BAB 7 (Pengganggu)

3.2K 357 12
                                        

Permisi numpang curhat, Sejujurnya sangat sulit untuk mencari inspirasi, apalagi mencari nafkah. heheh...

Mohon pengertiannya untuk memberikan vote dan wejangannya, biar oe semangat mencari inspirasi.

Oiya maaf bila masih ada typo dan makasih bagi yang telah membaca dan memberi vote.

.

.

.

.

Teettt Teettt

Bel istirahat menggema di seluruh ruangan.

"Zea ayo ke kantin" Ajak keysa.

"Hm" sahut zea dan mereka mulai pergi ke kantin.

Ketika mereka keluar kelas sudah di sambut erick dkk.

"Bareng gue" ucap erick langsung menggandeng tangan zea agar berjalan bersamanya.

"Huft, di tinggal lagi gue" gerutu keysa.

"Halo neng keysa" goda adam.

"Ck, kenapa cuman modelan buaya yang merajalela" kesal keysa dan langsung pergi menyusul zea. Tapi sebelum pergi langkahnya berhenti ketika mendengar ucapan seseoarang.

"Bareng gue" ucap abian langsung menarik keysa.

"Cabut" Perintah gerald dan mereka langusng mengikuti gerald ke kantin.

Sesampainya mereka di kantin, mereka langsung menghampiri erick dan zea.

"Pesen sanah" ucap gerald ke pada aarav.

"oke, pesanannya samain ajah ya"

"hm".

"Ayo lo ikut gue" ajak aarav ke adam.

"Hai gerald aku gabung ya?" Ucap vivi tiba-tiba dan langsung duduk di samping gerald dan di ikuti kedua temannya.

"Ck belum di izinin udah duduk ajah lo" sewot keysa dan di balas kekehan oleh vivi.

"Lo kaya nggak tau dia ajah key" ucap naura.

"Gerald udah pesen makan? mau aku pesenin nggak?" tanya vivi.

"Gue udah pesen" ketus gerald

"Yah kok nggak nungguin vivi si" ucap vivi cemberut.

Plakk

"Huekk jijik bego" Ucap deswita sambil memukul bahu vivi yang kebetulan dia duduk di sebelah vivi.

"Hai gerald" Sapa seorang gadis

"Ck ngapain si lo ke sinih" ucap ketus vivi

Zea yang sedari tadi sedang sibuk makan yang di suapin oleh erick terhenti oleh ucapan seseorang yang baru sajah datang kemeja mereka. "Ah apakah ini bernadette Patricia Mabella sang pemeran antagonis yang bodoh?" batin zea.

"Kenapa?" Tanya Patricia atau biasa di sebut cia ke vivi.

"Ganggu tau" ketus vivi

"Geraldnya ajah biasa ajah, kenapa jadi lo yang sewot" ucap cia kesal.

"Tau nih vivi, terserah kita dong" ucap sok polos Bilha Priyanka Inara teman cia. Lalu tanpa tau malunya mereka langsung duduk dengan cia nyempil di antara gerald dan zea sementara Bilha duduk di samping erick.

"Erick kamu kok nggak makan" Ucap lembut bilha ketika melihat erick yang sedang sibuk menyuapi zea, tapi tidak di tanggepin erick."Zea kamu makan sendiri dong kasian erick mau makan juga" lanjut bilha.

Zea yang mendengar namanya di sebut langsung menatap bila dengan tatapan datarnya dengan masih terus menerima suapan erick.

"Masalah?" ucap datar zea.

"Kasian erick mau makan juga tau, kamu kok nggak pengertian banget si"

"Ck bacot" Setelahnya zea langsung minum dan pergi meninggalkan kantin. Dia paling malas harus berurusan dengan drama mereka.

Erick yang melihat zea pergi langsung menatap tajam bilha dan setelahnya ikut pergi mengejar zea.

"Lo apa-apaan si, pake ngomong kaya gituh ke zea" ucap keysa kesal ke bilha.

"Lah aku salah apa? Lagian kan bener kasian Erick mau makan"

"Ck, nggak usah pura-pura polos lo! Kaya e'e tau nggak" sahut Vivi yang juga ikut-ikutan kesel dengan tingkah bilha.

"Lo mendingan pergi dari sinih sekalian bawa temen Lo!" Ucap gerald menatap tajam ke Cia setelahnya melirik ke bilha, dia kesal gara-gara bilha sudah mengganggu adiknya makan.

"Tau loh cabut sanah, hama di larang mendekat" usir naura. Setelahnya cia dan bilha pergi dari kantin karena telah di permalukan.

"Ck pengganggu!" Guman gerald menatap punggung cia yang semakin menjauh.

Di sisi lain zea sekarang sedang duduk berdiam diri di taman belakang sekolah. Dia sedang kesal gara-gara di kantin tadi. "Huft, mau makan ajah susah banget, harus ada drama dulu. Arghhh pengen gue bunuh rasanya" batin zea berteriak.

Tak lama Erick datang duduk di sampingnya memperhatikan zea yang sepertinya sedang berfikir.
"Mau bolos?" Tanya Erick, zea yang mendapat ajakan tersebut hanya mengangkat alisnya. "Ayo cari makanan manis, di dekat sini ada pembukaan cafe baru" ajak Erick.

Zea yang mendengar adanya makanan manis langsung berdiri dengan mata sedikit berbinar, dan setelahnya langsung berjalan duluan meninggalkan erick. Erick yang mendapat respon zea tersenyum senang. Ah ternyata mudah sekali untuk membujuk seorang zea lalu menyusul zea untuk menggandeng tangannya.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aubrey Or ZeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang