Akhirnya ending 😪 seneng ga? Biar pada ga kesel lagi wkwkwk.
Happy reading ❣️
Jungwon mengerjapkan matanya beberapa kali, matanya kini menerawang seisi ruangan yang sudah jelas pasti dia berada di rumah sakit.
Jungwon memejamkan matanya, ia menetralisir rasa sakit di tubuhnya yang sekarang terasa kaku. Sudah berapa lama ia tertidur?
Jungwon berusaha ingin duduk, tetapi sepertinya badan-badan menolak untuk bergerak.
"Ehh Lo udah sadar!" Niki baru memasuki ruangan, ia tadi habis beli cemilan untuknya di kantin rumah sakit. Tetapi pas pulang ada sebuah keajaiban yang ia lihat, Jungwon bangun setelah beberapa hari ia tidak sadarkan diri.
Niki menghampiri Jungwon, ia membantu Jungwon agar merebahkan tubuhnya kembali.
"Lo tunggu sini, gausah macem-macem buat bangun!" Niki memperingati Jungwon, setelahnya ia berlari ke luar untuk memanggil dokter.
"Dasar bego, kan di atas gue ada tombol buat manggil dokter" Jungwon menghela nafasnya, ia membiarkan Niki dengan kebodohannya.
Ia memejamkan matanya, kepalanya kini kembali terasa sedikit pusing. Ia tidak tidur melainkan ia mengingat kejadian waktu malem itu ketika bertemu sama hayun. Gue belum nemuin Noona. Jungwon berharap ia tidak lama tidak sadarkan diri. Ia ingin ketemu istrinya secepatnya.
"Pak Jungwon" Jungwon membuka matanya, kini ia sudah melihat di depanya sudah ada dokter dan juga Niki.
"Saya periksa ya pak?" Jungwon menganggukkan kepalanya, kemudian dokter itu memeriksa detak jantung Jungwon. "Ada yang di rasakan sakit pak?" Jungwon mengelengkan kepalanya kembali.
Dokter itupun memeriksa kantung infus Jungwon, "okei pak, saya rasa bapak sudah tidak ada apa-apa. Saya tinggal ya, beberapa jam lagi saya akan berikan obat untuk mengurangi rasa sakit di kepala anda"
"Iya makasih dokter" dokter itu setelah pergi, meninggal Niki dan Jungwon berdua.
"Nyusahin lu! Untung gua lewat situ pas malem itu. Kalau sakit tuh gausah paksain ujan-ujanan napasih!" Niki memang waktu itu kebetulan lewat, saat ia mencari Noona yera. Banyak sekali wartawan waktu itu, ia takut Jungwon ada di kerumunan itu. Dan benar saja anaknya pingsan pas di tanya-tanya sama wartawan.
Jungwon terdiam, ia tidak mendengarkan kata-kata Niki. Ia masih mengingat ucapan hayun waktu itu ketika mencampurkan minumanya obat perangsang.
Jungwon menatap Niki yang sedang memainkan handphonenya, seraya merebahkan dirinya di sofa. Dan memakan cemilan yang ia bawa tadi.
"Niki" Niki hanya bergumam, ia tidak tertarik untuk melihat Jungwon. Karena asik bermain game di ponselnya.
"Waktu Lo habis minum, di bar Yerin. Lo ngerasa seluruh tubuh Lo panas ga? Terus gairah di tubuh lu naik?" Niki menatap Jungwon sebentar, kemudia ia kembali menatap ponselnya.
"Ya enggak lah! Lu kata gua minum obat perangsang bego banget" Niki mencerna ucapanya, kemudian ia tersadar apa yang ia omongin.
Niki mematikan handphonenya, ia langsung menatap Jungwon yang sekarang Jungwon juga menatapnya.
Niki mendudukan dirinya di sofa, agar lebih leluasa untuk bertanya-tanya apa yang ada di pikirannya.
"Tunggu-tunggu, Lo minum obat perangsang?" Jungwon menganggukkan kepalanya, ia menghela nafasnya panjang. "Minuman Lo ketukar sama yang lain apa gimana?"
"Lo inget Hayun? Fans aneh yang bilang kalau istri gue keguguran karena dia?" Niki terdiam sebentar, kemudian ia menganggukkan kepalanya.
"Iya terus?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirty touch
Romance-squel Noona Gimana kelanjutan rumah tangga tentang Yera dan juga jungwon? Harmonis? Pertanyaan mulai bermunculan, konflik rumah tangga semakin besar, banyak orang yang menginginkan mereka berpisahnya, rumah tangga semakin hancur, tidak ada jalan ke...