Makanan Kucing

471 76 0
                                    

"Kenma-san, Kinou... No onna wa dare? [Siapa cewek kemarin?]?" Tanya pria satang itu dengan terengah-engah.

"Ugh... " Mata pria berambut pirang itu menghindar.

"He~~ Kanojo ka? [Pacar?] " Lev menggoda kakak kelasnya itu. Entah kenapa telinga Kenma terasa sangat panas sekarang. Entahlah, dia belum pernah merasa begini sebelumnya.

"Yamete, Lev... Mada. [Berhenti, Lev... Belum.] " Balas nya setelah beberapa saat.

"Woho!!!!!! Semuanya! Kenma-san lagi pendekatan!!!!" Pekik pria berambut silver itu menghebohkan satu lapangan.

"Maji? [Serius?]" Segera Taketora mendekat ke arah Mereka berdua.

"Bukan!" Sangkal Kenma segera.

"Tadi katanya belum."

"Maksudnya bukan. Namanya aja ngga tau." Ujar pria berambut gondrong itu menggebu-gebu.

"Ya tanya. " Ucap Taketora dengan mudahnya.

"Kok bisa Deket gitu? Nama aja belum tahu. " Tanya Lev masih ngotot.

"Ngga ada yang Deket. " Kenma menghindar dari dua orang itu.

"Sudah... Sudah... Waktunya pergi." Kapten kucing berkepala ayam itu mengajak mereka untuk berbaris dan menyapa lawan latih tanding mereka hari ini.

"ARIGATOUGOZAIMASU!!"

~

"H-Huachim!!" Gadis itu mengusap hidungnya dengan tangannya.

"Tissue." Tangan Kenma menyodorkan sebungkus tisue ke gadis di samping nya tanpa menoleh dari Handphone.

"T-Ha... Hachim... Thankyou." Digapainya tisue itu lalu mengelap lendir di hidungnya.

"Miauu..." Suara merdu kucing betina terdengar di antara rintikan hujan. Kucing itu segera naik ke tempat duduk halte itu dan merangkak ke atas paha gadis cantik itu.

"Heee... Kucing kemarin. Hallo... Bentar, cek tas dulu ya." Dia mengelus kepala kucing itu kemudian merogoh tas ransel yang biasa bersamanya.

Tak lama, dia mengangkat pandangannya lalu menoleh ke kanan dan kiri. Matanya kini tertuju pada wajah tampan yang fokus menatap gamenya.

Setelah muncul kata "WIN" Pada layar benda Pipih itu, mata bermanik emas milik Kenma menatap orang di sampingnya.

"Nitip kucingnya ya... Biar dia ngga pergi. Mau ke petshop deket sini." Ujar gadis itu sembari membelai kucing yang nampaknya kini nyaman dengannya.

Ini dia. Kenma tidak pintar berurusan dengan hewan. Dia harus apa? Menunjukkan cara bermain game pada kucing betina itu?

"Ngga." Balas Kenma cepat.

"Yah... Ok deh."

"Hah... Minjem payung." Pria berjaket merah itu lalu berdiri dan memasukkan handphonenya ke dalam saku celana olahraganya.

"Hah? Oh... Nih." Digapainya payung transparan itu dan diberikan kepada Kenma.

"Bye-bye." Dia melambaikan tangannya menatapi Kenma membuka payung itu lalu pergi menjauh.

Apakah dia merasa tidak nyaman karena dipinta menjaga kucing? Tetapi tasnya masih disini.

~

Bungkusan plastik disodorkan di depannya. Pria itu kembali. Ditutupnya payung itu lalu kembali duduk di tempatnya.

Gadis itu mengintip isinya dan melihat dua bungkusan kecil wetfood untuk kucing di dalamnya. Dia menoleh menatap pria itu lalu mengucapkan terimakasih sembari tersenyum lebar.

Segera dibukanya makanan kucing itu dan diletakkan isinya ke dalam piring plasti yang keluar dari tas ajaibnya. Entah apa saja yang dibawanya di dalam tas itu.

"Ah, itu busku." Kenma bersuara lalu berdiri bersiap akan menaiki kendaraan umum itu.

"Matta ne." Ujarnya menoleh sambil tersenyum kecil.

"Matta ashita." Balas gadis itu tersenyum manis. Ingat. Hari ini pria itu mengucapkan salam perpisahan duluan. Ditambah dengan senyuman.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tokyo's Rain (Kozume Kenma x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang