengambil sepatu nya di rak lalu memakainya, senja sudah selesai menunggu sang kakak yang memakai sepatu.

Ikbal sudah selesai lalu menggandeng tangan senja parkiran rumah, mengeluarkan motornya lalu menyalakan nya. Senja langsung memakai helm lalu naik ke motor sport nya Ikbal.

Motor sport nya Ikbal telah meninggal kan rumah nya, sedangkan reza yang masih dirumah hanya menatap sarapan nya tidak selera lalu berpamitan kedua orang tua nya.

Reza mengedarai mobilnya tidak fokus memikirkan senja yang akan tidak setuju kalau dia pergi ke luar negri, Ikbal dan senja telah sampai di gerbang sekolah senja.

Senja turun dari motornya lalu membuka helm mengasih ke kakak nya,Ikbal membuka helm nya menyugar rambut nya kebelakang siswi yang melihat kejadian itu hanya teriak tidak jelas.

"Makasih kak,gue masuk dulu" Senja.

"Hm yaudah belajar yang rajin oky" Ikbal menyalakan motornya lalu mengendarai motor keluar dari perkarangan rumah nya.

To be continued.


posesif brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang