31¦ Dusta

1K 165 7
                                    

Hello gengsss

Nungguin yaaa?

Udah pada follow Author-nya belum?

Jangan lupa vote dan komen ye
Aku marah lho kalau kelen sider >_<

Jangan lupa vote dan komen yeAku marah lho kalau kelen sider >_<

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca
_ _ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _ _ _ _

Pagi yang masih menyisakan hawa sejuknya bukannya menciptakan ketenangan malah melahirkan sejuta rasa cemas di hati Lea. Bagaimana tidak, kala ia terbangun, Nino terlebih dulu bangun dan tiba-tiba meminta pulang.

"Nino, kondisimu belum pulih sepenuhnya, masa kamu mau pulang? Nenekmu saja belum tentu mengizinkan."

Nino mendecakkan mulut. Ia yang menyandarkan punggung di kepala kasur berkata, "Aku sudah pulih, Lea. Lagi pula aku bosan mencium obat-obat aneh di rumah sakit ini. Lagipun, Nenek sudah mengizinkan aku."

Terdengar desahan berat dari Lea. Alhasil gadis itu pergi ke ruang dokter berniat bertanya apakah Nino sudah boleh pulang atau tidak. Di benaknya, terbesit harapan agar Nino tetap istirahat di rumah sakit. Namun apa daya, Dokter malah mengizinkan.

"Ya, kau menang, Nino. Kau akan pulang," kata Lea malas ketika masuk ke ruang Nino dengan wajah lesuh. Membuat senyuman kecil terbit di bibir lelaki itu.

Berakhirlah Lea dan Nino mengemasi barang-barang. Setelah mendapat izin resmi, Lea mengantarkan Nino dengan menaiki taksi. Setibanya di halaman depan rumah keluarga Wiyoko, Lea menitip saran.

"Jika ada apa-apa, langsung hubungi aku, oke?" Nino hanya menganggukkan kepalanya.

Sesudah taksi yang dinaiki Lea melaju meninggalkannya, Nino berbalik. Memantapkan langkah memasuki rumah dan saat ia memutar knop pintu, dahinya berkerut. Tak ada siapa pun di rumah. Apa karena ini hari minggu? Mereka semua masih terlelap dalam mimpi?

Gegas Nino menutup pintu, menaiki anak tangga dan masuk ke dalam kamar. Ia Merebahkan diri di kasur meski rasa sakit masih menjalar. Nino putuskan untuk istirahat sejenak.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haruskah Mati? √PART LENGKAP [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang