My G. Vampire | 20

57 15 10
                                    

______🍃______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______🍃______

Dosen pertama di kelas itu memasuki ruangan. Membuyarkan ketegangan antara 3 sejoli yang masih berdiri berhadapan di kursi kedua barisan tengah kelas.
Barra yang masih speechless melirik Vanca sebentar, sebelum akhirnya ia duduk di kursinya.

"Van. Lu serius dengan ucapan lu tadi? Kalau mau nyari pelampiasan jangan ke si Barra, kasian"
Bisik Hera, ditengah-tengah sang dosen yang sedang membuka kelas.

Vanca terdiam. Memang, awalnya Vanca tidak berfikir dua kali tentang apa yang baru saja ia ucapkan. Ia hanya ingin membuat Biru sakit hati. Tetapi di sisi lain, Vanca juga ingin mencoba mencintai Barra-sahabatnya.
Karena itulah satu-satunya cara agar ia lekas move on.

Hari itu, Biru sama sekali tidak mendengarkan dosen. Kedua matanya hanya melihat Vanca. Sedangkan Barra, ia merasakan kegelisahan. Memikirkan kata perkata yang diucapkan Vanca beberapa menit yang lalu.
Barra tau, Vanca hanya menjadikannya alasan agar Biru berhenti mendekatinya. Tetapi tetap saja, hatinya bergejolak.

Setelah dosen pertama selesai, dua orang mahasiswa laki-laki memasuki ruang kelas. Mereka berseragam biru navy dengan logo Himpunan Mahasiswa Jurusan di almamaternya.

2 mahasiswa itu menjelaskan tentang kegiatan tahunan kampus, yaitu kegiatan amal donor darah. Himbauan ini harus dilakukan oleh seluruh mahasiswa dan stake holder yang terkait.

"Baik teman-teman sekalian, acara donor darah dengan tema "blood for million life" ini akan dilaksanakan 2 hari lagi, dan teman-teman bisa mengisi form pendaftaran yang akan kami bagikan. Setelah teman-teman mengisi formulirnya, besok teman-teman akan kami arahkan untuk mengikuti pemeriksaan. Apakah ada pertanyaan?"

"Enough"
Sahut salah satu mahasiswa perempuam yang duduk di barisan ketiga.

Setelah dirasa cukup, kedua mahasiswa laki-laki dari HMJ itu pamit undur diri dan keluar dari kelas.

"Van, ikut donor yuk. Tahun-tahun kemarin kan kita ga ikutan"
Ajak Hera.

Vanca sedikit menimbang, selama gadis itu hidup, ia sama sekali belum pernah melakukan donor darah, karena berat badannya yang kurang dari 45 kg. Tetapi sekarang, berat badan Vanca sudah naik menjadi 47 kg. Namun, pikirannya melayang, memikirkan darah yang di milikinya. Beberapa pertanyaan mulai mencuat ke permukaan.

"Boleh donor ga sih? Darah gue kan beda?"

"Nanti orang yang nerima darah gue, ada efek sampingnya ga ya?"

"Gimana kalo dia dikejar-kejar vampire kaya gue?"

"Aish.. mau amal aja susah. Ah, mungkin aja darah gue cuman istimewa di mata vampire. Ga berlaku di mata manusia"

Vanca menggelengkan kepalanya. Mencoba berpositive feeling.

"Van, gimana mau gak? Malah bengong"
Senggol Hera kepada Vanca.

My Genius Vampire || Cha Eun WooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang