Two years later, Yeri yang tengah mengendarai mobil berwarna putih bersih itu asik bersenandung berusaha menangkan diri. Ya, kalian tak salah membaca. Yeri memang tengah berusaha menangkan dirinya yang berdebar dan sedikit takut karena harus mengendarai mobil luar biasa mulus milik kekasihnya.
Ralat.
Milik Yeri, tetapi tak ingin perempuan 23 tahun itu akui.
Jeka memang memberikan Yeri mobil listrik berinisial T dengan model S terbaru ini untuk memudahkan Yeri dalam mobilitasnya. Si pacar mendapatkan rekomendasi salah satu kawannya yang hobi mengoleksi mobil listrik. Kawannya itu mengatakan jika si T ini adalah kendaraan yang simple. Sudah mengusung CVT, kawan Jeka juga mengatakan jika Yeri hanya perlu mengontrol pedal gas dan rem. Omong-omong lagi, saat ini Yeri sebenarnya terpaksa menggunakan mobil putih cantik ini karena sebelumnya ia tengah di buru waktu. 20 menit lalu, salah satu rekan kerjanya tiba-tiba saja meminta Yeri agar mengirimkan berkas dokuman yang Yeri bawa pulang karena harus ia perbaiki secepatnya—tetapi karena jam kerja sudah usai, Yeri terpaksa membawanya pulang yang ternyata malah menjadi sebuah kesalahan karena sekarang dokumen itu amat dibutuhkan.
Berhubung Yeri sudah sampai di apartemen sederhananya—hasil memaksa pada Jeka yang tentu saja di tolak si pria awalnya tetapi berhasil Yeri rayu, ia harus menghampiri rekannya itu kembali dan sudah pasti akan membutuhkan banyak waktu jika harus menggunakan kendaraan umum karena jam pulang bekerja masih berlaku yang artinya layanan jasa pengantaran online pasti sibuk. Akhirnya, setelah menimbang dengan khidmat, Yeri memberanikan diri mengambil kunci mobil yang ia simpan di bawah laci nakas lampu tidurnya.
Dan disinilah ia saat ini, tengah berpacu dengan debar di dadanya karena sialnya, walaupun malam sudah hadir sepenuhnya, jalanan masih padat tetapi cenderung lancar.
Dering nyaring panggilan masuk menyentak Yeri yang tengah berkonsentrasi dengan jalanan dan kendaraan di kanan-kiri-depan-belakang mobil yang ia kendarai.
Melihat cepat pada layar ponsel yang ia letakkan di kursi sebelahnya, Yeri menyambarnya cepat melihat nama kontak Kak Taeyeon tercetak di atas layar.
"Ya Kak?" Sapa Yeri setelah menerima panggilan dan mengubah mode panggilannya menjadi speaker aktif.
"Dimana? Masih lama nggak Yer? Gue nggak enak banget udah di tanyain Bapak." Kepanikan yang tak mampu Taeyeon tutupi semakin menyulut kegusaran Yeri. "Posisi pasti lo dimana? Dokumen udah sama lo kan?"
"Gue di jalan Kak." Balas Yeri sembari mengigiti bibirnya gusar. "Harusnya bisa sampai 15 menit lagi?" Lanjut Yeri dengan keraguan dan kebingungan yang kentara.
"Posisi pasti lo dimana?" Tanya Taeyeon sekali lagi.
"Lampu merah di perempatan Kak." Jawab Yeri sembari secara perlahan menginjak pedal gas karena lampu lalu lintas telah berubah menjadi hijau.
"Fuck! Harusnya 5 menit bisa sampai Yer! Itu deket banget!" Yeri berusaha menahan keras keinginannya untuk meneteskan air mata. "Lo naik ojek kan Yer, bukan taxi? Minta abangnya lebih cepet. Please banget nih, ini kerjaan perdana kita sama Jeon Persero Tbk. loh, gue nggak mau di hajar Bapak karena ada kesalahan kecil kayak gini."
Yeri semakin keras menggigit bibir bawahnya. Sedangkan Taeyeon, yang tak juga mendapatkan jawaban kembali melayangkan panggilan pada si junior.
"So-sorry Kak, gue bawa mobil."
"HAH?! LO APA?!" Teriakan nyaring Taeyeon berhasil membuat Yeri yang tengah memutar setirnya untuk menepi ke jalur kanan terbanting kencang karena injakan kakinya di pedal gas.
BRAK!!
"Ahh.."
"YER?!"
TIN!!
KAMU SEDANG MEMBACA
tale
Fanfictiontale /tāl/ noun a fictitious or true narrative or story, especially one that is imaginatively recounted. Gambar berasal dari pinterest.