"KIM YERIM! BERHENTI BERTERIAK SEPERTI ORANG GILA!!" Teriakan membahana Joohyun dari lantai bawah terdengar amat kencang. Berbeda dengan yang di tangkap oleh Yerim. Perempuan yang sibuk berteriak-teriak itu hanya mendengar alunan halus dari teriakan membahana Joohyun. Kamarnya kedap suara—kamar Joohyunpun begitu, jadi sudah di pastikan sebenarnya kedua perempuan itu tak dapat mendengar teriakan satu sama lain dengan benar. Hanya saja Joohyun sudah tahu jika Yerim sibuk berteriak di kamarnya.
Setelah kejadian beberapa jam lalu—pertemuan Yerim dan Jungkook, Yerim memang langsung menarik Joohyun untuk pulang tanpa mengatakan apapun. Si model-aktris itu hanya terus mengumpat dengan penuh emosi. Dan baru setelah mereka sampai di apartemen, Yerim menceritakan segalanya. Bahkan sampai pada kalimat rindu yang Jungkook ucapkan.
Suara langkah yang di buat seribut mungkin datang menghampiri Joohyun yang tengah bersantai menonton saluran belanja di tv flat setelah 1 jam terlewat dari teriakan terakhir Yerim.
"Ayo kita menghilangkan stress." Ajak Yerim tiba-tiba. "Besok dan dua hari ke depan aku tak punya jadwal bukan? Aku baru menyelesaikan syuting dramaku dua hari lalu. Aku juga sudah melakukan pemotretan untuk edisi bulan April. Untuk April Skin dan Colatte, jadwalnya masih bulan depan. Jadi ayo mabuk." Jelas Yerim panjang lebar dengan tangan saling bertaut di depan dada. Jangan lupakan pula tatapan menggemaskan yang sarat akan permohonan.
"Kita tak akan memilih Seoul." Sambung Yerim. "Bagaimana Daegu? Waktu tiga hari seharusnya cukup untuk berliburkan?"
"Kau mau mabuk saja sampai pergi keluar Seoul!"
"Aku harus menjauhkan diri dari hal-hal yang bisa membuatku stress. Dan Seoul bukan jawabannya! Saat mabuk nanti bisa saja kita bertemu dengan orang gila itukan? Kalau dia mencari kesempatan dalam kesempitan bagaimana?!"
"Tapi Yerim,—"
"Aku mengajak Taehyung oppa. Aku tahu dia sedang lowong karena firma arsiteknya baru saja menyelesaikan satu goals besar. Taehyung oppa di berikan libur 3 hari."
"Tidak Ye—"
"Oppa sudah bersedia." Sela Yerim lagi. "Aku sudah menghubunginya. Berjaga-jaga jika eonni mencari-cari alasan menolak usulanku." Lanjut Yerim senang.
"Yerim, kau jelas pernah berada di posisi ini. Kenapa panik sekali?" Tanya Joohyun tak habis pikir.
"Totally different!" Balas Yerim dengan seruan. "Yang biasanya tak pernah melanjutkan kontrak eonni. Tapi kali ini perusahaan itu malah memperpanjang kontrak!"
"Mungkin saja memang karena citramu yang bagus hingga memberikan banyak keuntungan untuk Bank mereka Yerim. Jangan terlalu over thinking sayang." Balas Joohyun mencoba menenangkan.
"Itulah masalahnya!" Jawab Yerim masih dengan seruan di tiap kalimat akhirnya. "Karena aku tahu sesuatu pasti terjadi!"
"Yerim.." Joohyun kembali mengeluarkan suara lembutnya. "Aku mengerti kau khawatir. Tapi pergi selama tiga hari tak menjadi jaminan apapun."
"Justru itu. Aku ingin menggunakan tiga hariku yang berharga untuk membahagiakan diri."
"Aku tak ingin terpancing untuk membuat keributan, eonni." Lanjut Yerim masih dengan tatapan memohonnya. "Jadi biarkan kita berlibur, melepas stress karena pekerjaan yang menumpuk. Dan kembali ke realita kehidupan yang kejam."
Joohyun menghela nafas kentara di sofanya.
"Baiklah." Ujar Joohyun pasrah.
"YES!" Balas Yerim dengan kedua tangan saling mengepal. "Ayo bersiap. Taehyung oppa akan menjemput beberapa menit lagi." Lanjut Yerim tanpa dosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
tale
أدب الهواةtale /tāl/ noun a fictitious or true narrative or story, especially one that is imaginatively recounted. Gambar berasal dari pinterest.