BAB 22 (Musuh?)

1.1K 107 4
                                        

Happy Reading!!!
.
.
.
.

Sekarang mereka sedang berkumpul di ruang keluarga, seperti apa yang tadi Venus katakan.

"Gimana sekolah kalian?" Tanya Venus yang duduk bersama istrinya.

"Baik pah" jawab gerald, dia duduk di sebrang bersama zea. Sementara zea tidak menjawab, dia hanya diam melipat tangannya di depan memandang kedua orang tuanya datar.

"Kenapa kamu tidak menjawab zea?" Tanya Venus lagi ketika tak menerima jawaban dari zea.

"Bukankah tuan tidak membutuhkan jawaban dari saya?" Ucap datar zea.

Deg

Venus yang mendapat respon zea seperti itu hanya diam, entah kenapa perasaannya menjadi tak enak.

"Dimana sopan satun kamu zea?!" Ucap mamah zea.

Gerald yang berada si samping zea menenangkan zea dengan cara memegang tangan zea dan mengelusnya lembut.

"Udah mah, zea masih kurang sehat, dia baru ajah keluar dari rumah sakit, jadi kondisinya masih belum baik" ucap gerald menenangkan mereka. Dia tidak ingin adiknya mendapat omelan lagi dari kedua orang tuanya.

"Ingat kalian jangan membuat masalah, jaga nama baik keluarga, dan kamu zea papah harap hubungan Kamu dan tunanganmu berjalan lancar" ucap Venus.

"Baik pah" sahut gerald.

"Hm, udah selesaikan? Kalau sudah saya permisi" ucap zea lantas langsung pergi ke kamar tanpa menunggu jawaban dari mereka.

"Semoga kamu mengerti" batin mamah zea.

"Papah sama mamah di sini cuman tiga hari, nanti anak dari teman papah akan tinggal di sinih untuk sementara waktu, papah harap kalian bisa akrab" ucap Venus.

"Iya pah" jawab gerald.

"Ya sudah sanah kamu istirhat"

"Iya pah" jawab gerald dan setelahnya beranjak ke kamar.

"Aku harap mereka mengerti mas" ucap senduh Vina.

"Mereka pasti mengeti, kamu sabar ajah, setelah selesai semuanya kita akan menjelaskan kepada mereka"

"Tapi aku udah nggak kuat mas, aku takut zea membenciku"

"Kamu tenang ya sayang" ucap Venus mengecup puncuk kepala Vina menenangkan Vina.

***

Pagi ini zea dan keluarga sedang sarapan pagi bersama.

Zea yang sudah selesai makan langsung pergi berangkat ke sekolah.

"Gerald berangkat" ucap gerald kepada kedua orang tuanya menyusul zea.

"Iya hati-hati sayang" ucap Vina.

***

Zea sudah sampai di kelasnya dan pembelajaran sedang di mulai namun zea tidak memperhatikan guru di depan. Dia sedang memikirkan peristiwa pada saat dia berangkat sekolah.

Zea mempunyai kepekaan yang luar biasa, makanya tadi ketika dia berada di luar rumahnya ketika akan berangkat sekolah dia merasa seperti ada yang mengintai rumahnya.

Biasanya anggota Erick yang suka mengintai rumahnya untuk berjaga-jaga, namun kali ini firasat zea mengatakan bahwa itu bukan anggota Erick.

Lalu siapa yang mengintai di rumahnya? Apa ada hubungannya dengan orang tuanya? Apa itu merupakan salah satu dari musuh orang tuanya?

Aubrey Or ZeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang