return

4.5K 515 19
                                    

JENO menjatuhkan tubuhnya di atas kasur, matanya terpejam, rasanya ia sangat lelah hari ini. Setelah berkeliling mall bersama mark mereka kembali kerumah berakhir bermain game hingga pukul 10 malam.

Jeno mengusap kelopak matanya, mata sipit yang semulanya tertutup tadi kini kembali terbuka. Pandangannya tertuju pada layar tv di depan sana.

Senyumnya mengembang mengingat jaehyun yang tengah berusaha memperbaiki keluarga mereka. Ah senang rasanya, jeno sangat bahagia.

"Aku harap daddy berhasil." Jeno menatap lurus keatas, senyum manis tak luntur dari bibir tipisnya. Ia merasa bahagia tentu saja mengingat kesungguhan jaehyun.

Memang siapa yang tidak ingin keluarga mereka lengkap? Tentu saja jeno menginginkannya.

"Bagaimana caranya agar mark hyung mau memaafkan daddy?." Menghela nafas jeno kembali memajamkan mata, ia sudah cukup lelah hari ini dan memikirkan mark membuatnya pusing.

Karena merasa mengantuk jeno memutuskan tidur, besok ia harus kembali sekolah dan tentunya tidak ingin bangun kesiangan.


...

Pagi ini seperti biasa, taeyong sibuk dengan alat dapurnya sementara si kembar sudah duduk manis di meja makan dengan susu pagi mereka.

Derap langkah terdengar menuruni tangga, itu jeno dengan tas punggung di tangannya. Anak remaja itu sudah siap dengan seragam lengkapnya yang terlihat rapi seperti biasa.

"Mommy!." Teriak jeno ceria, anak remaja bermata sipit itu mendudukan tubuhnya di atas kursi dan sempat sempatnya mencubit pipi gembil beomgyu.

"Hyun!!." Teriak beomgyu garang, mata anak kecil itu memicing galak, jika saja ia tidak malas bergerak sudah di pastikan beomgyu akan mehadiahi jeno dengan gigitan mengerikannya.

Jeno memang yang paling jahil, pria sipit itu paling suka membuat si bungsu marah namun bukan berarti jeno tidak menyayangi beomgyu, buktinya ia rajin membelikan anak kecil itu mainan, jeno rela menyisihkan uang sakunya hanya untuk membelikan beomgyu dan sungchan mainan.

Ya walau hanya mainan murah setidaknya jeno berusaha memberikan kesenangan kecil untuk adik adiknya.

"Beomgyu jelek." Jeno menjulurkan lidah jahil pada beomgyu yang masih menatapnya galak.

"Mommy hyun nakal!!."

"Jeno."

"Yes mommy, jeno bercanda." Taeyong menggeleng melihat tingkah kedua anak kali-laki itu, tidak bisakah jeno tenang di pagi hari seperti sungchan? Lihat si kembar yang lebih tua hanya diam sambil memperhatikan taeyong sesekali ia meneguk susu di gelasnya tanpa mau menimpali perdebatan jeno dan beomgyu.

"Di mana mark hyung?." Kepala jeno bergerak menelisik sesisi dapur mencari sosok mark, karena sebelum ia turun jeno terlebih dahulu kekamar mark dan kamar itu kosong. Jadi jeno pikir mark sudah lebih dulu turun dan membantu taeyong.

"Sedang menyiram bunga." Taeyong meletakan satu wadah penuh berisi nasi goreng kimci, ah itu makanan kesukaan jeno dan mark.

"Oh." Jeno menggeser kursi yang ia duduki, ia membantu taeyong menyiapkan sarapan. Jeno mengambil beberapa piring yang cukup untuk mareka gunakan. Melatakan semua piring itu di atas meja dengan rapi. "Nasinya sedikit sekali, tidak akan cukup jika beomgyu ikut makan."

"Kenapa tidak hyung saja yang tidak usah makan?." Timpal sungchan, wajah itu terlihat seperti biasa. Datar, membuat jeno mendengus lalu menyentil kening sungchan gemas.

"Kau seperti mark hyung." Taeyong kembali menggeleng dengan tingkah menyebalkan jeno. Tapi tidak bermiat menegur si pemuda sipit.

Dan tidak lama setelah ucapan jeno mark datang, pria itu mengenakan baju kaos hitam kebesaran dengan celana hitam sebatas dengkul. Dan ada pria manis lain yang mengekorinya, itu haechan sepertinya  pria seo itu akan ikut sarapan bersama mereka pagi ini.

mommy《jaeyong》ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang