𝑻𝒘𝒆𝒏𝒕𝒚.

2.2K 200 238
                                    

Buona Lettura
___________________


Sebuah mobil berwarna kuning dengan garis hitam ditengah terparkir apik dihalaman sebuah rumah mewah yang terdapat air mancur ditengah halaman tersebut. Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu dia langsung masuk ke dalam rumah yang dimana orangtua dan kedua adiknya tinggal disana.

Tujuan dia adalah ruang makan. Karena masih pagi begini pasti mereka masih berada disana untuk sarapan.

"Selamat pagi semua!." Sapa nya dengan riang.

Mereka yang sedang sarapan -Minhyun, Yoona, Minjee dan Jiyeon- tampak terkejut dengan kedatangan nya.

"Tumben banget kesini. Ngga ngasih kabar lagi, tau - tau dateng tanpa di undang, nanti pulang tak di antar. Fix kamu jailangkung Jae."

"Ah udah lah, Hyunjae mau pulang lagi aja." Baru saja ia mau membalikkan badan, tangan nya dicekal oleh papahnya.

"Papah bercanda sweetie, pundungan ih."

Hyunjae mencebikkan bibirnya sebal. Bisa - bisanya sang papah menyamakan dia dengan si kepala batok dan berbadan batang kayu itu. Bolehkah ia meloakan papah nya di tempat jual barang bekas ?

"Lagian anaknya dibilang kayak jailangkung. Dahlah aku mau jadi anak tante mama sama om papa aja." Fyi, tante mama dan om papa adalah sebutan untuk kedua orangtuan Hyunjin dan Heochan.

"Emang mereka mau nampung anak cengeng, pundungan, terus manja kayak kamu ?."

Serius, sepertinya dia sehabis ini dia harus meolakan papahnya. "Bunaaa, papahnya ngeselin tuh." Hyunjae merengek ke Yoona.

"Mas udah ah, jangan di ledekin terus anaknya. Nanti dia ngambek ngga mau ketemu kamu seminggu, kamu nya yang uring - uringan."

Minhyun yang diberi peringatan hanya cengengesan tidak jelas. Suka sekali dia menggoda anak manisnya itu. Dia menarik Hyunjae untuk duduk di kursi meja makan yang masih kosong.

"Duduk sini. Kamu udah sarapan ?."

"Udah." Jawabnya dengan nada ketus.

"Aih jangan ketus gitu dong jawabnya."

"Ya lagian papah masih pagi bikin aku kesel."

Minhyun terkekeh lalu tangan terulur untuk mengelus surai blonde Hyunjae. "Yaudah, maaf ya. Jangan ngambek ah, ngga malu di lihatin sama adek - adek kamu ?."

Hyunjae memperhatikan kedua adiknyang sedang tenang menyantap sarapan nya. "Mereka ngga lihat tuh."

"Terserah kamu deh. Kamu ngga ada kegiatan hari ini ?."

"Ngga ada, kalau ada aku ngga bakal kesini."

Atensi Hyunjae teralihkan pada tubuh papah nya yang terbalut setelan kantor. Wait, what ? Setelan kantor ?

"Papah mau ke kantor ?."

"Iya. Kamu tau kan disana ada masalah ?."

"Tau kok. Juyeon kepikiran terus sampe dia ngga bisa tidur."

Minhyun menghela nafas panjang lalu berucap, "Kasih dia peringatan, jangan terlalu dipikirin, istirahat yang cukup juga, makan nya diperhatikan juga, takutnya kesehatan dia menurun. Itu berlaku bukan cuma buat Juyeon, buat kamu juga."

"Siap bos! Nanti aku kasih peringatan ke Juyeon. Pah, papah.. ngga marah kan sama Juyeon ?."

"Kenapa papah harus marah ? Ini bukan salah Juyeon."

"Ya.. aku takutnya papah marah sama Juyeon."

"Kamu lihat muka pacar mu babak belur ngga ?."

Hyunjae menggelengkan kepala. "Engga."

JUJAE [ 𝐌𝐲 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 ] || 𝐓𝐡𝐞 𝐁𝐨𝐲𝐳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang