Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Senja melambaikan tangan nya lalu masuk kedalam sekolah nya, berjalan melewati koridor sekolah menaiki anak tangga untuk ke kelas nya, sesampainya dikelas terlihat kelas nya masih sepi baru ada beberapa anak yang datang.
Senja langsung berjalan ke arah bangku nya menaro tas nya di meja menumpukan tangan nya lalu ditaro kepala nya di tumpukan tangan tersebut.
"PAGI SEMUANYA" Teriak vanessa.
"Berisik anjir" Ranaya.
Vannesa mengaruk tengkuk nya lalu berjalan ke arah bangku nya menaro tas nya lalu menghampiri ranaya, ditepok tangan nya menunjuk kearah senja.
"Tuh anak kenapa?" Vanessa.
"Gak tau gue juga nanya sama gue ya mana gue tau lah" Ranaya.
"Yaudah ntar gue tanya dukun" Vanessa.
"Goblok" Ranaya.
"Yaudah samperin yok" Ajak Vanessa.
Vanessa menarik tangan ranaya lalu menghampiri senja ditepuk punggung nya lalu duduk di bangku depan nya menghadap senja.
"Njaa... Kenapaa heum?" Vanessa.
Senja mengakat kepala nya lalu menegapkan tubuh nya melirik ke arah Vanessa dan ranaya, ranaya menaikan satu alis nya.
"Abang gue mau lanjutin kuliah nya di negara orang" Senja.
"Terus?" Ranaya.
"Ya kan gak enak gitu jadii sepii" Senja.
"Yaelah njaa cuman kuliah doang kan? Kakak gue juga kuliah di Jerman jarang pulang kerumah cuman setahun sekali" Ranaya.
"Busett beneran?" Vanessa.
"Iyaa" Ranaya.
"Tapii luh tau nay gue paling dekat tuh ma abang guee" Senja.
"Gak mauu pisah guee nay" Senja.
"Yee yaudah cegah aja" Ranaya.
"Luh tau abang gue batu"senja.
Vanessa menyimak pembicaraan mereka berdua.
"HEY TASHA CANTIK DATANG" Tasha mengeplak meja senja.
Senja, Vanessa dan ranaya kaget ketika tasha tiba-tiba geplak meja senja, lalu melirik sinis kearah tasha.
"Tasha gue kaget anjirt" Vanessa.
"Gak punya otak main geplak meja orang bae kalau rusak gimana??" Ranaya.