𝑭𝒊𝒇𝒕𝒚𝒕𝒘𝒐.

2K 185 79
                                    

Buona Lettura
__________________

Lagi dan lagi, Hyunjae kembali mengalami morning sickness. Masih sama seperti kemarin, muntah - muntah sampai membuat tubuh dia lemas dan berakhir menangis karena merasa tersiksa. Tapi bedanya, saat ini Hyunjae mengalami morning sickness pada jam 4 pagi, dimana semua orang masih tertidur tapi Hyunjae sudah sibuk bersimpuh didepan closet dan Juyeon yang memijat tengkuknya.

Sekarang Hyunjae tengah terduduk ditepi kasur masih dalam keadaan menangis dan Juyeon yang berlutut dihadapan nya. Si dominan hanya diam memperhatikan Hyunjae seraya tangan nya mengganggam salah satu tangan Hyunjae yang tergeletak diatas paha nya sendiri.

Terdengar helaan nafas dari Juyeon lalu ibu jari nya bergerak mengelus punggung tangan Hyunjae dengan lembut. "Hei, sayang, udah ya jangan nangis terus."

"Hiks Juyeon ngga tau rasanya, mual banget tau."

Juyeon lalu bangkit, berdiri dihadapan Hyunjae. Kedua tangan nya menangkup wajah sembab yang terlihat menggemaskan, dihapusnya jejak air mata yang membekas dipipi gembil Hyunjae kemudian ia mengecup kedua mata Hyunjae secara bergantian.

"Aku emang ngga pernah ngerasain gimana rasanya morning sickness, aku ngga tau se-mual apa kalau lagi morning sickness. Tapi, hei, dengan kamu nangis juga itu ngga bikin mualnya hilang sayang. Yang ada mata kamu bengkak karena nangis terus." Ucapnya dengan lembut.

Hyunjae langsung memeluk perut Juyeon dan tidak lama tangisan nya mereda. Si manis mendongak menatap sang dominan dengan wajah sembab nya. Itu mengundang kekehan dari mulut sang dominan.

"Lucu banget sih yang habis nangis. Tapi aku ngga suka kalau kamu lucu nya karena habis nangis, kasian mata kamu."

"Juyeon, adek bayi mau roti bakar."

"Hah ? Jam segini mana ada yang jual roti bakar sayang."

Hyunjae merengek. "Tapi adek bayi nya mau roti bakar, Juyeon."

Mana mungkin Juyeon bisa menolak. Dia menghela nafasnya pelan lalu menganggukkan kepalanya. "Oke, aku bikinin roti bakar."

"Yeayy! Rasa cokelat ya ?."

"Iya rasa cokelat."

Hyunjae mengeluarkan cengiran lucunya. "Adek bayi mam roti bakar." Hyunjae kembali memeluk perut Juyeon.

Tangan Juyeon mengusak kepala si manis dengan gemas. Padahal tadi Hyunjae habis menangis tapi mendengar permintaan nya dikabulkan seakan - akan Hyunjae lupa siapa tadi yang mengeluh mual dan kaki nya lemas karena morning sickness.

Kemudian Juyeon menggendong Hyunjae ala koala. Mengingat tadi Hyunjae begitu lemas sampai ia menggendong Hyunjae untuk kembali ke kasurnya karena morning sickness yang di alami si mungil. Ia tidak mau membuat Hyunjae berjalan dalam keadaan kaki masih lemas.

Meski tadi Hyunjae sudah bersemangat karena makanan tapi ia tetap tidak mau memapah Hyunjae sampai ke dapur. Ia masih sanggup menggendong si mungil.

Jika soal makanan pasti Hyunjae selalu semangat. Juyeon sih tidak masalah. Selagi makanan nya sehat dan tidak membahayakan kandungan Hyunjae, Juyeon biarkan kesayangan nya memakan apapun yang ia mau asal tidak berlebihan.

Sampai didapur Juyeon mulai menyiapkan bahan - bahan nya sedangkan Hyunjae hanya duduk dikursi meja makan yang tersedia disana. Memperhatikan suami nya yang mulai sibuk membuat roti bakar sesuai keinginan nya.

Tadi dia ingin membantu tetapi Juyeon melarangnya, jadi ya dia hanya diam sambil memperhatikan Juyeon membuat roti bakar seperti roti bakar pada umumnya.

JUJAE [ 𝐌𝐲 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 ] || 𝐓𝐡𝐞 𝐁𝐨𝐲𝐳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang