blow

5K 577 32
                                    

Happy reading

SADARI tadi jaehyun tidak berhentik menggigit kuku telunjuknya guna menghilangkan rasa gugup yang menyerangnya saat ini. Ia terlalu bahagia sekarang karena akan menemui keluarga kecilnya, mobil yang di tumpanginya melaju menyusuri jalanan kota siang ini.

Ia barusaja menyelesaikan pekerjaanya dan langsung meminta lucas mengantarnya ketempat taeyong dan anak-anaknya tinggal. Jaehyun tidak ingin pergi sendiri, yang ada ia akan menabarkan mobil sebelum sampai ketempat tujuan karena rasa gugup yang mengganggunya.

Mobil yang di tumpangi jaehyun berhenti tidak jauh dari toko sekaligus tempat tinggal isterinya, barusaja jaehyun ingin membuka pintu mobil tapi gerakannya terhenti ketika mendengar teriakan nyaring. Ia memandang keluar kaca mobil.

Di sana ada mark dan pria manis jangan lupakan anak kecil yang kini di gendong putranya, mark telihat sangat bahagia sekarang membuat jaehyun mengurungkan niat untuk turun dari mobil.

"Presidir?."

Panggilan lucas membuat jaehyun sedikit tersentak. "sebentar." Lucas mengangguk, ikut memperhatikan keluar kaca mobil, ia bisa melihat di sana ada dua pria dewasa dan satu orang anak kecil sedang bermain di halaman toko dan tidak lama datang dua orang lainnya kesana.

Lucas menyipitkan mata, ia tidak banyak tahu tentang bosnya tapi ia tahu jika jaehyun atasanya itu hanya memiliki dua anak tapi kenapa sekarang ada lima orang anak laki laki di sana, apakah tetangga taeyong?. Jika semua itu anak taeyong tidak mungkin, informasi yang lucas dapat taeyong tidak menikah namun bisa saja pria cantik itu memungut anak atau sedang hamil saat pergi dari jaehyun.

Jaehyun menarik nafas dalam, ia tahu semuanya tidak akan mudah. Terlebih menghadapi kedua putranya yang sudah tumbuh besar sekarang, jaehyun yakin seribu persen jika anak-anaknya membencinya.

Memantapkan diri jaehyun membuka pintu mobil dan membiarkan lucas tetap di dalam sana, langkahnya terasa sangat berat ketika mendekat pada lima orang anak laki-laki di sana.

"Mark." Panggil jaehyun ketika ia sudah berada di dekat mark dan jeno, lima orang itu sontak menoleh mendapati jaehyun berdiri di dekat mereka. Mark dan jeno awalnya menatapnya bingung dan tiga lainnya juga menatap jaehyun dengan tatapan bingung.

Jaehyun membungkam mulutnya saat ia ingin kembali bersuara, tatapan mark begitu menusuknya, wajah anak dewasa itu berubah sembilan puluh sembilan derajat dari sebelumnya. Wajahnya bahkan memerah karena menahan sesuatu.

"Kau." Suara itu terdengar pelan tapi penuh tekanan, terlihat begitu kontras jika mark tengah di lingkupi emosi yang menggebu siap memberi pukulan keras di wajah jaehyun saat ini.

Beomgyu dan sungchan yang tadi duduk di pangkuan mark memilih beridiri ketika hyungnya itu menggerakan tubuh, mark berdiri menghadap jaehyun tangannya terkepal membuat buku-buku jarinya memutih.

Jeno dan haechan pun ikut bangkit, haechan tidak tau situasi apa yang ada di hadapannya sekarang, ia tidak mengenal pria yang ada di depan mark saat ini ia juga tidak tahu ada masalah apa pria itu dengan mark bahkan jeno juga terlihat marah saat ini. Haechan merasa takut karena ia tidak pernah melihat dua saudara itu marah.

Beomgyu bergerak mundur, bersembunyi di belakang kaki haechan, matanya berkaca-kaca siap menumpahkan tangisnya karena merasa takut dengan mark dan jeno sekarang.

"Haechan bawa beomgyu dan sungchan pergi." Printah itu tidak di indahkan oleh haechan, ia menurut, segera membawa beomgyu kedalam gendongannya dan menggandeng tangan kecil sungchan.

Ini pilihan bagus jika tidak mau memberikan tontonan kekerasan pada kedua bocah manis itu, karena mark tidak akan segan memukul wajah jaehyun sekarang ini. Lupakan jika dia adalah orang yang harus mark hormati, itu tidak pantas untuk manusia yang satu ini.

mommy《jaeyong》ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang