20

3K 559 495
                                    

Kalian ngecit ya? Masa cuman beberapa jam udah sampe target nangis banget😭🤙🏻 yaudah makasih besti yang udah mau vote and subret

Hari Kamis Nana ga bisa up dulu ya besti, sorry banget. Di karnakan draf habis anjir :) besok nana mau nyetok lagi dan kembali hari jumatnya. Vote 140 + komen 230 bakal up langsung hari Jumat Tampa babibu oki?

Happy reading ❣️

Yera menatap ke cermin, penampilanya sangat sempurna sekarang. Ia memakai dress biru Dongker selutut, dan juga bando mutiara di kepalanya.

Yaps yera dan Jungwon, akan menghadirkan acara makan malam di rumah mamah yera. Ini semua rencana Yera, dan sekalian kasih kejutan pada keluarga. Jika dirinya sedang hamil anak Jungwon.

Yera sempat terhentak kaget, ketika Jungwon tiba-tiba memeluknya dari belakang. Ia juga sudah siap dengan kemeja putih yang ia kenakan dan dasi kupu-kupu yang bertengger di lehernya.

Jungwon melingkari tanganya di pinggang istrinya, ia mencium pundak istrinya setelahnya ia tersenyum menatap yera lewat kaca.

"Kamu cantik malam ini" Jungwon berbisik di telinga yera, setelahnya Jungwon mencium pipi istrinya.

Yera terseyum, ia memutarkan badanya, sekarang posisinya ia berhadapan dengan Jungwon. Yera melingkar tanganya di leher Jungwon.

"Iya dong aku cantik, kan suaminya kamu" Jungwon terkekeh, ia menciumi wajah yera, dari kening, kedua pipi yera, idung, dan terakhir bibi-

Jungwon berdecak sebal, ketika getaran handphone meganggu kemesraannya sama yera. Padahal ia sudah lama tidak melakukan hal romantis pada isterinya.

"Angkat dulu sana" Yera masih megantungkan tanganya pada leher Jungwon, begitu juga Jungwon tangan kirinya masih memeluk pinggang yera.

Dan tangan kanannya, ia mengambil handphonenya miliknya di saku celananya.

Jungwon menaikan kedua alisnya, ketika nomor tidak di kenal menelponnya. Tetapi Jungwon tetap angkat, siapa tau penting.

"Hallo?" Tidak ada jawaban, hanya ada suara nafas terengah-engah, yang ia dapatkan. "Hallo? Kalau ga ngomong, saya matiin ya"

"Jungwon!" Jungwon terdiam, ia kenal suara ini karena mereka beberapa kali pernah ketemu.

"Noona sebentar" Jungwon melepas pelukanya pada pinggang yera, begitu juga yera ia melepaskan lingkaran tanganya pada leher Jungwon.

Jungwon menjauh dari yera, ia membuka pintu balkon rumahnya. Setelahnya ia menutupnya.

"Zoa? Ini Zoa kan?"

"I, iya! Jungwon tolonginnn" Jungwon semakin bingung ketika Zoa menangis di sebrang sana, sesekali ia berteriak kata 'jangan' sepertinya di sana juga ada Mira yang berteriak tak karuan.

"Kenapa? Kenapa Lo teriak? Di sana ada Mira kan? Kenapa kalian?" Jungwon jadi semakin panik, ketika teriakan-teriakan itu mulai jelas di telinganya.

"Jihan, Jihan mau bunuh diri. Di apartemennya, tolongin Jungwon" Jungwon terdiam seperti ada petir yang menyambarnya di dalam tubuhnya. Terlebih lagi Zoa kini menangis membuatnya semakin takut.

"Zoa, zoa tenang ya, l, lo share lokasi Lo aja ke gue. Gue bakal ke sana oke" setelah Zoa setuju padanya, Jungwon mematikan handphonenya. Ia membuka pintu balkon, yang pertama ia lihat adalah istrinya sedang terduduk di atas kasur menunggunya.

Jungwon menghampiri istrinya dengan terburu-buru.

Yera yang melihat ada yang tidak beres pada suaminya, ia segera berdiri dari duduknya.

Dirty touchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang