Yeri dengan kedua tangan penuh dengan kresek tengah berusaha keras merogoh kunci kamarnya yang terselip di dalam tas tersentak kaget ketika Soohyun dengan tidak manusiawinya mengagetkan si perempuan.
"Wih mantap, kirain gue lo nggak inget temen kalau lagi kencan." Ujar Soohyun yang secara sukarela mengambil alih separuh bawaan milik Yeri. "Royal juga anjir gacoaan lo. Lanjutkan lah karena gue yakin dengan kedekatan kalian berdua, gue ikut kecipratan kesejahteraanya juga." Lanjut Soohyun tanpa dosa dengan wajah yang santai.
"Lo nggak pengen nanya gimana bentukan aslinya itu cowok?" Jawab Yeri setelah berhasil membuka kunci pintu kamarnya. "Biasanya Lo heboh kalo menyangkut tampang cowok."
Yang ditanya malah melambaikan tangannya acuh di depan wajah Yeri sebelum mengikuti langkah si pemilik kamar masuk ke dalam sarangnya.
"Lo nggak perlu wajah ganteng kalo royalnya kayak gini. Kapan lagi dapat banyak makanan padahal baru kecan pertama."
"Harusnya sih malah curiga." Kedua perempuan yang sebelumnya tengah sibuk membongkar kresek makanan menoleh kompak ke arah pintu dengan mulut yang terngaga lebar.
"TEH UGI!!" Jerit keduanya kompak sebelum bangkit dan berlari ke arah si tamu.
"Hei! Hei! Santai aja!" Joy yang baru ikut bergabung berusaha menghentikan aksi dua juniornya itu tanpa melakukan apapun. "Teh Ugi nggak bakal tiba-tiba menghilang sampai kalian pelukin gitu."
"Bacot deh lo Kak. Diem aja udah." Sentak Soohyun galak.
"Heh bocah! Songong lo ya sama gue!"
"Teteh kenapa baru pulang ih? Nggak kangen sama gue yang manis ini apa?" Ujar Yeri yang mengabaikan aksi pelototan Joy serta Soohyun.
"Ya kan gue pelatihan, Yer." Balas si teteh yang disebut Ugi dengan nada lembut. "By the way, lo dapat dari mana semua makanan ini?"
"LAH IYA ANJIR! KOK BANYAK BANGET YER?! LO NGERAMPOK SI JEKA APA GIMANA?!"
"Gila ya, Joy gue tinggal 1 minggu bukannya lebih kalem malah semakin bar-bar aja." Keluh Ugi bersungguh-sungguh.
Mengabaikan Ugi, Joy masih memaku tatapannya pada kresek-kresek yang tergeletak di karpet kamar Yeri dengan tatapan membola.
"Gila, lanjutin Yer sama yang ini, sumpah." Tutup Joy sebelum melenggang masuk melewati Soohyun, Yeri dan Ugi yang menjadikan Joy pusat perhatian.
"Gila! Gila! Asli dia beliin semua makanan ini?!"
"Aneh nggak sih." Sela Ugi yang menjadi orang pertama mendekati Joy. "Masa baru kenal udah bisa ngasih sebanyak ini. Lo diminta ngelakuin sesuatu atau dia ada gelagat anehnya nggak dek?"
"Nghh, nggak sih teh. Kata dia malah gue gemesin banget." Jawab Yeri dengan akhiran kekehan salah tingkah.
"Ya elah, calon bucin ini mah. Teh Ugi nanya apa, lo jawab aja breh!" Sela Soohyun berintonasi tinggi.
"Tapi serius dek, lo nggak dimacem-macemin kan tadi?" Tanya Ugi sekali lagi.
Memang, diantara 5 orang teman kosannya—tidak termasuk hitungan Ugi karena teh Ugi adalah anak pemilik bangunan, hanya Ugi lah yang paling waras dan waspada. Maklum, pernah di sakiti seorang badboy selama 3 tahun.
"Nggak teh." Jawab Yeri lembut. "Tadi pas baru ketemu, gue sempet kaget teh. Tiba-tiba ada yang ngehadang." Joy dan Soohyun mulai mengumpulkan perhatiannya pada Yeri. "Sempet kaget karena ternyata mukanya Kak Jeka sama persis kayak pas kita lagi VC. Gue sempet ngira dia pake filter gitu."
"Lah berarti ganteng dong, anjing?!"
"Sumpah Kak, ganteng banget! Asli! Demi Tuhan dan rasul-rasulnya. Kak Jeka ganteng parah!" Balas Yeri penuh antusias. "Hidungnya lebih tinggi dari gue, badannya juga tingga terus keker-keker gitu. Astaga dia tuh sempurna banget untuk main Tendor!"
KAMU SEDANG MEMBACA
tale
Fanfictiontale /tāl/ noun a fictitious or true narrative or story, especially one that is imaginatively recounted. Gambar berasal dari pinterest.