BAB 10 (theos)

2.3K 213 0
                                    

Halo-halo ketemu lagi kita!!!!!!

.
.
.
.

Di sinilah mereka berada di ruang tamu keluarga Venus, namun tak ada yang membuka percakapan, zea yang terlihat masih kesal yang mencoba meredakan emosinya sementara Erick hanya diam memperhatikan zea.

"Tadi pulang sama siapa?" Ucap Erick memecah keheningan.

"Bukan urusan Lo" sahut zea menatap tajam Erick, ah mendengar dia berbicara sajah membuat emosinya memuncak.

"Zea azkadina Venus, sepertinya masih ingin mengulang kejadian tadi" geram Erick menatap tajam zea.

"Taksi"  ketus zea. "Arghh, kamu harus bisa ngontrol emosi aubrey, biar bagaimanapun tenaga dia lebih kuat, lebih baik fikirkan cara lain untuk balas dia" batin zea.

"Kenapa tidak menungguku?" Tanya Erick bersabar.

"Lo fikir dengan apa yang udah Lo lakuin gue bakal nunggu Lo gituh? In your dream jerk" ingin sekali zea berkata seperti itu namun zea harus menahan amarahnya.
"Males!" Hanya satu kata yang zea bisa keluarkan.

"Inget gue tunangan Lo, jadi gue berhak atas Lo" tekan Erick.

Zea yang mendengarnya mendelik kesal. "Heol" ucap zea. "Tunangan endasmu" guman zea kecil yang tak terdengar Erick.

"Kenapa Lo nggak pernah balas semua pesan gue dan angkat telpon gue?" Tanya Erick.

"Lupa naro hp" ucap zea yang tidak sepenuhnya jujur. Dia memang tidak tau hp pemilik tubuh ini dimana dan  walaupun dia tau, dia males membuka hp pemilik tubuh ini. Lagian bukan punya dia dan itu tak penting buat zea yang zea butuhkan hanyalah laptop.

"Hahh, oke" ucap Erick, sepertinya Erick harus mencoba lebih bersabar dalam menghadapi zea.
"Yaudah sanah masuk istirahat, gue balik dulu besok gue jemput jangan berangkat duluan" ucap Erick sambil pamit ke zea.

"Hm" sahut zea. Setelahnya Erick bangun dari duduknya dan menghampiri zea yang masih terduduk lalu mengecup kening zea. Zea yang kaget terdiam dan memejamkan matanya sejenak guna menahan emosinya lagi. "Nih orang udah kaya soang, main nyosor ajah" batin zea.

"Gue pamit, good night" setelahnya Erick keluar dari rumah zea.

"Huft, sabar aubrey mending tidur" gumam zea lalu naik ke atas menuju kamarnya.

Ketika ingin memasuki lift dia berpapasan dengan gerald yang keluar dari lift dengan berpakaian rapih seperti ingin pergi.

"Erick udah pulang?" Tanya gerald yang baru keluar lift.

"Udah, barusan" sahut zea.

"Yaudah Abang mau keluar sebentar kamu di rumah langsung istirahat" ucap gerald mengelus kepala zea. Sepertinya zea sudah mulai terbiasa dengan perlakuan dari gerald.

"Hm, hati-hati" sahut zea tersenyum ke gerald kemudian langsung beranjak masuk ke dalam lift.
Gerald yang mendapat respon zea langsung terdiam terpaku. Akhirnya dia bisa melihat senyum adiknya lagi setelah bangun dari koma dia tidak melihatnya. Setelahnya dia kembali melanjutkan perjalanannya.

***

Di sinih lah gerald berada di markas kebesaran "theos". Theos merupakan sebuah genster yang terkenal di Indonesia yang memiliki lebih dari 1000 anggota.

"Woy pak ketos kenapa keliatan bahagia banget?" Tanya salah satu anggota di sanah ketika melihat gerald yang baru datang dengan wajahnya yang terlihat bahagia.

"Kayany habis ketemu cewe cakep nih, makanya Lo bahagia ya?" Sahut anggota lainnya.

"Yeh emangnya dia Lo mata keranjang, ketemu kambing di dandanin ajah Lo Kayanya bahagiah banget" sahut yang lainnya.

"Sialan Lo!" Dan di tertawai oleh semua anggota.

Gerald yang mendengar hanya acuh dan duduk di sebelah Erick. Erick yang juga penasaran dengan gerald melihat ke arah gerald dan menanyakannya. "Kenapa?".

"Dapat senyuman manis dan perhatian dari zea" ucap gerald memanas-mana si Erick.

"Sialan" geram Erick ketika mendengar ucapan dari zea. Dia sajah yang sudah berbuat baik ke zea tak pernah mendapat senyuman apalagi perhatian nah ini abangnya mudah sekali mendapatkannya.

"Sabar bro" ucap mengejek gerald menepuk pundak Erick dan di balas tatapan tajam dari Erick.

"Ekhem ada apa nih kalian main bisik-bisikan?" Tanya adam yang penasaran dengan interaksi mereka berdua.

"Kepo" bukan gerald dan Erick yang jawab melain aarav.

"Yee gue nggak nanya Lo malih" kesal adam.

"Dari pada nggak ada yang jawab, udah untung gue jawab" ucap aarav dan hanya dengusan yang di respon adam.

"Ekhem mari kita mulai pembahasannya" sebuah kalimat yang meluncur dari Erick yang mampu membuat mereka semua terdiam dan memfokuskan pendengaran mereka guna mendengar apa yang ingin Erick sampaikan.

****
Hayo pada penasaran kan???????
Jangan lupa vote dan komen untuk mengetahui pembahasan mereka di episode selanjutnya. Makasih bagi yang udah vote dan komen, karena vote dan komen dari kalian yang membuat Oe jadi semangat untuk melanjutkan ceritanya.

See you next time!!!!

Aubrey Or ZeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang