Bercerita tentang seorang gadis yang bertransmigrasi ke novel.
"Eeungh, Gue dimana?" guman sang gadis sambil melihat sekeliling.
"Eh ini di rumah sakit? Bukannya gue udah.." batin gadis bingung.
"Akhh" teriak gadis tersebut sambil memegang kepalany...
Bell pulang telah berbunyi Erick dkk sudah berada di parkiran menunggu zea.
"Geralddd" Teriak naura menghampiri gerald yang sedang duduk di atas motornya.
"Gerald Lo di hubungin sama Vivi nggak?" Tanya naura khawatir ketika sudah berada di samping gerald.
"Gg"
"Serius?" Tanya naura lagi.
"Emangnya Vivi nggak ngabarin Lo pada?" Tanya aarav ke naura dan deswita.
"Nggak, dari pas terakhir pulang sekolah beberapa hari yang lalu gue hubungin dia tapi hp nya Gg aktif, gue Datengin ke rumahnya juga gg ada, aduh dia kemana ya?" Ucap naura dengan raut khawatir.
"Lo beneran nggak di hubungin sama Vivi atau ngak ngeliat Vivi gituh?" Tanya naura kembali.
"Nggak, terakhir gue nganterin dia ke apartemennya" jawab gerald.
"What?!!! Lo nganterin dia ke apartemennya?" Ucap deswita.
"Hm"
"Kok bisa Lo anterin dia?" Tanya naura.
Gerald yang malas menjelaskan melirik adam untuk meminta menjelaskan kejadian kemarin.
"Jadi ginih cantik, waktu pas pulsek neng Vivi di culik dan di jadiin tawanan sama musuh kita, nah si gerald nolongin trus nganterin dia pulang" jawab adam.
"APA?!! VIVI DI CULIK?" Ucap naura dan deswita berbarengan.
"Buset nggak usah teriak atuh neng"
"Trus-trus gimana ke adaan Vivi? Dia ada yang luka? Dia nggak apa-apa kan?" Tanya naura beruntun ke adam.
"Aduh-aduh tenang atuh neng, udah di Obatin sama Abang gerald" jawab adam.
"Trus kok dia nggak ada kabar si? Apa jangan-jangan dia sakit?" Ucap deswita.
"Tapi nggak biasanya dia sakit di apartemen" sahut naura.
"Coba cerita in pas Lo nganterin dy, kenapa Lo nggak nganterin ke rumahnya?" ucap deswita.
"Gue udah nganterin ke rumahnya, trus ketemu sama tunangannya dan dia minta gue anterin ke apartemennya" ucap geral menjelaskan.
"Tunangan? Fuck, kita harus buru-buru ke sanah, sebelum dia ngelakuin hal nekat" ucap naura langsung menarik tangan deswita pergi tapi sebelum itu lengannya di cekal oleh gerald.
"Maksud Lo?" Tanya gerald.
"Kita harus buru-buru ke sana kalau nggak Vivi dalam bahaya" ucap naura setelahnya langsung pergi meninggalkan mereka.
"Shit" umpat gerald dan langsung mengegas motornya ikut pergi ke apartemen Vivi.
"Eh ginih-ginih gue ganteng ya, cuman ya selera cewe sini ajah yang beda"
"Ck Udah jelek Playboy Gg tau diri lagi" ucap bian menusuk ke paru-paru.
Jleb
"Hahhaha, mampus Lo" ledek aarav.
"Lo sekalinya ngomong jleb banget ya, tega kau mas" ucap adam ke bian.
"Hay" sapa keysa yang menghampiri mereka bersama zea.
"Hay juga neng cantik" sahut adam.
"Hati-hati pawangnya galak" ucap lio memperingati dan di balas dengan cengengesan adam.
Erick yang melihat keberadaan zea langsung mendekati zea dan menyodorkan tangannya. Zea yang tak paham menaikan sebelah alisnya.
"Ck, kunci mobil"
"Buat apa?"
"Lo pulang bareng gue, mobil Lo biar di bawa adam"
"Nggak! Gue bisa pulang sendiri" ucap zea ketus.
"Ini perintah bukan penawaran zea" tekan Erick menatap tajam zea.
Zea yang kesal langsung melempar kunci mobilnya ke adam yang langsung di tangkap olehnya, dan langsung menendang tulang kering Erick. "Shit" umpat Erick dan tanpa rasa bersalah zea langsung berjalan ke arah motor Erick dan meninggalkan Erick yang sedikit meringis.
"Ck, ngapain masih di situ? Ayo pulang!" Ucap zea tanpa rasa bersalah dan erick langsung menuyusul zea. Setelahnya mereka melaju meninggalkan area sekolah.
"Kasian banget si bos, pasti sakit tuh" bisik adam meringis ke aarav yang berada di sebelahnya.
"Cuman Bu bos yang bisa melakukan itu" sahut aarav.
Sementara yang lain hanya menggelengkan kepalanya. "Dasar bucin" batin lio dan bian.
"Ckckck devinisi barbar yang sebenarnya" ucap keysa yang memandang kepergian zea dan erick.
"Pulang" ucap bian menarik pelan keysa membawanya ke motornya setelah mereka juga meninggalkan area sekolah.
"Kapan gue kaya mereka ya bisa pulang bareng doi" gumam adam.
"Perbaiki akhlak Lo" sahut aarav.
"Dan wajah Lo" sambar lio. Setelahnya mereka berdua pergi meninggalkan adam.
"Ya Allah orang ganteng selalu ternistakan" ucap adam dan ikut pergi meninggalkan area sekolah.
****
Hay terimakasih yang atas suportnya, vote dan komen dari kalian. Jangan bosen-bosen buat baca cerita lanjutannya ya.
Si Mimin makan ikan pake terasi. Cukup sekian dan terimakasi.
❤️❤️❤️❤️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.