My G. Vampire | 15

60 18 21
                                    

Setelah mendengar percakapan Biru dan willo, Barra semakin yakin, bahwa kecurigaannya terhadap Biru memang benar. Laki-laki itu ada maksud jahat kepada Vanca. Tentu saja, Barra akan semakin protektif dan melindungi sahabat sekaligus gadis yang ia cintai itu. Bara kemudian kembali ke mejanya.

Ia melihat lagi ke arah Vanca. Barra bergumam dalam hatinya, mengapa gadis di sampingnya itu sangat bodoh, jatuh cinta kepada orang yang salah.

Vanca terbangun dari tidurnya. Setelah mengumpulkan nyawanya, ia sedikit tersentak kemudian melihat jam tangan dipergelangannya. Ia tertidur selama hampir 40 menit. Tentu saja hal itu akan membuat tugasnya semakin terbengkalai.

Vanca melihat Barra yang memperhatikannya sembari geleng-geleng. Kemudian ia meraih lagi kertas folionya.

Lagi-lagi ia tersentak, folio nya sudah terisi penuh oleh tulisan. Sedangkan laki-laki yang di sampingnya masih menulis dengan tenang.

"Barr, lo yang lanjutin tugas gue?"
Tanyanya dengan suara khas bangun tidur yang sedikit parau.

"Menurut lu siapa lagi yang mau jadi volunteer buat ngerjain tugas lu?"
Ucap Barra, ia kembali fokus kepada tugasnya.

"Kenapa lu ga bangunin gue aja?"
Sahut Vanca.

"Udah gue bangunin. Lu nya aja yang kebo".
Jawab Barra nyeleneh.

"Ish. Sorry gue ngerepotin lu lagi. Gue traktir lu makan siang 2 hari berturut-turut deh"
Imbalnya seraya tersenyum dengan menampilkan sederet giginya.

"Seminggu. Deal"
Tawar Barra membuat kesepakatan sebelah pihak.

Vanca menyunggingkan bibirnya. Tetapi ia menyetujui permintaan Barra.
Tugas rangkuman itu sudah selesai. Barra dan Vanca keluar dari perpus dan masuk lagi ke dalam kelas untuk mengikuti mata kuliah yang lain.
____🍃____

Jam istirahat tiba.

Biru menghampiri Vanca untuk mengajaknya makan siang bersama. Semenjak mereka kencan kemarin, Biru memberanikan dirinya untuk berbaur dengan mahasiswa lain di kantin, walaupun ia tetap membawa bekalnya sendiri.
Entahlah, kini, laki-laki itu seperti kecanduan ingin selalu didekat dengan Vanca.

Belum sempat Biru menyapa Vanca, seseorang dengan perawakan kekar itu memasang tameng membelakangi Vanca.

"Vanca mau makan siang sama gue"
Ucap Barra kepada laki-laki yang baru saja sampai itu.

Ucapan ketus Barra berhasil membuat Biru kembali ke settingan awal, cold mode. Mereka saling menatap satu sama lain.

Vanca melihat ke arah dua wajah yang mulai berperang dingin itu. Lalu ia berusaha untuk melerai.

"Bi, Aku makan siang sama Barra ya. Dia udah bantuin aku bikin tugas tadi. Kamu mau makan siang di kelas kan?"
Tanya Vanca tanpa mendengarkan terlebih dahulu niatan Biru.

"Up to you"
Jawab Biru singkat.  ia kemudian berjalan keluar kelas melewati Vanca dan Barra.
Vanca merasa memiliki 2 orang pacar, dirinya harus berlaku adil kepada keduanya.
____🍃____

Sepulang kampus, Biru mengantar Vanca pulang.
Sebelum itu, Barra dan Biru kembali berseteru dan berebut untuk mengantar Vanca. Membuat gadis itu kelimpungan memisahkan perseteruan diantara mereka.

Akhirnya, Vanca memilih di antar oleh Biru. Gadis itu semakin merasa aneh, kenapa Barra yang dikenalnya itu semakin menunjukkan rasa posesifnya.

Sepanjang perjalanan, Biru hanya diam. Vanca mencoba untuk membuatnya tersenyum dengan menggodanya, namun tetap saja usahanya itu tidak membuahkan hasil.

My Genius Vampire || Cha Eun WooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang