𝑻𝒉𝒊𝒓𝒕𝒚-𝒆𝒊𝒈𝒉𝒕

1.8K 186 391
                                    

Alooo



Buona Lettura
__________________

1 BULAN KEMUDIAN

Satu bulan sudah berlalu. Kejadian satu bulan lalu tidak akan pernah Hyunjae lupakan, kejadian yang merenggut satu nyawa teman baiknya.

Jika ditanya bagaimana perasaan nya saat ini ? Apakah sudah membaik ? Membaik tentu saja tetapi rasa kehilangan masih membekas di hatinya. Rasa bersalah juga ikut menguasai hatinya. Bersalah karena dirinya penyebab kematian Eunwoo.

Meski keluarga Eunwoo dan Jaehyun sendiri sudah mengikhlaskan kepergian Eunwoo dan mereka tidak menyalahkan dirinya tapi dirinya sendiri malah mengklaim penyebab kematian Eunwoo adalah dirinya.

Disinilah dia sekarang. Berjongkok disamping sebuah gundukan tanah yang masih agak basah dan taburan bunga yang terlihat masih segar, pertanda jika masih banyak orang yang menyekar kesana.

Cha Eunwoo, itu lah nama yang tertulis di papan nisan pusara yang ia kunjungi. Kenangan dirinya dengan sosok tampan dan memiliki senyuman manis mengalir begitu deras dalam pikiran nya.

Bolehkah ia berteriak lantang untuk mengadu pada semesta mengapa jalan takdirnya begini ? Terdengar bodoh, tapi ia hanya ingin semesta tau jika jalan takdirnya sangatlah lucu, lucu sampai membuatnya hampir gila.

Katakan lah dia belum ikhlas atas kepergian Eunwoo. Ikhlas ? Tidak ada kata ikhlas, yang ada hanya sebuah rasa yang dituntut untuk terbiasa tanpa hadirnya mereka sebagai seseorang yang selalu berada di samping kita.

Semesta begitu jahat padanya. Bulan lalu, ia di diagnosa Haphephobia, membuatnya harus mengikuti serangkaian terapi hingga saat ini untuk menyembuhkan trauma nya.

Seminggu setelah dia di diagnosa, dia mendapat kabar jika teman nya telah pergi, pergi ke tempat yang jauh yang ia sendiri tidak tau seperti apa tempat nya. Indah ? Sepertinya memang indah. Sampai - sampai teman nya itu pergi kesana dengan cepat.

Sebelumnya Eunwoo sudah siuman dan sempat mengobrol sebentar dengan Hyunjae. Ia sangat ingat dengan pesan yang disampaikan Eunwoo "lo pasti bisa lewatin ini semua, semangat ya ? Jangan menyerah. Lo punya Juyeon yang selalu ada disamping lo, lo punya temen - temen yang bisa lo andelin, lo punya keluarga yang siap menjaga lo, lo juga punya gue yang bisa lo andelin. Ayo semangat, nikah nanti kasih gue keponakan yang lucu - lucu ya!." Siapa yang menyangka jika itu adalah obrolan terakhir nya bersama Eunwoo.

Disaat keadaan lemah itu Eunwoo masih bisa memberinya semangat. Seharusnya Eunwoo menyemangati dirinya sendiri.

Keadaan nya sempat sudah mulai membaik tapi setelah mendengar kabar jika Eunwoo meninggal, kesehatan nya kembali menurun. Kesedihan membuat dirinya kembali murung yang berdampak pada kesehatan nya.

Beruntung dirinya masih memiliki orang - orang yang memberinya semangat, menemaninya disaat dia sedang berada dibawah, membantunya untuk bangkit kembali.

Dan inilah dirinya. Dirinya yang sempat kehilangan semangat hidup, namun ia masih harus melanjutkan kehidupan nya, seperti pesan yang Eunwoo sampaikan untuknya.

Kepergian seseorang yang kita sayangi tidak seharusnya membuat kita terus menerus murung, tidak semangat hidup, ataupun sedih.

Semua nya akan kembali kepada sang pencipta, hanya tinggal menunggu waktu saja.

"Juyeon, ayo pulang." Dia bangkit setelah dirasa kakinya mulai keram karena terlalu lama berjongkok.

JUJAE [ 𝐌𝐲 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 ] || 𝐓𝐡𝐞 𝐁𝐨𝐲𝐳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang