Happy reading
"Ya aku merindukan daddy! Tapi aku membenci mu melebihi apapun!!." Jeno menatap jaehyun nyalang. "Kau merusak kehidupan ku dan mark hyung!!."
"Daddy di mana saat jeno dan mark hyung mendapat bully di sekolah?!! Di olok olok karena tidak memiliki daddy. apa kau pikir tanpamu semua itu mudah untuk kami?!!!."
"Sekarang kau datang setelah puas bermain dengan jalang jalang di luar sana?! Kau pikir mommy ku kau anggap apa?!. Kau kembali sesuka mu kau pikir kami akan dengan mudah menerimamu?!
Tentu tidak, aku tidak akan membiarkan itu terjadi, kau hanya orang bodoh yang tidak bisa bersyukur."
Jaehyun terhenyak mendengar itu, benarkah ia membuat hidup kedua putranya menjadi sulit?, jika ia maka jaehyun benar banar menyesal.
Jaehyun mengabaikan rasa nyeri di lengannya, ia membawa jeno kedalam pelukannya meski anak remaja itu memberontak.
"Lepas!!."
"Maafkan daddy jeno." Jaehyun mendekap semakin erat tubuh itu hingga jeno kini mulai diam dan terisak menangis, sakit rasanya mengingat ia hidup selama ini tanpa jaehyun.
Meski tidak setiap hari tapi sering terjadi, jeno dan mark selalu di olok olok dan berakhir mereka memukuli anak anak yang mengatai mereka, meski pada akhirnya mark dan jeno lah yang babak belur karena orang orang itu tidak sendiri tapi bersama teman teman mereka.
Seperti tadi, jeno barusaja di pukuli karena memukul teman sekelasnya yang barusaja mengatai adik kembarnya anak hasil selingkuh. Yang benar saja. Jeno sekarang sudah sering diam ketika orang orang mengoloknya tapi mereka malah makin bertingkah dengan membawa nama adik adiknya.
Tubuh jeno meringsut, bahunya bergetar karena menangis tersedu sedu, sudah lama jeno tidak menangis seperti ini. Dan ini adalah tangisan yang keduanya setelah memiliki adik.
Jeno tidak bisa berbohong jika sekarang ia memang merindukan jaehyun, ia merindukan sosok daddynya. Meski rasa benci masih bercongkol jeno tidak bisa berbohong ia sangat merindukan jaehyun.
"Maafkan daddy jeno, daddy mohon maafkan daddy." Bukannya menjawab jeno malah makin terisak, menumpahkan samua rasa yang bercongkol di hatinya. Ia mendekap jaehyun dengan erat. "Tolong beri daddy kesempatan satukali untuk memperbaki keluarga kita."
Jaehyun mencium puncak kepala jeno, hatinya terasa perih melihat jeno sekarang. Luka yang ia berikan benar benar berdampak pada kedua anaknya. Setidaknya jeno masih mau memeluknya saat ini, ia harap jeno juga mau memberinya kesempatan.
"Jeno mau?." Jeno tidak menjawab tidak juga bergerak, anak remaja itu masih sangat ragu, ia takut tentu saja. Takut jika keputusannya salah, takut jika mark dan taeyong akan kecewa padanya.
Tapi bagaimapun jeno ingin keluarganya kembali seperti dulu, jeno membutuhkan sosok daddy di sampingnya begitupun mark dan adik kembarnya sungchan dan beombyu.
...
"Kenapa tidak di makan?." Tanya jaehyun, pasalnya jeno hanya menatap makanan di depannya sekarang, ia sibuk berpikir sedari tadi.
Mereka sedang makan di restoran saat ini, jeno juga sudah terlihat sedikit lebih baik dari tadi. Tanpa menjawan jaehyun ia langsung memakan spaghetti yang tersaji di depannya, membuat jaehyun tersenyum karena jeno makan dengan lahap.
Mereka terdiam, sibuk dengan makanan masing masing, sesekali jaehyun memperhatikan jeno yang masih menyantap makanannya hingga mereka selesai makan.
Jaehyun berdeham setelah selesai meneguk minumannya, ia menatap jeno yang juga sadang menatapnya. Tatapan anak remaja itu tidak terbaca.
"Daddy." Tahukah jeno jika dada jaehyun menghangat setiap kali anak itu memanggilnya daddy. "Aku ingin keluarga kita kembali seperti dulu. Tapi mark pasti akan lebih dulu membunuhku jika memberimu kesempatan." Ujar jeno sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
mommy《jaeyong》END
Storie d'amore[hurt] [romance] cerita selesai mark menangis. ia menangis dalam keheningan malam di rumah besar keluarga jung, suara isak dari balik pintu yang ada di depannya. ia benci kenyataan yang sangat pahit untuk anak seusianya. "berhenti jeno! ku bilang b...