Holaaa gengsss 👋👋💕
Pada nungguin ya???
Hehe, follow dulu dongs authornya biar tahu info kapan update^^
Hehe, saranku baca sampai akhir ya,
Italic/tulisan miring= masa lalu
Selamat membaca
Baca SAMPAI AKHIR, oke?
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _Bantingan pintu menghasilkan suara yang amat keras. Sementara si pelaku bersandar pada pintu tersebut dengan kepala tertunduk. Matanya terpejam kuat seolah membendung sesuatu.
Terputar di kepala Andre, sesaat ia berteriak keras bahwasannya ia dan Nino adalah anak adopsi dan mereka lebih menyayangi Nino, Andre segera pergi. Keluar dari ruangan Nino dirawat tanpa mau tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Kini, Andre sudah berada di rumah.
Kepala Andre terangkat. Jari jempol tangan kanannya menyeka sebulir air mata yang berhasil keluar. Ingin menghapus semua ingatan tadi, Andre memandang seisi kamar. Seolah mencari sesuatu dan ketika sudah ditemukan, Andre mendekati.
Andre meraih tas besar yang terletak di lantai. Segera saja ia membawanya menuju lemari. Selepas membuka lemari tangannya dengan cekat memasukkan satu per satu baju. Tak lupa beberapa barang lain yang dirasa penting.
"Aku sudah tak peduli dengan adikku itu! Semua sudah selesai! Jika mereka lebih menyayanginya, oke, biarkan saja! Lebih baik aku tak ada di rumah ini dan memulai hidup baru!" Andre menekan setiap kata dengan rahang mengeras tanda amarah masih mendidih.
Selesai merapikan semuanya, Andre menggandeng tas. Ia keluar dari kamar dan mengunci pintu. Saat kakinya hendak melangkah, ia sempat bingung terhadap suasana rumah yang gelap, tapi dapur sedikit mendapat pencahayaan. Refleks saja Andre berjalan menuju dapur.
Bisa dia lihat di meja makan seorang wanita tengah duduk membelakanginya. Dengan bantuan lampu kecil, Andre bisa tau jika wanita itu ialah Ibu. Namun aneh, jari tangan kanan Ibu mengetuk-ngetuk di meja. Sehingga menimbulkan suasana menegangkan.
Andre mengangkat bahu tak acuh. Kala tubuhnya berbalik, suara Ibu mampu menghentikan langkahnya.
"Mau ke mana, hm? Jangan pergi dulu anak baik. Ibu ingin bermain. Ibu ada permainan yang bagus untukmu berhubung kau anak penurut seumur hidupku."
Wanita yang masih berstatus nyonya Wiyoko menarik kecil sudut bibir. Jangan lupakan kekehan mengerikan ikut terlontar. Bagaikan penjahat di tengah malam yang menyeringai saja.
Andre tak jadi pergi. Ia menelengkan kepala walau rautnya masih menyiratkan kemarahan. Terlebih Ibu berdiri kemudian berbalik menghadapnya dengan senyuman sulit diartikan. Mendadak saja bulu kuduk Andre meremang tatkala Ibu berjalan mendekati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haruskah Mati? √PART LENGKAP [TERBIT]
Fiksi Remaja"Aku hanya ingin tidur ... tidur selamanya bersama Bunda." "Berani baca kisahku?" _ _ _ _ _ _ Aku Nino, cowok berkacamata yang selalu memakai jaket. _ _ _ _ _ _ Tekanan hidup membuatku depresi dan berakhir menyakiti diri sendiri. Bukan hanya sekal...