Makanan luar negeri

360 58 3
                                    

"Emangnya salah? Terserah aku! Urusan aku! Emangnya aneh?" Nada suara Kenma terdengar meninggi. [Name] mengepalkan tangannya. Ayolah Kenma, jangan membuatnya menyesali pilihannya. Nafasnya mulai sesak, dadanya seperti diremas. Sakit. Seperti tiap malam yang dirasakannya.

"M-maaf." Kenma mengangkat kepalanya kembali menatap [Name].
[Name] bisa melihatnya, mata Kenma berkaca-kaca. Bahkan bendungan air itu hampir meluap.

[Name] Tak bisa menahannya lagi. Air matanya dilepaskan olehnya begitu saja. Wajahnya pasti sangat jelek sekarang. Kenma menutup matanya dengan salah satu punggung tangannya.

"Menyimpan orang yang sudah pergi di hati itu sakit loh. Sakit loh." [Name] duduk lalu menutup wajahnya dengan tangannya.

"Kenma-san wa ne, hontouni. yasashii hito dakara. Watasi dakara nakimasu naraba. Kono watashi dakara ne. Sore wa ne . [kenma-san orang baik. Masa nangis karena orang kayak aku. Itu kan ya...]" Persetan dengan tata bahasa atau apapun itu. Dia benar-benar ingin menangis karena ini. Mengapa orang seperti Kenma bisa menyukainya.

"Hahaha." Kenma tak bisa menahan tawanya mendengar ucapan melantur dari gadis itu. Bagaimana pemegang sertifikat N3 berbicara berantakan begini?

Kenma duduk di samping dirinya.

"Aku juga tahu itu." Ucap Kenma parau. Matanya kemerahan. Maniknya menatap lurus ke depan, memandangi pemandangan hujan di Tokyo.

"Setidaknya, sampai kamu kembali kesana. Biarkan aku menemanimu disini. Jauh, jauh dari kenyataan." Kenma tidak menoleh sama sekali. [Name] menyingkirkan tangan dari wajahnya.

"Kurang dari dua minggu juga tidak masalah." Kenma tersenyum menatap mata [Name] dalam. [Name] menegakkan badannya.

"Haha... Mungkin bila aku boleh serakah, aku ingin masuk ke Nekoma saja." Tawa [Name] terdengar kembali di telinga Kenma.

"Semester selanjutnya bisa pindah ke Nekoma enak kali ya~" Lanjutnya menatapi langit yang sedang murung.

"Sou Desune... [Iya ya...]"

"Ada banyak kucing peliharaan guru juga." Imbuh [Name].

Kenma menyipitkan matanya, gadis ini maniak kucing!

"Eh, Kok kayak cepet banget." Bus berwarna biru nampak mendekat. [Name] segera berdiri lalu mendekati bus itu. Dia menoleh ke belakang hendak mengucap salam perpisahan.

"He?" Kenma mendahuluinya menaiki bus tersebut. Tunggu, bukannya mereka berbeda bus.

[Name] ikut naik lalu duduk di kursi kosong sebelah Kenma.

"Aku antar." Menyadari tatapan bingung dari anak murid Fukurodani itu, Kenma menjawab tanpa ditanya.

"Ngga perlu kok. Nanti Kenma-san pulangnya malem. Aku mau mampir ke minimarket dulu loh." [Name] merasa tidak enak.

"Gapapa." Balas Kenma setelah bus itu mulai melaju.

~

"Kruyuk~" Kenma menutup mulutnya. Mengapa perutnya sangat memalukan. Untuk apa dia bersuara sebesar itu. [Name] menahan tawanya di depan sana. Dia merasa bersalah juga, harusnya Kenma sudah bisa makan sekarang.

"Kenma-san, mau mampir makan ramen?" [Name] memencet password untuk membuka apartemen miliknya.

'M-maksudnya? Apa... Ngga terlalu cepat?'

'Lah anjir, gara-gara barusan beli ramen instan sih.'

"Kenma-san! Kan ngga enak, jadi kelaparan karena aku. Ayo!" Tarikan tangan dari [Name] menyadarkan kenma dari pikirannya. Memalukan. Ada apa dengan pikirannya hari ini. Semua dipikirannya tidak beres.

"Duduk aja disitu." Dengan gesit [Name] pergi menuju meja dapur. Kenma disuruh olehnya duduk di meja makan dekat dengan tempat dia memasak biasanya.

"Kenma-san, mau coba makanan luar negeri?" Sombong [Name] menggeledah laci di bawah meja kompor.

"Mau." Jawab Kenma antusias.

"Nasi atau mie?"

Kenma berpikir sebentar.

"Mie aja." Putus Kenma setelahnya. [Name] mengambil kotak dua besar di bawah meja dapur itu kemudian menaruhnya ke atas meja makan.

'Kuat!'

"Hayuk, dipilih!" [Name] membuka dus itu. Banyak mie instan berbagai rasa yang pastinya bermerek Indomie

"Mie dari India?"

"No! Dari Indonesia. Kalau kami, sering nyingkat kata Indonesia jadi Indo. Tapi kalau di Jepang, Indo artinya india kan."

"He... Yang ini aja." Kenma mengambil varian mie rasa seblak.

"Oke!" [Name] mengambil rasa mie goreng biasa lalu mengembalikan kotak itu ke asalnya. Dia kemudian mengambil mie pilihan mereka lalu pergi memasaknya.


•••

Note:

•Guys... Ocehan Name di awal jangan ditiru. Wkwk, ngelanturnya bener-bener hancur grammar nya. Biasa gue gitu kalo lagi ngoceh" ngga karuan.

• Kalau di Indonesia kita sering nyingkat jadi Indo, jangan dilaksanakan di Jepang, Korea, dan China. Di luar negeri, mending bilang lengkap-lengkap. Karena ada beberapa negara yang tahunya Indo=India.

•Mampir makan ramen tuh, kalo kata orang luar negeri rada ambigu. Sama kayak Netflix and Chill.




Happy new year guys!! Moga di tahun 2022 kita menjadi lebih baik lagi. Ngga terlalu sering halu wkwk. Moga juga Fanfic ini nambah rame, Aamiin.

Gue ada kado tahun baru buat kalian.

Gue ada kado tahun baru buat kalian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenma menangiiiiis wkwkwkkwk 🙏👍

Tokyo's Rain (Kozume Kenma x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang