BAB 16 (Penyerangan 1)

1.3K 156 2
                                    

Happy Reading
.
.
.

*Satu jam sebelum penyerangan

Saat ini Erick dan anggota lainnya sedang berada di markas Theos, mereka sedang mempersiapkan untuk penyerangan nanti.

"Semuanya sudah siap?" tanya erick yang berdidir memimpin rapat.

"Siap!" Jawab mereka serempak.

"Bagus, kita akan melakukan sesuai dengan rencana tadi, jangan ada yang bertindak di luar rencana" ucapnya menatap anggotanya satu persatu.

"Tolong kirim 4 orang untuk berjaga di Rumah Gerald dan jangan lupa lindungi zea jangan sampai dia keluar dari rumah. Kabari gue kalau ada apa-apa sama zea. Kalian paham?"

"Paham!"

"Oke Sekarang kita berangkat, THEOS!!" Ucap erick lantang.

"BERANI MENANTANG BERANI MATI!!" Jawab serempak semua anggota.

Setelahnya mereka segera berangkat ke lokasi penyerangan dengan posisi erick yang membonceng gerald yang memimpin di paling depan dan di ikuti anggota lainnya di belakangnya.

*Di kediaman gerald

Disini terdapat empat orang anggota yang sudah di perintah oleh erick untuk menjaga zea. Mereka sudah siap di posisinya masing-masing dengan satu orang anggota yang mengintai di depan rumah zea dengan berkedok satpam, satu orang mengintai di atas pohon yang berada di sebrang rumah zea dan dua orang berada di belakang rumah zea.

Sementara zea masih di kamarnya sedang melihat gerak-gerik orang yang mencurigakan di cctv di daerah penyerangan tersebut.

"Hm, sepertinya orang itu sudah mempersiapkan sebelumnya, baiklah sampai bertemu" ucap zea menyorot tajam ke arah monitor dengan seringai yang menyeramkan. Setelahnya zea bersiap menggunakan pakaian serba hitam dan menggunakan masker setelahnya  langsung berangkat ke area penyerangan juga dengan membawa segala macam perlengkapan jangan lupa senjata laras pajang M-16.

"Hm, ada anggota erick sedang berjaga di depan rupanya" ucap zea ketika hendak berangkat namun sebelumnya dia mengintip ke depan rumah dari jendela kamarnya. Setelahnya zea bergegas mencari jalur lain.

Zea berjalan dengan mengendap-endap ke arah belakang rumah, sebelumnya di memantau CCTV di belakang rumahnya yang terdapat juga dua orang anggota erick yang sedang berjaga, sepertinya dia harus membuat keributan dulu di depan fikir zea. Setelahnya dia menghubungi seseorang.

"Cepat ke sini dan buat keributan di depan rumah" ucap zea untuk orang di sebrang sanah setelahnya dia mematikan panggilan tersebut tampa mendengar jawaban dari orang di sebrang sana.

Tak berapa lama terdengar keributan di depan rumah zea dan bunyi telpon zea yang berbarengan.

drrrttt drrtttt

"Mission Complete" Ucap orang di sebrang sanah.

"Oke" Dahut zea setelahnya dia langsung bergegas emanjat dinding belakang rumah tak lupa dia mematikan CCTV Di rumahnya.

Zea berjalan ke arah mobil yang sebelumnya sudah dia parkirkan di lahan kosong yang jaraknya tak jauh dari rumahnya. Setelahnya dia mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh.

Setelah sampai zea memarkirkan mobilnya dengan jarak yang cukup jauh dari lokasi penyerangan. Dia turun dan berjalan ke arah sebuah gedung kosong yang tak jauh dari lapangan tersebut, dia mulai menaiki tangga dan sekarang sudah berada di lantai paling atas.

Zea bisa melihat kedua kubu yang baru saja sampai, ah jangan lupakan zea sudah menaru alat penyadap yang di pasang di setiap lapangan jadi dia bisa mendengar jelas apa yang mereka katakan, dia melakukan persiapannya sebelum mereka tiba dan dengan menyuruh seseorang tentunya.

Dia juga memantau seseorang yang berada di balik pepohonan yang juga memperhatikan kedua kubu tersebut. Dia akan bertindak sebelum seseorang tersebut menembak ke arah gerald.

Sementara di lapangan terdapat dua kubu yang saling berhadapan dan jangan lupa aura dan tatap tajam dari kedua belah pihak.

"Sudah siap kalah?" Tanya Alister dengan menyeringai menatap erick.

"Katakan itu pada diri lo sendiri" Sahut erick yang menatap tajam alister.

"Hahaha, bagaimana kalau pertarungan kali ini kita membuat sebuah kesepakatan?" tawar Alister

"Maksud lo apa?" Tanya Aarav

"Gimana kalau lo kalah cewe lo buat gue?" Tanya alister.

"Anj!" Umpat Erick dan langsung maju memukul alister yang membuat alister jatuh tersungkur. Gerald juga ikutan langsung menendeng punggung alister yang masih jatuh tersungkur.

"Jangan bawa-bawa ade gue bangs*t" ucap gerald.

Alister yang mendapatkan serangan tiba-tiba tersebut dia hanya terkekeh. "Tenang bro, Sepertinya gue mulai tertarik sama adik lo" Ucap alister ke gerald sambil menyeringai yang sudah bangun.

"Bacot, SERANG!!" Ucap Erick

Setelahnya mereka mulai saling menyerang satu sama lain dengan menggunakan alat yang mereka bawa, erick melawan alister dangan memukul pemuda tersebut namun dapat di tangkis dengan alister.

"Gimana tawaran gue?" tanya Alister di tengah-tengah aksi baku hantam mereka menyulut emosi erick.

"Anj, jangan pernah lo deketin cewe gue bangs*t" sahut erick sambil terus memukul alister.

"So, selagi dia masih belum menjadi milik lo sepenuhnya, gue masih ada kesempatan" ucap Alister.

"Dia milik gue brengs*k" ucap erick dengan pukulannya yang mengenai wajah alister dan membuat dia terjatuh.

"Gue bakal pastikan rebut dia dari lo!" Ucap alister dan langsung mendapat tendangan dari erick dan erick langsung memukulinya dengan bertubu-tubi yang membuat Alister tepar.

Di sisi lain, anggota Pluto sudah kewalahan melawan Theos dan sudah banyak yang tumbang.

"Gimana? masih mau lanjut?" Tanya Erick meremehkan Alister yang sudah tepar namun kesadarannya masih ada, dia melihat sekeliling dan banyak anggotanya yang sudah tumbang lalu dia memberi kode ke salah satu anggotanya untuk melancarkan rencana selanjutnya.

Setelah beberapa saat masuklah seorang anggota Pluto dengan membawa seorang sandra.

"Ih pelan-pelan bego jalannya! udah tau gue susah ini" Ucap seorang gadis yang belum sadar akan situsi dan masih menggunakan seragam sekolah namun sudah acak-acakan dengan tangan terikat dan di pegang oleh seorang pemuda.

"Diem bego, nih kita udah sampe" ucap pemuda yang sedang memegangi gadis tersebut ketika mereka sudah berada di tengah lapangan berhadapan dengan erick dan anggota lainnya.

"Eh hay erick" Sapa gadis yang sedang terikat tersebut dan membuat erick dan anggota Theos membelalakan matanya.


***

Jangan lupa vote dan komen!!!!

Jangan lupa vote dan komen!!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aubrey Or ZeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang