Siang hari yang mendung, Yeri yang tengah melakukan peregangan diatas ranjang super besar di kediaman Jeka berhasil terperanjat kaget ketika mendapati kekasih slash tunangannya menatap lurus dengan manik mendamba kearahnya dari sofa di kaki ranjang.
"Siang, sayang.." Sapa Jeka ceria.
"Kamu ngapain disitu?" Balas Yeri yang tengah sibuk bangkit serta memposisikan dirinya duduk di tengah-tengah ranjang. Seingatnya Jeka semalam menyutujui permintaannya untuk tidur di kamar terpisah. Tapi mengapa pria luar biasa tampan dan mencintainya itu malah terduduk nyaman bertopang dagu menatap kearahnya.
"Ngeliatin kamu yang menggemaskan banget kalau lagi tidur." Jawab Jeka dengan entengnya. Pria 25 tahun 8 bulan itu tak memperdulikan kondisi jantung Yeri yang mulai menggila. "Walaupun sebenarnya kamu selalu terlihat menggemaskan sampai rasanya aku mau membuat kamu menjadi mini supaya bisa aku bawa kemana-mana."
"Ngaco." Gumam Yeri salah tingkah. "Serius, kamu ngapain?"
"Kamu semalam nggak tiba-tiba tidur disini kan?" Lanjut Yeri melemparkan tanya mencurigai Jeka.
"Wah, berarti kamu tipe orang yang kalau udah tidur itu nggak memperdulikan keadaan sekitar ya, sayang?"
Hah? Bentar— jadi maksudnya gue sama dia beneran tidur di ranjang yang sama?! Pikiran Yeri yang sibuk tak menyadari Jeka yang mulai beranjak dari sofa menuju tengah ranjang dimana Yeri berada saat ini.
"Sayang.. jangan begitu wajahnya."
"HWA!" Jerit Yeri kencang ketika tiba-tiba saja wajah Jeka sudah berjarak 20 cm dari wajahnya.
"Kamu kebiasaan!" Lanjut Yeri dengan gerakan tangan mengepal yang memukul pada bahu kiri Jeka. "Jangan suka ngagetin gitu!"
"Sudah hampir 3 tahun, tapi kamu masih suka melamun juga ya." Ujar Jeka dengan tangan yang sudah membelai lembut rambut Yeri.
"Bukan ngelamun. Kamu aja yang suka tiba-tiba berpindah tempat nggak pakai suara." Balas Yeri tak ingin mengaku.
"Iya. Aku yang pindah tempatnya nggak pakai suara." Patuh Jeka sebelum mendaratkan satu kecupan panjang di kening Yeri lalu setelahnya mendaratkan kecupan kilat di bibir Yeri yang langsung mendapatkan erangan kesal dari si kekasih.
"Aku belum gosok gigi!"
"Tapi sebelum tidur kamu gosok gigi." Balas Jeka santai.
"Udah ah sana! Aku mau mandi." Usir Yeri. Tentu saja si perempuan mulai merasa salah tingkah.
"Ok, mandinya jangan terlalu lama ya. Udah hampir jam 11, kamu melewatkan sarapan dan harus secepatnya mengisi perut kamu. Aku nggak mau kamu sakit." Ujar Jeka dengan kedua tangan yang mengelus lembut pipi Yeri.
"Salah siapa ajakin aku maraton nonton?"
Anehnya si pria malah terkekeh sembari mencubit gemas kedua pipi Yeri padahal yang salah si perempuan. Ya. Yerilah yang salah karena demi Tuhan, Yeri yang meminta pada Jeka untuk menonton rankaian film Transformers mulai dari tahun 2007 sampai 2018. Tapi berhubung apapun yang Yeri katakan selalu benar dimata Jeka—untuk hal-hal remeh saja dan masih dapat di tolelir, pria itu hanya akan mengangguk patuh dan meminta maaf karena tak berniat membuat dirinya serta Yeri bertengkar.
"Iya aku yang salah. Makanya kamu mandi ya sayang. Aku udah siapin makan yang kamu mau."
Bentar— gue minta aneh-aneh ya semalam? Pikir Yeri cepat. Gue minta apa anjir semalam? Kok lupa?!
"Sayang.."
Gumaman Yeri layangkan cepat ketika panggilan dari Jeka berhasil menyadarkannya.
"Ayo mandi."
KAMU SEDANG MEMBACA
tale
Fanfictiontale /tāl/ noun a fictitious or true narrative or story, especially one that is imaginatively recounted. Gambar berasal dari pinterest.