𝑭𝒐𝒖𝒓𝒕𝒚-𝒔𝒆𝒗𝒆𝒏.

2.8K 191 417
                                    

Buona Lettura
__________________

Pagi hari telah tiba. Matahari sudah menunjukkan eksistensinya dengan menampakkan sinar nya yang mengintip malu - malu dicelah gorden. Membuat siapa saja yang sedang tertidur pasti akan terganggu oleh sinar nya.

Termasuk si pemilik mata elang. Kening nya mengernyit karena merasa terganggu oleh sinar matahari yang menyilaukan matanya.

Si pemilik mata elang itu perlahan membuka matanya dan mencoba membiasakan cahaya yang masuk ke matanya. Setelah sepenuhnya terbuka ia melirik kepada seseorang yang masih terlelap dalam dekapan nya. Seutas senyuman terbit di bibirnya lalu ia mengecup pelipis si manis dengan hati - hati agar ia tidak mengganggu tidur nyenyak si manis-nya.

Perlahan ia mencoba melepaskan dekapan nya untuk bangkit meraih remot control yang tergeletak di nakas untuk membuka gorden kamarnya. Setelah berhasil mengambil remotnya, ia menekan tombol untuk membuka gorden sepenuhnya. Begitu gorden itu terbuka, si manis yang tadi masih tertidur kini telah membuka sepasang manik sayu nya.

"Bonjour chéri."

(Selamat pagi sayang)

Hyunjae hanya tersenyum kecil mendengar ucapan selamat pagi dari suaminya. Ia mencoba mendudukan dirinya seperti Juyeon yang tengah duduk sambil bersandar di heaborad kasur. Ringisan mengalun dari bibirnya begitu ia duduk tegak.

Tidak lama suara tangisan menggema dikamar itu. "Sakit hiks pantat aku sakit." Telapak tangan nya menutupi wajahnya.

Juyeon mengangkat tubuh yang hanya dibalut oleh kemeja hitam miliknya untuk duduk dipangkuan nya. Hyunjae menenggelamkan wajahnya di dada bidang Juyeon masih tetap dalam keadaan menangis. Tangan kecilnya memukul dada Juyeon berkali kali, Juyeon biarkan saja karena demi apapun pukulan nya tidak terasa sakit sama sekali.

Dia memilih diam membiarkan Hyunjae melanjutkan apa yang ingin diutarakan nya.

"Kamu semalem hiks main nya kasar, pantat aku hiks j-jadinya sakit. Juyeon jahat huhuhu." Suara tangisan nya begitu parau, mungkin karena efek ia habiskan malam tadi dengan berdesah panas ditambah ia dalam keadaan baru bangun tidur.

Juyeon memeluk erat tubuh bergetar itu sesekali ia mengelus lembut punggung sempit si manis. "Maaf sayang, maaf." Ia mengecup bahu si manis yang terlihat karena kemeja nya melorot.

"Hiks jangan gitu lagi, Jeje ngga hikss suka. T-tangan Jeje sakit hikss pantat Jeje juga sakit, leher Jeje hikss juga sakit Juju."

Tangisan Hyunjae semakin kencang. Juyeon dengan sabar mengelus punggung itu sambil melontarkan kata maaf dan penenang agar Hyunjae berhenti menangis. Sesekali juga ia mengecup puncak kepala Hyunjae dengan lembut.

Kasihan juga dia mendengar suara tangisan Hyunjae yang terdengar parau ditelinga nya. Baru kali ini Hyunjae menangis sampai segini nya ketika habis bermain. Dan semalam ia akui jika permainan nya terlalu kasar dari tingkat kasar yang selalu ia lakukan.

Beberapa menit usaha Juyeon untuk menghentikan tangisan Hyunjae kini membuahkan hasil. Si manis sudah lebih tenang dari yang tadi.

"Juju ayo mandi." Pintanya.

Tanpa mengeluarkan sepatah kata Juyeon langsung menggendong Hyunjae menuju kamar mandi. Ia membuka celana yang ia pakai dan juga membuka kemeja yang Hyunjae kenakan.

Ia mengisi bathup dengan air hangat. Setelah bathup terisi ia menarik Hyunjae untuk masuk ke dalam bathup dan menyuruh Hyunjae duduk di antara kedua sela kakinya yang terbuka lebar.

Hyunjae menurut dan menyandarkan punggungnya di dada bidang sang suami dan menyamankan posisinya disana.

Hyunjae menurut dan menyandarkan punggungnya di dada bidang sang suami dan menyamankan posisinya disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JUJAE [ 𝐌𝐲 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 ] || 𝐓𝐡𝐞 𝐁𝐨𝐲𝐳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang