BAB 12 (Rencana)

1.8K 220 3
                                    

Halo-halo selamat hari libur!!!!
Saya ingin minta maaf apa bila sebelum-sebelumnya masih banyak typo dan ada kesamaan nama tokoh, itu di terjadi atas unsur ketidaksengajaan. Jadi harap di maklum.

"Selamat membaca"

.
.
.
.

Di sebuah markas theos mereka sedang berkumpul di karena kan atas permintaan sang ketua Erick yang ingin membahas sesuatu.

"Zea ketemu alister" ucap Erick yang mampu membuat semua anggota menegang.

"Maksud Lo!" Tanya gerald yang mencoba menahan emosinya menatap tajam Erick.

"Waktu gue bolos sama zea barusan Gue ke cafe dan saat zea pergi ninggalin gue, dia ketemu alister di depan cafe, gue liat mereka sempet berantem" lanjut Erick.

"Kenapa zea bisa ninggalin Lo bos?" Tanya adam

"Waktu itu zea lagi kesel sama gue gara-gara ....." dan Erick mulai menceritakan semuanya tentang kejadian waktu itu.

Bugh

Tiba-tiba gerald meninju erick yang membuat erick tersungkur di lantai dan kemudian dia menarik kerah baju erick. "Anj kenapa lo lakuin itu ke zea brengsek?!" Marah gerald Sambil memukul erick lagi.

Sementara Anggota yang lainnya tak ada yang berani memisahkan mereka. Di satu sisi mereka ingin menolong erick tapi di sisi lain mereka juga mendukung perbuatan gerald atas apa yang sudah erick lakuin terhadap zea.

"Gara-gara Lo zea jadi ketemu sama alister bangsat! kalau sampai adek gue kenapa-kenapa gue habisin Lo" ucap gerald setelahnya dia langsung meninggalkan markas, sebelum meninggalkan markas dia sempat menendang tubuh erick yang membuat erick terjatuh lagi ke lantai.

Setelah punggung gerald menghilang dari pandangan mereka, aarav langsung membantu erick berdiri.

"Duduk dulu bos, gue mau ambil air buat kompres" ucap aarav lantas pergi ke dapur, tapi sebelum aarav melangkah suara erick menghentikannya.

"Nggak perlu, gue emang pantes dapetin ini, sekarang gue mau ngomong serius sama kalian" ucap erick serius menatap ke masing-masing anggotanya.
"Gue mau kalian gantian buat menjaga zea selama 24 jam penuh, jangan sampai dia lepas dari pandangan kalian dan jangan sampai zea merasakan kehadiran kalian di dekat dia" lanjut erick.

"Baik bos" jawab mereka serempak.

"Tapi sebelum itu gue pengen balas ke mereka karena udah berani membuat zea terluka" ucap erick.

"Apa nggak sebaiknya kita diem sambil memperhatikan mereka dulu?" Ucap bian.

"Iya bos, kita jangan sampai gegabah dulu" lanjut aarav.

"Tapi dia udah nyakitin zea brengsek!" Ucap erick emosi.

*ting

Bunyi pesan masuk di hp erick mengalihkan perhatian mereka semua.

+62xxxxxxx
Gue tunggu Lo dan geng sampah Lo di lapangan Permai besok malam.
#Pluto

"Shit" umpat erick sambil melempar sembarang hpnya.

"Kenapa bos?" Tanya adam yang melihat bosnya marah setelah melihat hp.

"Pluto ngajakin tawuran nanti Malem" ucap erick yang mampu menyulut emosi semua anggota.

"Anj, berani banget mereka nantangin kita" ucap salah satu anggota yang lain.

"Baru kita mau ngajakin war dia udah ngajakin duluan" ucap adam. Jadi gengster yang bernama Pluto itu merupakan gengster yang di pimpin oleh alister.

"Brengsek, Kita harus hancurkan mereka sampai benar-benar nggak berbentuk" geram erick dengan sorot matanya yang siap membunuh orang-orang yang sudah mengusik dia.

"Tenang, Kita fikirkan strategi untuk nanti" ucap bian datar.

*Sementara di tempat lain

"Ah kenapa ngga bisa tidur sih, mana laper pula" kesal zea yang sedari tadi mencoba untuk tidur namun tak bisa. "Masak mie dulu deh" setelahnya dia beranjak ke dapur.

Setelah sampai di dapur dia mulai memasak mie nya, dan tak membutuhkan waktu lama untuk mienya matang setelahnya dia langsung melahapnya. Setelah selesai dia ingin kembali ke kamarnya. Tapi ketika hendak menunggu pintu lift terbuka tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang. Zea yang di perlakukan seperti itu berniat ingin langsung berbalik dan memukul si pelaku tetapi suara dari orang tersebut menghentikan niatnya.

"Biarkan seperti ini sebentar" Bisik gerald di telinga zea, dia ingin meredahkan emosinya. Setelah emosinya meredah dia melepaskan pelukannya dan membalik posisi zea agar mengahadapnya. Gerald memperhatikan zea dari atas sampai bahwa dengan khawatir, mencari luka yang di sebabkan oleh musuhnya itu.

"Kenapa?" Tanya zea yang mulai risih di liat oleh gerald.

"Kamu nggak apa-apa?" Tanya gerald memegang kedua pundak zea. Zea yang di tanya hanya mengerutkan keningnya bingung.

"Tadi kata Erick kamu berantem sama alister, ada yang luka nggak? Bilang sama Abang" tanya gerald.

"Alister?" Tanya zea heran, dia jadi berfikir tadi dia memang mengalami sebuah tragedi di depan cafe, apa jangan-jangan cowo yang tadi yang namanya alister? "Shit jadi tadi aku berantem sama alister? Pemeran antagonis prianya, arghhh seharusnya nggak ada adegan seperti itu, apa aku udah merubah alur ceritanya?" Batin zea frustrasi.

"Hey zea kamu nggak apa-apa? Kok malah melamun" ucap gerald menyadarkan lamunan zea.

"Aku nggak apa-apa" ucap zea.

"Syukurlah, lain kali kalau ketemu dia lagi kamu langsung kasih tau Abang ya, trus jangan sampai kamu berdekatan dengan dia, karena dia berbahaya" Ucap gerald memperingati zea"

"Hm, ok" sahut zea

"Yaudah kamu langsung istirahat, selamat malam" ucap gerald sambil mengelus kepala zea. Setelahnya zea langsung memasuki lift dan pergi ke kamarnya. Sementara gerald dia pergi ke taman belakang untuk menjernihkan fikirannya.

****

Terimakasih yang udah membaca dan jangan lupa berikan vote dan komennya agar cerita ini terus berlanjut.
"Sekian terima gajih"

"Jenazah susah mingkem karena tak beri vote"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jenazah susah mingkem karena tak beri vote"

Hahahah
Berjanda 😁

Aubrey Or ZeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang