Empat hari terlewati dengan tidak biasa karena tentu saja tak ada yang biasa jika menyangkut Yeri dimata Jeka. Perempuan yang sudah siap dengan sebuah dress sederhana tetap elegan hadiah dari Jeka tengah berdiri di sandaran pintu ketika berusaha memakai heels yang juga hadiah dari Jeka.
"Lu cakep anjir Kak." Karina yang membantu Joy merias Yeri berkomentar dengan decakapan kagum.
"Coba aja lu rajin makeup, pasti lu nggak jomblo lagi sekarang."
"Kalo dari dulu Yeri kayak gini, nggak bakal di ketemu Jeka yang bucin setengah mampus." Balas Joy yang tengah membantu Yeri menyeimbangkan posisi berdiri. Padahal heels yang Yeri pakai hanya memiliki ketinggian 3 cm, tetapi tetap saja karena bernama heels, Yeri membutuhkan usaha lebih untuk tetap berdiri dengan tegap.
"Jalannya emang udah begini. Yeri di pertemukan dengan cowok yang royal, sayang sama dia, dan bucin akut." Lanjut Joy dengan senyum bangga sembari menatapi Yeri dari ujung kaki hingga ujung kepala.
"Cakep banget hasil make over gue!" Bangga Joy.
"Woy!" Soohyun dengan jeans dan kemeja oversize bersertas tas slempangnya melongokkan kepalanya di sela pintu kamar Joy, ya sesi dandan kali ini dilakukan di kamar Joy, katanya agar memudahkan Joy dan membuat Yeri tampil lebih maksimal. "Laki lu udah di bawah!"
Yeri yang mendengar jika Jeka sudah sampai tak dapat menutupi kegugupan yang kembali muncul kepermukaan. Padaha beberapa menit lalu ia berhasil tenang, tetapi mendapati Jeka sudah berada di bawah, Yeri kembali merasa berdebar.
"Bawa mobil apaan dia dek?" Tanya Joy dengan suara yang pelan.
"Lu pasti nggak percaya." Ujar Soohyun sembari merogoh ponsel di dalam saku jeansnya. "Lihat! Sama persis kayak gini!" Sengit Soohyun dengan pekikan tertahan dan sodoran ponsel ke depan wajah Joy dan Karina bergantian.
"ANJING!"
"GILA!"
Yeri menoleh dengan kernyitan dikening merespon teriakan heboh dari dua perempuan di belakangnya.
"Kenapa?"
"Nggak ngapa Yer sumpah nggak ngapa. Shock aja gue." Ujar Joy dengan kekehan yang terdengar ganjal.
"Shock kenapa?" Tanya Yeri yang mulai merasa penasaran. Pasalnya ketiga raut wajah tetangga kosannya itu sungguh aneh. Ketiganya kompak kehilangan sedikit rona kemerahan di bagian wajah hingga membuat wajah mereka menjadi sedikit pucat.
"Nggak Yer." Balas Soohyun. "Udah cepet, kasian cowok lo nungguin di bawah." Lanjut Soohyun sebelum mempersilahkan Yeri keluar dari kamar kosan Joy.
"Sumpah ya, untung Yeri nggak terlalu iyeng sama mobil-mobil. Kalo iya pasti dia sadar!" Ujar Karina ketika Yeri berhasil melewati pintu kamar Joy.
"Mau secuek apapun, inget, ada interior mobil yang bakal menunjukkan seberapa mahalnya itu mobil dek." Balas Soohyun sebelum mengikuti langkah Yeri yang sudah keluar dengan langkah lebar dan cepat.
"Eh iya anjir. Bener juga. Kan nanti Yeri masuk mobil, pasti lihat interiornya yang mewah nggak ketulungan!"
"Ya udah, sekarang kita cuma bisa pasrah. Kalo ketahuan sekarangpun harusnya slow karena Yeri kayaknya udah mulai terbiasa dengan segala perhatiannya Jeka." Balas Joy sebelum menarik Karina agar ikut keluar dari kamarnya. Ia berniat mendatangi Yeri dan melepaskan kepergian adik tersayangnya itu ke dunia yang kejam.
"Iya sih, seminggu dimanjain gitu dan Kak Yeri udah terlihat menghargai pemberian Kak Jeka dengan nggak nolak makanannya. Harusnya sih baik-baik aja ya Kak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
tale
Fanfictale /tāl/ noun a fictitious or true narrative or story, especially one that is imaginatively recounted. Gambar berasal dari pinterest.