| finale |

1.3K 170 22
                                    

Ini panjang sih. Harusnya di bagi jadi dua bagian, tapi aku bingung baginya dibagian mana. Jadi kusatuin aja hehe. Selamat membaca!🥰

* * * * *

Taehyung menatap begis pada Jungkook yang berdiri santai bersantar pada pinggiran meja. Berbeda dengan Jungkook yang bersedekap dada, Taehyung, Mingyu, Joohyun dan Yeri duduk dalam posisi terikat di kursi-kursi kayu—yang biasa digunakan untuk kursi makan, yang berada di dalam markas U-293065. Jangan lupakan juga lakban yang ikut terpasang di bibir Taehyung dan Joohyun. Mengapa hanya dua? Tentu saja karena sepasang manusia itu terus saja berbicara kasar dan memberontak pada Jungkook hingga si pria jengah dan menutup rapat mulut keduanya. Sedangkan Yeri yang sejak panggilannya pada si Ketua—yang disabotase terputus, atau lagi lebih tepatnya ketika pintu kediaman mereka di buka paksa, Yeri hanya menutup rapat mulutnya. Sibuk menerka dan menyusun rencana walaupun terasa percuma.

Jika muncul pertanyaan mengapa mereka tidak melawan, jawabannya tentu saja karena tidak sempat.

Keempatnya memang tidak memberikan perlawanan sebenarnya— bahkan merekapun belum selesai mencerna apa yang terjadi, karena orang-orang yang dibawa Jungkook sudah lebih dulu menyergap mereka dengan amat cepat dan gesit.

17 : 4.

Perbandingan yang cukup jauh dan agak tidak masuk akal untuk di lawan.

Mungkin jika mereka sudah bersiap—juga sudah menyusun rencana, mereka setidaknya bisa melakukan perlawanan fair dengan 20 orang sekaligus. Tetapi sayangnya kedatangan Jungkook ini dilakukan secara tiba-tiba. Belum Yeri menyampaikan jika panggilannya disabotase, mereka sudah dikepung lebih dulu— namanya juga penyergapan, memang apa yang busa diharapkan.

"Kamu belum berniat untuk bicara?" Jungkook dengan senyum yang masih merekah di kedua sudut bibirnya menatap si perempuan—istri sah secara hukum, adat, dan agama negaranya dengan tatapan yang lembut.

Tetapi memilih bungkam, Yeri hanya menatap lurus pada Jungkook hingga si pria mulai membawa langkahnya perlahan mendekati kursi yang diikatkan ketubuh si perempuan.

"Love.." Gedik ngeri tanpa sadar merekah kompak di punuk semua orang di dalam ruangan. Tak terkecuali Yeri yang ikut mengepalkan kedua tangan terikatnya di belakang tubuh ketika Jungkook berhenti dan membungkuk ke arahnya. Rasa was-was mulai bermekaran di benaknya.

"Aku pikir kamu benar marah.."

Raut wajah Yeri berubah drastis dalam hitungan detik. Was-was yang sempat ia rasa berubah menjadi keraguan dan ketidakpercayaan yang menyatu menjadi satu.

Dia berkata seperti itu? Apa artinya benar mereka melakukannya..? Begitulah yang terlintas di benak Yeri ketika ujaran sebelumnya dari Jungkook ia cerna.

"Apa?"

Kali ini beganti raut wajah Jungkook lah yang berubah. Kesan tenang yang sejak datang ia pasang tergantikan dengan raut kebingungan yang kentara.

"Apa, apanya?" Tanya Jungkook mengkonfirmasi maksud pertanyaan ambigu Yeri.

"You fuck with that fucking whore?!"

Mingyu, Taehyung, Joohyun dan bahkan seluruh orang Jungkook kompak menahan nafas ketika pertanyaan bernada keras itu terlontar nyaring dari mulut Yeri. Jangan lupakan wajahnya yang sudah memerah seolah menunjukkan jika dirinya tengah berada di level teratas kemurkaan.

"SEO JUNGKOOK!" Teriakan mendesak Yeri layangkan ketika si suami malah tersenyum bodoh di posisi menunduknya menghadap Yeri.

"You slept with her?" Sekali lagi Yeri bertanya. Kali ini dengan nada super rendah dan dalam yang terdengar cukup menyeramkan— tapi tidak bagi Jungkook, karena menurutnya malah terdengar manis di telinga.

taleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang