Satria Biru Ajishaka (Cha EunWoo), seorang vampire jenius berusia 500 tahun yang pergi ke dunia manusia untuk mendapatkan magic blood seorang gadis yang diyakini sebagai satu-satunya obat untuk kesembuhan ibunya yang sedang sakit parah.
Vampire itu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . Planet bumi, Jakarta 2021
Pagi hari pukul 06.00
Seorang laki-laki yang memiliki tinggi badan sekitar 183 cm sedang memotong brokoli untuk kemudian ia rebus dan menjadikannya sebagai menu sarapan pagi.
Hari ini, adalah hari kedua ia di bumi setelah berhasil melakukan teleport dari negerinya.
Pria dingin itu sedang bersiap untuk melakukan misi pertamanya.
"Kau bisa mendengar suara hati gadis yang memiliki magic blood itu"
"Petiklah daun di manapun untuk mendapatkan clue selanjutnya"
Selentingan perkataan ayahnya mencuat di pikirannya.
Tanpa berlama-lama, ia bergegas pergi meninggalkan rumahnya.
Siapa sangka, rumah mewah berdesain klasik modern 3 lantai itu adalah rumah seorang vampire !
Laki-laki yang bernama Satria Biru Ajishaka itu sadar betul, jika ia sedang melakukan penyamaran, tidak bisa sembarangan menggunakan kekuatan teleportnya, ia memilih mengendarai mobil range rover sport sebagai kendaraan pribadinya.
_______________🍃_________________
Pagi yang sama di rumah yang berbeda..
Seorang remaja yang mengenakan seragam putih abu turun dari lantai atas kamarnya, bernyanyi riang dengan earphone di telinganya.
"Tap.. tap.. tap..." seluruh anak tangga berhasil ia lewati.
"Dek, bangunin kakak, nanti kesiangan" sahut seorang wanita paruh baya yang tengah melakukan aktifitas memasaknya.
Remaja berseragam itu mendengus kesal. Ia menghela nafasnya dan kembali memutar badannya ke lantai atas.
Tanpa mengetuk dan tanpa permisi, laki-laki itu masuk ke dalam kamar kakaknya, kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya.
Seolah mendapat ide, Ia naik ke atas ranjang, mendongakkan kepalanya, dan mendekati telinga sebelah kanan kakak perempuannya. Ia menarik nafasnya dan bersiap untuk berteriak.
"JOVANCA AURORA.. BANGUUNNN..." teriaknya.
Kedua mata itu terbelalak kaget, ia mengumpulkan nyawanya, kemudian melirik tajam ke arah adik keparat yang membangunkannya.
"DANA DHIAKSA... LU MAU MATI?" Sahutnya kesal. Ia kemudian mengambil bantalnya dan melemparkan ke arah Dana. Laki-laki itu dengan sigap menghindar dan keluar dari kamarnya.
"Ga kenaaa... weeeee"
Tiba-tiba saja ia menyembulkan lagi wajahnya di balik pintu, memberikan senyum evil yang dimilikinya. Membuat vanca semakin naik pitam.
