My G. Vampire | 5

89 20 117
                                    

Setelah Willo meninggalkan lapangan basket, dipertengahan jalan ia bertemu dengan Biru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
Setelah Willo meninggalkan lapangan basket, dipertengahan jalan ia bertemu dengan Biru. Laki-laki itu memperhatikan Willo dan Vanca dari kejauhan, sejak mereka bertemu dan berkomunikasi berdua.

Tatapan tajam mereka bertemu lagi.
Biru kemudian melihat ke arah dessert box yang willo bawa kembali setelah tak berhasil di cicipi oleh Vanca.

"Itu saja yang kau bisa? Berapa banyak waktu yang sudah kau buang sia-sia di bumi ini untuk memiliki gadis itu?"

Biru meremehkan vampire wanita di hadapannya.

Willo memberikan ekspresi marah kepada Biru. Malam itu karena kegagalannya, willo tak ingin berdebat atau melawan Biru.
Ia hanya ingin pergi dan memikirkan cara selanjutnya.
Willo kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan Biru.

"gadis itu sudah tertarik kepadaku, aku akan lebih mudah untuk mendapatkannya. Menyerahlah. Kembali ke negerimu".
Titah Biru dengan angkuh.

Willona membalikkan badannya. Ia tersenyum menyeringai.

"Akan kulakukan segala cara untuk mendapatkannya"
Bengisnya.
Willo melanjutkan langkahnya. Kemudian di tempat yang benar-benar sepi, gadis itu melakukan teleport.
________🍃________

Pagi ini, Vanca, Dana dan Barra berangkat bersama. Bukan karena tak di beri sogokan oleh Barra, melainkan remaja laki-laki itu sedang ingin menggibahkan kakak perempuannya di depan Barra.

Ia bertengger manja di cabin belakang dengan memposisikan dirinya di tengah-tengah kursi sembari menyembulkan wajah nya ke depan, kemudian kedua tangannya memegang headrest Barra dan Vanca.

"Kak, kemarin ada yang pulangnya di anterin tuh sama mangsa baru"
Ghibah Dana kepada laki-laki yang tengah fokus menyetir.

Ghibahan pertama Dana berhasil membuat Vanca menatap tajam ke cabin belakang, dimana sumber suara itu muncul.

"Tau. Seneng kan lu dek, punya calon harta karun baru"
Sindir Barra. Kemudian Dana memberi jawaban dengan anggukan yang semangat.

"Ya .. kayaknya cocok lah sama kakak lu, dia orangnya rada-rada juga"
Tambahnya.

Sontak saja wanita yang ada di sampingnya itu sedikit mencubit lengan Barra.

"Van, gue lagi nyetir"
Ringis Barra dengan memegang lengan bekas cubitan dari Vanca.

"Lagian. Masih pagi udah ghibahin orang. Gue sama dia tuh belum deket. Orangnya aja cuek sama gue"
Jelas Vanca kesal.

"Lu nya suka?"
Tanya Barra.

"siapa juga yang ga suka sama wajah setampan itu." Jujurnya.

"gampang banget sih lu jatuh cinta sama orang"
Ada sedikit perubahan nada dari gaya bicara Barra.
Raut mukanya mulai sedikit serius.

My Genius Vampire || Cha Eun WooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang