𝑻𝒘𝒆𝒏𝒕𝒚-𝒇𝒊𝒗𝒆.

2.5K 221 371
                                    

⚠️ part ini panjang ⚠️

Buona Lettura
___________________


Paginya Hyunjae terbangun pada jam delapan pagi, dia baru bisa tertidur pukul dua pagi, Juyeon benar - benar menghajarnya habis - habisan.

Dia merenggangkan tubuhnya seraya meringis menahan perih pada area bokong nya, huh, bagaimana nanti dia bertemu dengan dosbing nya jika seperti ini ? Berdoa saja ketika siang nanti sakitnya tidak terlalu kerasa.

Hyunjae mendudukan dirinya, dia memperhatikan tubuh bagian atasnya yang terbalut kaos kebesaran milik Juyeon, seperti biasa, jika habis 'bermain' pasti begitu.

Perlahan dia mencoba bangkit dari kasur, meski perih dan sakit dia harus menahan nya. Sambil menarik selimut untuk menutupi tubuh bagian bawahnya, dia berjalan perlahan menuju kamar mandi.

Baru berjalan beberapa langkah Juyeon masuk ke dalam dengan sarapan yang tertata di nampan dan nampaknya dia terkejut melihat Hyunjae yang mau berjalan ke kamar mandi.

Juyeon menaruh nampan itu di meja dekat sofa lalu menghampiri Hyunjae dan menggendong nya ala bridal dengan perlahan. "Ya ampun by, kalau mau ke kamar mandi panggil aku."

Hyunjae mengerucutkan bibirnya sambil jarinya menusuk - nusuk pelan leher Juyeon. "Aku bisa kok jalan ke kamar mandi."

"Tapi itu kamu sakitkan ? Jangan bandel deh kalau dibilangin."

"Iya, iya, maaf."

Selagi menunggu Hyunjae mandi, Juyeon biasa menggantikan sprei kasur dengan yang bersih. Dan sehabis itu dia mencuci sendiri spreinya. Malu kan jika spreinya dibawa ke laundry.

Beberapa menit kemudian Hyunjae keluar dari dalam mandi dengan tubuh terbalut jubah mandi dan air yang menetes ke wajah dan lantai karena rambutnya yang basah.

"Juyeon, gendong~." Hyunjae merentangkan kedua tangan nya.

Si dominan terkekeh pelan lalu mengangkat tubuh ringan kekasihnya. "Habis mandi aja cantik banget kamu tuh."

"Ish, gombal terus, lancar banget mulutnya."

"Permisi, Juyeon mau memuji, bukan ngegombal, Juyeon mau bilang kalau pacar Juyeon itu cantik bahkan baru selesai mandi pun dia cantik."

Wajah Hyunjae langsung berubah seperti kepiting rebus, kalau soal memuji memang Juyeon sangat bisa membuat dirinya tersipu malu karena pujian nya, entahlah, Juyeon selalu bisa memikat hatinya lagi dan lagi hanya lewat sebuah pujian.

Katakan lah Hyunjae bucin, tapi memang begitu adanya. Hanya karena sebuah pujian manis dari Juyeon dia akan merasa terbang. Juyeon nya juga selalu bersikap manis kepadanya meski dia sedang menyebalkan sekalipun tapi Juyeon nya selalu bersikap manis.

Dengan pelan Hyunjae memukul bahu Juyeon. "A-apaan sih."

"Malu bilang aja by."

"Shut up!."

Setelah Hyunjae sudah rapih dengan pakaian nya dia menyantap sarapan yang Juyeon buat untuknya. Mereka duduk di gazebo yang terletak di balkon, Hyunjae sibuk dengan sarapan nya sedangkan Juyeon sibuk dengan laptop milik Hyunjae.

"By, nanti ada pertemuan sama dosbing ?."

"Adwa." Jawabnya dengan mulut yang menggembung karena masih mengunyah makanan nya.

"Telen dulu by makan nya."

Juyeon tidak lagi bertanya atau mengajak Hyunjae mengobrol, dia biarkan Hyunjae menghabiskan sarapan nya terlebih dulu. Dengan lahap Hyunjae menyantap sarapan buatan Juyeon, beberapa menit kemudian sarapan Hyunjae sudah habis.

JUJAE [ 𝐌𝐲 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 ] || 𝐓𝐡𝐞 𝐁𝐨𝐲𝐳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang