15

2.8K 492 183
                                    

Heyyo semuanya!! Perasaan Nana dari kemarin-kemarin udah nyapa kalian, tapi Nana suka lupa nanyain Kabar kalean:")

Gimana kabar kalian hari ini readers Nana? Kalian jangan sakit-sakitan ya. Makan teratur, tidur juga harus teratur, jangan lupa make masker kalau mau keluar.

Yaudah segitu dulu,

Happy reading ❣️

"Tapi, ya Ra. Meski suami lu egosinya minta ampun. Coba lu ikutin saran dia deh, buat ikut program hamil" usul Yura pada temanya itu, yaps finally. Chaca, Yura, dan juga yera. Akhirnya bisa berkumpul juga, setelah kesibukan mereka masing-masing.

Mereka bertiga, eum ralat. Mereka berempat sama anak balita yang ada di pangkuan Yura. Sedang nongkrong di cafe jaman mereka kerja dulu, di sini lumayan cukup sepi, karena ini jam kantor. jadi yera bisa tenang juga.

"Alasa Lo setuju apa?" Chanca menganggukkan pertanyaan yera, tadi Yura sempat mengumpati Jungwon, tapi malah sekarang dia setuju pada suami temanya.

"Setelah gua pikir-pikir nih ya, menurut gua. Lo jangan ambil sisi negatif aja, tapi sisi positif juga dari saran Jungwon" Yura  menjeda ucapanya, ia menaruh anaknya yang sudah tertidur lelap di stroller baby.

"Gua juga sebelum lahirin, Aerin. juga ikut program hamil kok. Dan itu terbukti ampuh sih, ya 2 bulanan lah gue ikut program hamil." Yera terdiam, ia mencerna pikiran Yura yang masih ia pertimbangkan. "Saran gue sih ikut aja, gue awalnya susah hamil kek Lo. Dan mertua gua saranin ini, gue sempet nolak dulu. terus gua nangis-nangis gamau kaya gua kesanya, tersiksa banget di suruh ikut program hamil, soalnya pada ga sabaran. Tapi setelah ikut saran mertua gua, lumayan tuh hasilnya"

Chaca memanggut-manggutkan kepalanya, ia baru menikah jadi ini bisa jadi pembelajaran untuknya.

"Bagus juga tuh Ra, gue setuju sama Yura. Meski laki lu kek tai gitu ya, tapi gua setuju sama Yura. Setidaknya Lo dah coba, ga diem di tempat" tambah Chaca yang mengaduk-aduk es lemon di gelasnya.

"Bener juga sih, yaudah deh gue nanti ngomong sama Jungwon" yera akhirnya memutuskan untuk mengikuti saran Yura, dan Chaca.

"Oiya by the way. Habis ini belanja yuk! Gua liat di mall banyak diskon hari ini!" Chaca menaik turunkan alisnya, berusaha menggoda ibu beranak satu ini. Dan juga yera agar mau menemaninya belanja.

"Gue sih Ayuk aja, soalnya udah lama juga ga ke mall, cuman ibu anak satu itu mau ga tuh" ledek yera menatap Yura.

Yura menghela nafasnya, ia menatap yera dan Chaca berganti yang sedang menertawainya.

"Lo belum aja rasain jadi gue! Liat aja dikit lagi lu bedua isi, terus lahiran. Anak gua dah bisa jalan, gantian gue yang ngetawain Lo bedua!" Ancam Yura yang membuat yera dan Chaca justru semakin kencang tertawa.

~dirty touch~

Yera menghela nafasnya, ketika ia sudah lelah menunggu bus di halte. Sudah hampir 2 jam yera menunggu hanya saja buss belum kunjung juga datang.

Yera menatap langit yang tidak mendukung hari ini, langit sudah mulai gelap. Bertanda sebentar lagi akan turun hujan.

Akhirnya yera berdiri dari duduknya, ia membawa paper bag yang banyak sekali belanjaannya hari ini, sama teman-teman.

Yera menyebrangi jalan setelah lampu lalulintas menunjukan warna merah , ia memilih meneduhkan dirinya di rumah makan sederhana sebelum ia terkena hujan.

Dirty touchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang