Makasih yang masih tetap setia untuk membaca cerita ini dan untuk yang baru membaca selamat datang. 😉
Happy Reading
.
.
.
.Saat ini gerald dan Vivi sudah berada di depan gerbang rumah Vivi namun Vivi seperti belum menyadarinya.
Gerald melihat Vivi dari kaca sepionnya, wajah vivi nampak begitu pucat dan melamun. Apa dia masih shock? Fikir gerald.Tin tin
Bunyi klakson mobil yang berada di belakang motor gerald yang membuat mereka tersentak dan menengok ke arah mobil tersebut. Kemudian keluarlah seorang pemuda yang terlihat seumuran dengan mereka.
"Turun!" Ucap pemuda tersebut ke Vivi ketika sudah berada di samping motor gerald.
Vivi yang mendengarnya berdecak malas namun tak urung menurutinya.
"Ikut gue!" Ucap pemuda tersebut dan langsung menarik Vivi untuk masuk ke dalam mobilnya. Namun sebelum itu vivi langsung menyentak tangan pemuda tersebut yang membuat tangannya terlepas dari genggaman pemuda itu.
"Jangan sentuh gue! Mending Lo pergi dari sini, karena kita nggak punya urusan" ucap sinis vivi.
"Kata siapa gue nggak punya urusan? Inget gue tunangan Lo dan gue berhak buat Nyuruh Lo untuk ikut dengan gue" ucap pemudah tersebut yang membuat gerald kaget.
"Tapi gue nggak pernah anggap pertunangan kita, dan jangan lupa kalau kita bertunangan karena terpaksa, jadi jangan melewati batasan Lo untuk mengatur hidup gue Dani"
Ghali Daniyal Radeya Bramantio pemuda yang sedang bertengkar dengan Vivi. Dani merupakan tunangan Vivi, mereka bertunangan atas kehendak dari kedua orang tua mereka. Vivi terpaksa menyetujui pertunangan tersebut karena dia di ancam oleh papahnya, jika dia menolak papahnya akan menceraikan mamahnya.
Kisah hidup Vivi di gambarkan di dalam novel sangat mengenaskan dia selalu di kekang oleh Lexud papahnya dan harus menuruti semua kemauan dari sang papah jika tidak Maya mamahnya akan di ceraikan.
Jadi orang tua Vivi menikah atas perjodohan sang kakek sehingga tak ada rasa cinta dari papahnya berbeda dengan mamahnya, karena dari awal perjodohan Maya sudah menyukai bahkan mencintai Lexud. Maya berharap seiring berjalannya waktu Lexud akan membalas cintanya, namun dugaannya salah. Lexud justru tak pernah menganggapnya dan selalu mengabaikan dirinya sehingga dia tak pernah sedikitpun merasa bahagia. Namun karena saking cintanya sampai-sampai maya selalu menuruti kemauan sang suami dan selalu mendapat kekerasan dari Lexud.
Vivi selalu membujuk sang mamah untuk meninggalkan papahnya. Namun lagi-lagi dia selalu mendapatkan penolakan tegas karena mamahnya terlalu mencintai papahnya.
"Gue nggak perduli yang penting sekarang Lo tunangan gue dan itu artinya Lo milik gue" ucap pemuda tersebut kemudian kembali menarik tangan vivi dengan kasar.
Vivi langsung menarik tangannya dan menendang lutut pemuda tersebut yang membuat pemuda tersebut meringis dan terjatuh.
"Udah gue bilang jangan sentuh gue br*ngsek" ucap Vivi kemudian mendekati gerald yang masih duduk di atas motornya. "Plis bawa gue pergi dari sinih!" Ucap Vivi memohon. Gerald yang paham situasi mengangguk dan Vivi langsung menaiki motor gerald. Setelahnya mereka pergi meninggalkan Dani yang memandang tajam ke arah motor gerald yang semakin menjauh.
"Tolong anterin aku ke apartemen ****" ucap Vivi.
Gerald melirik Vivi melalu kaca sepion, dia terlihat semakin pucat dan menangis? Gerald memastikan lagi, dan ternyata benar Vivi sedang menangis. Sebenarnya apa masalah yang di alami gadis ini? Fikir gerald.
"Eh kenapa gue jadi mikirin nih cewe" batin gerald. Kemudian gerald menggeleng untuk menghilangkan pemikirannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aubrey Or Zea
Roman pour AdolescentsBercerita tentang seorang gadis yang bertransmigrasi ke novel. "Eeungh, Gue dimana?" guman sang gadis sambil melihat sekeliling. "Eh ini di rumah sakit? Bukannya gue udah.." batin gadis bingung. "Akhh" teriak gadis tersebut sambil memegang kepalany...