Dating App's | 6

1K 196 35
                                    

Berbeda dengan suasana kamar Yeri yang damai karena si pemilik kembali tidur, kamar yang Joy tempati malah sebaliknya, ruang dengan luas 4.5 m x 5 m itu ramai dengan Karina, Soohyun dan Ugi sebagai pengisi tambahan.

Ugi dan Soohyun yang duduk bersebelahan fokus membaca media sosial dengan logo burung ungu, sedangkan Joy, Nayeon dan Karina duduk bersebelahan dengan tatapan yang mengarah lurus pada layar ponsel di tangan Joy.

"Ini asli?" Nayeon menjadi yang pertama memecah keheningan.

"Kok gitu nggak tahu?" Lanjut Ugi dengan suara yang lirih. "Padahal dia.."

"Soalnya orang kaya beneran teh." Ujar Soohyun yang sudah menjauhkan tubuhnya dari Ugi. "..yang suka ke ekspos di medsos itu yang banyak kontroversinya. Kalo yang quite dan konglo emang banyakan yang di keepnya." Lanjut Soohyun dengan hipotesanya.

"Bararti.."

"Iya. Jeka itu adalah Jeka yang sama dengan Jeka Justian Jeon. Direktur Utama Jeon Persero Tbk. Tbk loh, yang udah terdaftar di bursa efek." Jelas Karina pelan.

"Gila." Lirih Joy.

Sejak keisengan Karina mencari tahu setengah jam lalu dan membawanya pada yang lain, Joy memang menjadi yang lebih banyak diam. Si perempuan sexy dynamite itu amat terkejut, karena itu ia hanya bisa menutup rapat mulutnya selagi ia memasukkan informasi-informasi baru itu ke dalam otakku.

"Pantes aja dari awal dia gampang banget ngeluarin uang." Ujar Nayeon lagi. "Makanan yang dia kasih untuk kita nggak ada apa-apanya."

"Kok gue makin takut ya?" Komentar lain dari Ugi terlontar. "Kalo ternyata dia bener mau mainin Yeri gimana? Adek gue udah mulai menunjukkan ketertarikannya dia." Sambung Ugi yang diam-diam juga ditakuti oleh Joy. Setelah fakta yang sebenarnya tidak terkubur itu mereka ketahui, Joy memang mulai merasa khawatir. Terlebih ada jarak teramat jauh yang melebihi jaraknya dengan mantan kekasih dulu. Normal jika Joy merasa khawatir.

"Tapi kayaknya Yeri nggak tahu teh." Ujar Nayeon lagi. "Soalnya itu bocah nggak heboh atau mendramatisir."

"Bener juga." Balas Karina. "Kalau tahu Kak Yeri pasti udah heboh."

"Terus gimana?" Tanya Nayeon lagi, kali ini mereka mulai memasuki pembahasan tentang Haruskah Yeri mengetahui jika Jeka adalah putra satu-satunya keluarga Jeon yang saat ini mengisi kursi jabatan di Direktur Utama Jeon Persero Tbk.

"Biarin Yeri tahu sendiri nggak sih? Gue juga bingung ngasih tahunya gimana." Jawab Soohyun lebih dulu. "Dan juga, dengan ketidaktahuan Yeri, gue yakin kalo cowok itu memang niatnya main-main pasti jadi nggak tega dan menjauh. Sedangkan kalau ternyata dia serius sama Yeri, dia pasti ngerasa senang karena Yeri nggak mandang hartanya dia." Lanjut Soohyun menjelaskan.

"Tapi apa nggak kasihan? Masa Yeri doang yang nggak tahu?" Sela Ugi hati-hati.

"Tapi gue setuju si teh sama Kak Soo, kalau Kak Yeri tahu sendiri, benefitnya lebih banyak walaupun nanti Kak Yeri ngambek sama kita." Ujar Karina. "Sedangkan kalo kita kasih tahu Kak Yeri duluan, dia pasti kabur nggak sih? Keluarga Jeon bukan abal-abal loh, gue malah takut Kak Yeri insecure duluan. Lebih baik biarin Kak Yeri nerima hubungan mereka dengan keadaan yang netral gini, jadi kalaupun nanti Kak Yeri ngamuk-ngamuk, kita bisa beralasan kalo kita cerita dari awal, Kak Yeri nggak bakal sampai sejauh itu sam Kak Jeka."

"Yakin banget kalo mereka bakal happy ending?" Ujar Ugi lagi, si perempuan yang belakangan ini selalu mengeluarkan opini dari sisi negatif. Ya setidaknya imbang, jadi bukan hanya opini positif, kemungkinan-kemungkinan negatif juga harus dipertimbangkan.

"Makanya kita biarin duku berjalan. Lagi pula perkenalan mereka kan baru satu minggu, mereka pasti butuh waktu untuk saling mengenal lebih dalam walaupun gue yakin, Jeka nggak perlu itu karena sumpah, gue ngeliat pendar bucin di mata dia waktu vcan sama Yeri." Jelas Nayeon panjang.

taleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang