BAB 2 (Alur novel)

5.6K 481 5
                                        

Hai makasih yang udah vote dan komen. 

semoga kalian semua bahagia selalu. :)

Mari Lanjut ke cerita!

****

My Ketos merupakan sebuah novel yang berlatar belakang sekolahan yang bergenre romantis. Menceritakan tetang seorang gadis yang merupakan tokoh utama wanita yang sangat tergila-gila kepada tokoh utama pria yang berprofesi sebagai ketua osis di sekolah tersebut. Pemeran utama wanita tidak seperti di novel lainnya yang bersifat polos dan lemah lembut, tetapi memiliki sifat bar-bar, galak dan cuek kepada semua orang tetapi bila sedang berada di dekat tokoh utama pria dia akan menjadi genit dan manja sampai membuat teman-temannya merasa geli saat melihatnya. Tentunya dalam sebuah novel pasti ada peran antagonisnya tapi di novel tersebut tokoh antagonisnya tidak terlalu di sorot karena hanya muncul di beberapa scane sajah itupun akan kalah dengan tokoh utama wanita.

Alur dari novel tersebut tidak terlalu ekstrim hanya ada beberapa konflik yang terjadi dan itupun bukan ulah sang tokoh antagonis tapi permasalah dari keluarga mereka masing-masing. Di dalam novel tersebut tokoh utama prianya merupakan kembaran dari pemilik tubuh yang Aubrey tempati, dan dia mempunyai tunangan yang merupakan teman satu geng dari abangnya tersebut, pertunangannya baru berjalan selama enam bulan sebelum kecelakan itu terjadi.

Mari kita balik lagi ke plot alur dari cerita ini....

**

Hari ini tepatnya hari kepulangan Aubrey atau kita ganti sajah namanya menjadi zea dari rumah sakit. Dia sudah di jemput oleh abangnya untuk kembali ke rumah. Menenai orang tua mereka tidak menjenguk di karenakan sang papa terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan sementara mamanya yang selalu menemani kemanapun papanya pergi dinas.

"Hai adek abang sudah siap untuk pulang?" Tanya Gerald ketika memasuki ruangan zea dan di balas dengan anggukan kepala.

"Yaudah sini abang bantu"

"Nggak usah aku bisa jalan sendiri" jawab zea sambil melangkah keluar ruangan.

"Entah mengapa dia jadi semakin dingin sajah" batin Gerald miris.

Mereka berajalan keluar rumah sakit dengan zea memimpin jalan dan Gerald di belakang sambil membawa barang zea.

Tap tap tap

Langkah zea terdengar yang bikin suasana di koridor rumah sakit sedikit tegang dengan aura yang di keluarkan seperti aura seorang pemimpin di sertai raut wajah datar dan angkuh yang menjadi kan suasana semakin dingin.

Setelah sampai di parkiran zea langsung masuk ke mobil yang sudah di bukakan oleh Gerald lewat tombol kunci dan di ikuti Gerald. Lamanya perjalanan mereka hanya di temani dengan keheningan, zea yang terlalu malas untuk berbicara dan Gerald yang bingung ingin membahas apa.

Akhirnya mobil yang mereka kendarai sampai di depan mansion mereka dan zea lagi-lagi langsung keluar tanpa mengatakan sepatah katapun ke Gerald. Gerald yang melihat zea langsung masuk ke dalam rumah hanya bias menghela nafas sajah, mungkin karena efek dari kecelakaan sehingga adiknya jadi mudah capek untuk berbicara, ya mungkin  setidaknya alasan itu yang paling logis sekarang.

Setelah zea masuk dia langsung kekamar setidaknya dia mengingat hal-hal yang ada di rumah ini.

"Huft, rasany sudah lama aku tak pernah merasakan pulang ke rumah" guman zea lirih.

Tok tok tok

Zea yang mendengar suara ketukan di pintu kamarnya kesal karena telah mengganggu ketenangannya, dia langsung berjalan menghentakan kakinya untuk membuka pintu, dan ternyata sudah ada abangnya di depan pintu dengan membawa barang-barang zea.

Zea hanya menaikan satu alisnya untuk merespon sang kaka.

"hm, ini kaka mau naro barang-barang kamu, mau taro dimana?" Tanya Gerald.

"Di dalam ajah" setelah zea langsung masuk lagi kedalam kamar di ikutin dengan gerald.

"Abang taro di sini ya" ucap Gerald menaro barang zea di sofa dan di balas dengan deheman sajah.

"habis ini kamu langsung istirahat, nanti abang bangunin waktu makan malam" ucap Gerald sambal mengelus surai rambut zea.

"hm". Setelahnya Gerald langsung keluar dari kamar zea.

"Huft, menyebalkan" ya seperti itulah zea atau kita sebut Aubrey, dia tidak terlalu suka di sentuh dan mendengar ocehan yang tak penting. Dia harus menahan semua kekesalannya demi tak mengusik alur novel ini. Ya semoga sajah dia selalu bisa menahan emosinya.


Selamat malam minggu sahabat. 


Aubrey Or ZeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang