𝑻𝒆𝒏.

2.5K 227 122
                                    

KANGEN GUE GA? 

GA?

Oh oke

Buona lettura
_________________

Juyeon membawa kotak bekal nya menuju kantin perusahaan, seperti biasa dia akan makan siang bersama Brian. Hyunjae tidak pernah absen membuatkan bekal makan siang untuknya, tapi karena perbuatan kekasihnya itu membuat dirinya semangat bekerja.

"Bekal lagi ?." Tanya Brian ketika melihat Juyeon menggenggam kotak bekal ditangan kanan nya.

Juyeon terkekeh. "As always."

"Gue iri, gue bilang."

"Cari pacar makanya sana. Lo tuh udah mapan ya bang."

"Iya pak Juyeon, nanti saya cari pacar."

Juyeon mendengus mendengar Brian memanggilnya begitu. "Sayang banget temen - temen gue udah punya pawang semua, kalo belum pasti gue kenalin."

"Hyunjae aja buat gue, gimana ?." Brian menaik turunkan alisnya.

Raut wajah Juyeon datar seketika. "Kepala lo gue penggal atau gue dorong lo dari rooftop gedung ini ? Pilih yang mana ?."

"Hehe bercanda gue, bercanda."

Dalam perjalanan, banyak yang menyapa Juyeon, dengan senang hati Juyeon menyapa balik para -calon- karyawan nya. Dia tidak mau di cap sebagai pemimpin yang sombong. Tidak banyak juga mereka menyapa Brian yang terkenal ramah diperusahaan.

Saat mereka melewati lobby, ada suara yang memanggil nama Juyeon. Hanya memanggil nama, tanpa embel - embel 'tuan' seperti para karyawan yang memanggilnya. Mau tidak mau Juyeon harus menoleh karena merasa namanya dipanggil. Brian juga ikut menoleh untuk melihat siapa yang memanggil Juyeon.

Brian melihat seorang perempuan cantik dengan style feminim dan rambut yang dikuncir kuda. Dia melambaikan tangan kearah nya, ralat, ke arah Juyeon.

"Hai Juyeon." Juyeon membalas nya hanya dengan sebuah senyuman kecil.

"Eum... dia siapa ?." Tanya Lia.

Brian menjulurkan tangan kanan nya, bermaksud untuk bersalaman. "Gue Brian, se---."

"---temen gue." Sergah Juyeon.

Lia membalas nuluran tangan Brian. "Gue Lia. Kayak nya lo lebih tua dari gue, gue panggil kak Brian ya." Lia melepas salaman nya.

Brian melirik Juyeon yang berada di samping Lia. Dia menatap Juyeon yang berbicara tanpa suara, kira - kira seperti ini yang Juyeon katakan, Jangan kasih tau dia kalo gue CEO.

Juyeon berdehem. "Lo ngapain disini ?." Tanya Juyeon.

"Berkunjung. Kebetulan papa kerja disini. Lo sendiri ?."

"Kerja."

"Loh ? Bukan nya lo belum sidang skripsi ?."

"Ya, gue suntuk duluan nungguin sidang skripsi."

"Emang boleh ya ? Maksud gue lo kan belum lulus kuliah."

"Boleh, karena ini perusahaan om gue."

"Oh gitu."

Juyeon dan Lia tenggelam dalam obrolan mereka, sedangkan Brian tenggelam dalam pikiran nya. Mengapa Juyeon tidak memperbolehkan dia untuk memberi tau bahwa dia bakal seorang CEO disini ? Dan kenapa juga Juyeon mengatakan ini perusahaan om nya ? Dan Lia juga sepertinya percaya dengan ucapan Juyeon.

JUJAE [ 𝐌𝐲 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 ] || 𝐓𝐡𝐞 𝐁𝐨𝐲𝐳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang