Mereka berempat pergi entah kemana menenangkan diri nya mungkin, malam semakin gelap udara menjadi dingin suara burung hantu dan angin berhembus menemani malam mereka berempat di tempat berbeda.
Paling tua di antara mereka memilih dan berpikir jalan keluar untuk ketiga adek nya, anak kedua berada di tempat yang sangat jauh dari ibu kota tak menyangka dirinya di buang begitu saja oleh ayah pas dia pulang dihadapi dengan kenyataan pahit.
Lelaki memakai hoddie hitam merentangkan tangan menikmati air yang berhembus menenangkan pikiran nya dan hati nya tak sangka keluarga bakal berakhir seperti ini pasti berat untuk dirinya dan adek kecil nya.
Memori yang terlintas pada kedua orang tua nya yang harmonis dan sangat mencintai satu sama lain pada akhirnya berpisah karna alasan yang tak ia ketahui, berdiam diri didalam mobil mengeraskan volume radio.
Malam itu ke empat remaja menghabiskan malam mereka ke tempat berbeda tak berniat untuk pulang yang mereka pikirkan bagaimana perasaan bunda?tak memikirkan perasaan sang ayah.
Matahari telah terbit suara kicauan Burung terdengar rumah seperti istana yang dihuni oleh keluarga yang harmonis sekarang seperti kuburan, suara senja dan Ikbal dipagi hari sekarang tak ada.
Keributan keluarga ini sudah tak ada lagi canda tawa ke empat anak nya tak ada pagi tanpa ada kata ribut dari senja dan Ikbal cuman ada dirinya dan wanita disamping nya.mengecek ponsel berniat untuk mencari anak nya ia urungkan.
Ke empat remaja di tempat berbeda menginap di mobil nya masing-masing tak ada yang pulang kerumah, senja membuka matanya melihat sejenak pemandangan ini merengangkan otot-otot pegal juga tidur di mobil.
Ingin pulang sebentar berkumpul dengan ketiga sodara nya kebetulan juga reza, Ikbal, arkan juga pulang untuk berganti pakaian. Memanaskan mobil lalu menjalankan mobil menuju rumah.
Mobil pun mulai berdatangan kediaman mereka, mulai dari mobil reza, arkan, Ikbal terakhir senja, mereka berempat mulai masuk kedalam rumah bersamaan terlihat di meja makan ada ayah dan wanita kemarin.
Tanpa berlama-lama mereka memilih cuek dan abai pemandangan dimeja makan, menghiraukan ajakan sarapan bersama dari ayah nya. Jordan melihat keempat anaknya pulang sedikit merasa lega ada rasa sakit pas mereka mengabaikan dirinya.
"Mas dimakan dulu aku mau hubungin anak ku dulu ya".
Jordan menganguk tak berniat untuk sarapan memilih menunggu keempat anaknya turun dan sarapan semoga saja, senja mulai merebahkan dirinya dikasur menatap langit kamar.
Reza menatap layar ponsel nya tak ada kabar dari bunda memilih mandi, Ikbal masih dengan kecewaan memilih untuk melakukan self harm untuk menenangkan dirinya. Arkan memilih untuk merokok di balkon kamarnya.
Senja malas mandi memilih ketempat kamar sang abang mengetok pintu terlebih dahulu sebelum siluet matanya bertemu dengan gadis yang sedang berbicara dengan wanita yang ayah bawa. Meneliti remaja tersebut lalu nyelonong masuk kekamar abang pertamanya.
"Waitt kek gue kenal dah".
"Sape yak? Pernah ketemu tapi dimana? Aaa lupaa".
"Ngapain dek kesini tumbenan banget"reza keluar dari kamar mandi tenang sudah pake baju kok tadi dikamar mandi terdengar suara senja.
"Abangg hugee"senja belari menubruk tubuh reza menguselkan kepalanya di dada sang abang pelukan hangat.
Reza menangkap bobot badan senja mendekap hangat mengelus rambut panjang mengecup sekilas pucuk kepala senja beberapa menit dibiarkan dalam pelukan hingga suara pecahan kaca terdengar dari kamar sebelah.
"Abangg kak Ikbal".pekik senja langsung belari keluar kamar reza mengedor pintu kamar Ikbal.
"Kak bukaa oi".
"KAK IKBALL DO YOU KNOW ME SNOWMAN"
Reza menepok jidat mengedor pintu kamar Ikbal namun tak ada jawaban senja tak habis akal segala upaya untuk mengedor pintu dan berteriak memanggil kakak nya.
"KAK KALO LO GAK KELUAR GUE DOBR-".
Ceklek suara pintu terbuka senja mengakat gagang sapu niatnya mau dobrak pake itu udah ancang-ancang eh dibuka oleh pemiliknya, kaget kamar kakaknya berantakan barang-barang sudah pecah bahkan ada darah.
"AAA LO KENAPA KAKK ASTAGFIRULLAH TOBAT LAH WAHAI KAU MANUSIA~".
Arkan keluar kamar karna bising dari senja melihat keadaan Ikbal kedua kakak dan abang panik langsung mengambil kotak p3k untuk menyembuhkan luka di pergelangan tangan.
Masuk kedalam kamar Ikbal banyak serpihan kaca dan beling ada cuter dan pisau ada bercak darah juga di ke empat benda tersebut senja meringis melihat benda tajam itu.
"Sejak kapan lo kek gini?".
"Kalo lagi depresi".
"Kagak baek anjir udah kita pindah ke masion gue".
Senja meneliti benda tajam yang ada bercak darah mengakat benda tersebut mengarahkan ke reza, Ikbal, arkan lalu tertawa sendiri stress. Jordan yang mendengar teriakan anak nya langsung ke lantai atas tercengang melihat anak bungsu nya.
"Astaga kak kenapa kek gini sakit gak? Mau ayah obatin?".
Ikbal menepis jari jordan lalu menatap datar tak ada ekspresi apapun selain muka Datar dan cuek kemudian ia keluar kamar di ikuti ketiga sodara nya.
Ke empat remaja tersebut turun tangga beriringan mengambil kunci mobil lalu keluar dari rumah utama menuju mansion di bogor, Jordan lelaki itu hanya menatap kepergian ke empat anak nya.
"Maafin ayah nak".
"Ouhh jadi ketos itu anak dari om Jordan bagus mempermudah gue bales dendam".
Didalam mobil senja tak henti nya mengomelin Ikbal karna melakukan self harm pada tangan nya beberapa luka ia tutupi sedangkan reza dan arkan hanya mendengarkan omelan senja.
"Loo tau gak ini bahaya kakk nanti kalo lo gores pas nadi gimana?".
"Ya bagus jadi mati"senja melotot garang lalu mengeplak tangan Ikbal tanpa sadar.
"Anjing sakit bego malah di geplak"senja memicingkan matanya.
"Gapapa lo mau self harm kan? Sini gua tambahin pake golok supaya lo puas".
"Ngadi-ngadi lo ini udah sakit anjirr".
"Sekalian pake golok yak ntar gue bawain ke lo okey biar mantep rasanya".
"Bangsat kau ade nurjana".
"Bomat serah".
"Ya kan gue coba ternyata enak".
"Pala gundul mu enak" Senja melemparkan kasa dan alkohol ke Ikbal.
"Gak ada akhlak nya lo sama kakak sendiri gue kutuk lo jadi ba-".
"Apaa ha?mau kutuk gue? Silahkan".
"Adek biadab".
"Za emang kelakuan mereka berdua gituu?" Tanya arkan.
"Iyaa kek kucing ma anjing kalo ketemu ntar jauhan kangenan"jawab reza.
Arkan meng oh saja lalu menatap kursi belakang masih dengan keributan senja dan Ikbal mengakat sudut bibir nya reza melihat sekilas tingkah arkan mengelengkan kepalanya.
Holla jangan lupa vote karna tidak dipungut biaya apapun 🙏🏻😄.
Terimakasih.
Vote okeyy
![](https://img.wattpad.com/cover/283284642-288-k881006.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
posesif brother
De Todo[Sebelum bacaa dahulukan follow oky] "ADEK NGAPAIN BAWA COWOK KE RUMAH" "Astagfirullah dek tuh laki-laki Ngapain ke rumah" "UDAH DI BILANGIN BERAPA KALI SIH" "BANDEL" "STOP-!". ---------------------------------------------------------------------- A...