Jangan lupa vote sama komen ya biar rame biar akunya rajin up jga.
"Harusnya aku tau lebih awal." Suara jeno terkesan datar, mark segera menatap kembali mata gelap itu. "Aku tidak suka mommy di sakiti."
Segera meraih kotak makannya jeno pergi dari sana dengan perasaan perih di hatinya. Jeno tahu dirinya masih anak kecil berusia 7 tahun tapi apa salahnya jika kakak dan mommynya memberi tahu bagai mana sikap ayahnya selama ini.
Jeno memang menyayangi jaehyun, ia sangat mencintai daddynya itu, bahkan mempunyai keinginan mengikuti jejak pria itu untuk jadi pria yang sukses.
Tapi apa yang di katakan mark sebelumnya benar-banar membuat rasanya cinta pada jaehyun meluap entah kemana. Hanya tertinggal rasa benci mengetahui mommnya selama ini selalu di sakiti. Tangisan mark menjadi tambahan bumbu kebencian di hatinya. Jeno tidak terima dua orang itu di sakiti oleh jaehyun.
Entah pada langkah yang keberapa rasa benci itu sudah bercongkol di hatinya, jeno melangkah keluar kelas mark namun langkah kaki kecilnya terhenti mendapati haechan tetangga barunya itu ada di balik pintu. Haechan menunduk menatap jeno yang juga tengah menatapnya.
Pria kecil berkulit tan itu segera memalingkan wajah gugup ketika mendapati tatapan tidak bersahabat dari jeno, ia tadi hanya ingin kembali kekelas setelah dari toilet, namun pembicaraan kedua bersaudara itu membuatnya mengurungkan niat untuk masuk kekelas.
Jeno membuang wajah setelah itu pergi dari sana dengan kotak bekal kosong di tangannya, suasana hati anak itu sedang tidak baik sekarang auranya juga terlihat tidak bersahabat.
...
Taeyong menutup rumahnya setelah dua buah hatinya masuk kedalam, berjongkok di depan jeno untuk melepas sepatu putra kecilnya itu, sementara mark melepas sepatunya sendiri.
"Bagai mana sekolah hari ini?." Pertanyaan taeyong tidak di jawab cukup lama, namun akhirnya mark menjawab.
"Baik." Jawabnya sikat setelah selesai dengan sepatunya mark meletakan sepatu itu di rak dan segera mendekat pada taeyong. Mencium pipi mommynya sebelum akhirnya pergi dari sana.
"Dasar. Jeno punya teman banyak?." Taeyong bergerak meletakan sepatu jeno pada rak, ia kembali memperhatikan putra kecilnya yang masih berdiri di hadapannya. "Kenapa dengan wajah jeno?."
Wajah anak berusia 7 tahun itu terlihat datar sadari taeyong menjemputnya, tidak berbeda jauh dengan mark, hanya saja jeno sebelumnya tidak seperti ini. Kecuali anak kecil ini kembali merindukan jaehyun seperti kemarin-kemarin hari.
"Tidak."
"Jeno tidak berkenalan dengan teman sekelas?." Taeyong meraih tangan kecil jeno, menggenggam tangan itu hingga tenggelam di tangannya. Tidak heran jika jeno tidak memiliki teman, kedua anaknya memang mewarisi sikap jaehyun, memiliki sikap dingin dan tidak perduli sekitar.
Taeyong sering merasa kuatir jika kedua putranya tidak memiliki teman sama sekali, bagai manapun taeyong tidak ingin itu terjadi, ia ingin kedua anaknya itu menikmati masa kecil mereka dengan memiliki teman banyak dan bermain di lingkungan sekolah bukan hanya belajar lagipula ia tidak menuntut semua itu.
"Jeno hanya butuh mommy." Mata hitam pekat itu meredup, jeno menatap taeyong dengan sendu wajah datar yang tadi ia bangun runtuh seketika ketika air mata mulai meluncur dari pelupuk matanya. Taeyong yang melihat itu sontak terkejut, satu tangannya yang lain menarik tubuh kecil jeno kedalam pelukan. "Jeno tidak suka mommy di sakiti."
KAMU SEDANG MEMBACA
mommy《jaeyong》END
Romance[hurt] [romance] cerita selesai mark menangis. ia menangis dalam keheningan malam di rumah besar keluarga jung, suara isak dari balik pintu yang ada di depannya. ia benci kenyataan yang sangat pahit untuk anak seusianya. "berhenti jeno! ku bilang b...