My G. Vampire | 18

61 19 17
                                    

Berulang kali mencoba paham, namun tetap saja, logika tak sejalan.
Sebelumnya, cinta itu hanya sekedar cangkang luar yang terlihat indah.
Menjalaninya tanpa kesejatian.
Namun, ketika cinta hadir dan merasuk sangat dalam, ia menjelma menjadi kemustahilan.
Buaian cinta yang ia berikan, hanya tipu muslihat yang meninggalkan jejak kekecewaan.

H A P P Y   R E A D I N G

Setelah Vanca menanyakan hal itu, Biru masih menatapnya tak percaya. Tidak ada jawaban atau elakkan dari pertanyaan Vanca. Melihat Biru terdiam, membuat Vanca berani menyimpulkan, jika pertanyaanya memang benar. Vanca mematung dengan deraian air mata yang sudah tak mampu lagi ia bendung.

"Bi, aku tidak perduli jika vampire itu memang ada di dunia ini, asalkan itu bukan kamu. Kamu hanya perlu mengelaknya. Emh? Firasatku ini ga benar kan?"
Lirih Vanca, ia masih berharap, jika clue-clue yang ia dapatkan baru saja adalah kesalahan. Ia masih ingin percaya kepada logikanya, dan Biru-kekasihnya.

"Aku tidak tahu kau mendapat firasat itu darimana. Tapi firasatmu benar. Aku berbeda denganmu. Aku, adalah seorang vampire"
Suara itu nyaris tak berintonasi, namun terdengar sangat berat di ucapkan.

Vanca membenamkan matanya. Ia mengerjapkannya berulang kali. Siapa tahu, ini hanyalah mimpi buruk baginya. Namun, ia tersadar, Itu bukanlah mimpi. Ah, kenyataan pahit ini terlalu menyesakkan.

Gelas kepercayaannya sudah pecah. Berserakan tajam dan tak akan kembali utuh. Menyentuhnya hanya akan menambah luka. Ketidakpercayaan, pertentangan logika, sakit hati sekaligus tidak ingin berpisah bersatu padu di dalam hati dan pikiran Vanca, seakan menjadi bom waktu yang akan meledak. Terlalu tidak mungkin untuk bertahan.

Bagaimana bisa, manusia dan vampire hidup bersama? Menjalin cinta kasih layaknya manusia biasa. Benteng logika masih tegap berdiri diantara dua perasaan yang sedang patah hati dan berpasrah diri.

"Selama ini, yang aku terima darimu hanyalah sebuah kebohongan? Jika ku pikir lagi, mana mungkin seorang vampire sepertimu mempunyai cinta? Mungkin kau selalu mentertawanku dan menganggapku bodoh, gadis sepertiku sangat mudah kamu bohongi".
Vanca mentertawakan dirinya dengan rasa sesak di dadanya.

Biru melihatnya dengan tatapan payah. Ada perasaan bersalah yang hinggap terhadap wanita yang sedang merasa hancur itu. Entahlah, ia hanya ingin memeluknya sangat erat dan meminta maaf. Namun, ia tahu, semua itu tidak akan berguna lagi bagi Vanca.

"Kamu menginginkan darahku? Kenapa kamu menundanya? Apa yang kamu tunggu? Membuatku semakin mencintaimu? Membuatku semakin terbuai dengan kebohonganmu?"

Atau mungkin, kamu sudah mulai mencintaiku?"

Dengan nada yang kecewa, Vanca mengutarakan semua yang ingin ia katakan. Kini, rasa takutnya benar-benar hilang. Yang tersisa hanyalah rasa kecewa dan perih di hatinya.

Satu pasang mata itu memerah. Untuk pertama kalinya selama 500 tahun, seorang Vampire yang memiliki nama lengkap Satria Biru Ajishaka itu berkaca-kaca, tanpa ia sadari, air mata pertamanya berhasil berselancar dan membuat sebuah jalan menyakitkan di pipi mulusnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Genius Vampire || Cha Eun WooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang