BAB 14 (Who?)

1.5K 171 1
                                        

Hay hay hay hay

Happy reading
.
.

Zea sekarang berada di taman belakang dia duduk di bangku taman di bawah pohon yang rindang di temani keysa yang sedang mengobati luka zea.

"Ck, gara-gara dua medusa itu tangan lo jadi melepuh gini zea" ucap keysa kesal.

"Gue nggak apa-apa" sahut zea

"Nggak apa-apa guman si! Tangan lo merah ginih, lagian kenapa si nggak ke UKS ajah" ucap keysa

"Males"

"Males? Ya ampun zea jaraknya juga lebih jauh ke sinih dari pada UKS" ucap keysa heran.

"Nah udah selesai, Yaudah yuk kita masuk udah bell soalnya" ajak keysa.

"Duluan ajh, gue mau menangin Fikiran" ucap zea.

"Hm, oke. Tapi jangan lama-lama ya? Nanti lo kesambet lagi" ucap keysa.

Tak

"Kesambet gundulmu" ucap zea sambil menyentil kening keysa.

"Ih lo mah kebiasaan suka nyentil jidat gue mulu, nanti gue jadi bodoh gimana?" Ucap keysa cemberut.

"Bukannya udah bodoh?" Tanya zea datar sambil mengangkat alisnya.

"Sialan kau, Yaudah gue duluan, bye-bye my besti" pamit keysa.

Setelah punggu keysa tak terlihat, zea menggelar nafasnya. "Huhhh, kenapa banyak sekali adegan yang tidak sesuai dengan novel? Harusnya drama tadi tokoh utama wanita yang mendapatkannya, kenapa jadi aku? Dan dari tadi aku tak melihat gerald dan teman-temannya, apa aku melupakan sesuatu?" Guman zea dengan pandangan kosong ke arah depan.

Lama Zea terduduk sambil termenung memikirkan semua yang dia alami, tanpa sadar zea mulai menutup kedua matanya menikmati terpaan angin di wajahnya yang menerbangkan beberapa helaian rambutnya.

Tak (Bunyi ranting terjatuh di kepala zea)

Mata zea reflek terbuka ketika dia merasa kepalanya kejatuhan sesuatu, namun ketika dia melihat bahwa yang jatuh di kepalanya itu ranting dia kembali memejamkan matanya. Mungkin angin fikir ya.

Tak

Sekali lagi zea kejatuhan ranting, namun kali ini dia hanya mengacuhkan ya lagi. Mungkin angin lagi yang membuat ranting tersebut berjatuhan, fikir zea.

Tak tak

Oke fix sepertinya sepertinya ini bukan karena angin. Akhirnya zea membuka matanya dan menatap keatas tepatnya ke arah pohon.

Deg

Zea melihat seorang pemuda yang sedang tiduran di batang pohon. Mata mereka bertemu, lebih tepatnya zea sedikit terpesona. "Ekhem" dehem zea mengedipkan matanya ketika sudah sadar.

"Ganggu!" Ucap pemuda tersebut.

"Hah!" Bingun zea.

"Lucu" batin pemuda tersebut yang melihat ekspresi yang di tampilkan zea.

Hap

Dalam satu lompatan pemuda itu turun dari atas pohon dan berhenti di depan zea yang masih memperhatikannya.

"Lo ganggu tidur gue" bisik pemuda tersebut tepat di samping telinga zea. Setelahnya pergi meninggalkan zea yang masih mematung.

"Hah Sejak kapan dia ada di situ? apa dia denger omongan aku? Trus Dia siapa?" Ucap zea bingung yang sudah sadar dari keterkejutannnya. "Sepertinya aku harus masuk kelas" setelah zea langsung pergi ke kelasnya.

***

Setelah beberapa lama akhirnya bell pulang berbunyi.

"Ayo zea" ajak keysa yang sudah siap-siap.

Ketika mereka sampai di parkiran sudah ada gerald, Erick beserta teman-temannya.

"Nih" ucap Erick sambil menyodorkan sebuah paperbag ke zea.

"Apa?" Tanya zea.

"Hp buat Lo, jangan lupa balas chat sama angkat telpon gue" ucap Erick.

"Nggak usah" tolak zea.

"Gue gg suka di tolak zea" ucap Erick sambil mengambil tangan zea untuk menerima paperbag tersebut. "Langsung pulang, jangan kemana-mana, gue gg bisa anterin soalnya ada urusan" lanjutnya.

"Hm"

"Hati-hati dek, Abang bakal pulang telat nanti kamu jangan lupa makan trus langsung istirhat, kalau ada apa-apa kabarin Abang" ucap gerald yang berada di samping Erick dengan tangan yang ingin mengelus kepala zea namun langsung di tepis oleh Erick.

Plak

"Jangan sentuh cewe gue" ucap Erick menatap tajam gerald.

"So, Lo gg berhak ngelarang karena dia adik gue" balas gerald tersenyum remeh.

"Stop! Udah selesaikan? Aku pulang" pamit zea yang kesal dengan adegan barusan.

"Gerald" teriak seorang siswi sambil berlari ke arah parkiran menghampiri gerald. Zea yang baru akan memasuki mobilnya terhenti dan berbalik melihat adegan tersebut dengan tangan di lipat ke depan dan bersender pada mobilnya. "Drama time" batin zea menyeringai memperhatikan ke arah mereka.

"Gerald tadi kok aku nggak liat kamu di kantin, kamu kemana?" Tanya siswi yang berlari tersebut ketika sudah sampai di hadapan gerald dan siswi tersebut adalah Vivi.

"Bukan urusan Lo" ucap gerald lantas pergi ke arah motornya. Namun sebelum itu tangan di pegang oleh Vivi.

"Tunggu, gerald anterin aku ya? Hari ini aku Gg bawa mobil, trus aku juga nggak di jemput" ucap Vivi memohon.

"Pulang sendiri!" Ucap gerald sambil menghempas tangan Vivi.

"Tapi aku takut pulang sendiri gerald, anterin ya kali ini ajah. Plisss"

"Nggak bisa gue sibuk" setelahnya gerald langsung menaiki motornya dan pergi.

"Aduh maaf ya neng Vivi, kita-kita lagi ada urusan soalnya" ucap adam yang tak enak.

"Cabut" perintah Erick setelahnya mereka semua pergi meninggalkan Vivi begitu pula dengan zea yang ikut pergi di rasa adegannya sudah selesai.

"Huft, ginih banget nasib gue" lirih Vivi setelahnya dia ke arah gerbang sambil menunggu taxi.

****

Mohon maaf bila masih ada typo selamat weekand.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aubrey Or ZeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang