kucing?

557 84 10
                                    

Kamu ada ngehamilin kucing?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu ada ngehamilin kucing?

~

"Yo! Kayaknya hujannya pas banget, sore terus. " Sapa gadis itu santai tanpa tahu usia atau bahkan nama pria yang berlari menghampirinya.

"Hm... " Sahut pria itu sambil menguncir rambut panjangnya yang sedikit basah.

"Hehehe... Udah punya pacar? Ngga marahkah pacarnya??" Tanya gadis itu cengengesan.

"Ngga ada. " Jawab pria yang tak terlalu tinggi itu sembari mengeluarkan handphone nya .

"Hn~~~" Dia mengeluarkan buku hitam dari dalam tasnya. Lalu mengeluarkan dua bungkus wafer coklat dari sana. Seperti biasa, disodorkannya Snack itu namun pria berambut panjang itu hanya menatapinya.

'Kuroo kemarin ngga mati.' Batinnya mengingat minuman kemarin yang diberikannya pada temannya.

Dengan tatapan tajam, diambilnya bungkusan itu lalu menaruhnya ke dalam tas punggungnya .

'Diambil!' Sorak gadis itu dalam hatinya bahagia.

Gadis itu kemudian membuka bungkusan itu dan memakan isi di dalamnya sembari membaca buku hitam di tangannya.

Drsssh

Perlahan hujan mulai bertambah deras.

Telinga gadis itu serasa tuli. Dia tak bisa mendengar apapun dengan jelas. Namun dia dengan tenangnya membaca buku hitam itu.

Kemudian dia memindahkan tas punggungnya ke sebelah kirinya lalu sedikit mendekat ke arah pria di kanannya itu.

"Hei! Tahu gak? Biasanya kalau hujan sederas ini aku bakal jadi orang gila. " Ujarnya menatap atap halte yang mengalirkan air hujan ke tanah.

"Hm... " Pria itu hanya berdehem sambil tetap fokus pada permainan di ponselnya.

"Hah... Waktu aku pulang, semua bakal tetap ngga sesuai kenyataanya kan?" Kakinya dimainkannya hingga menciprati sepatu olahraga lelaki itu.

"Basah. " Ujar pria itu sambil mengangkat kakinya.

"Hehe... Kamu ikut klub olahraga?"

"Voli." Jawabnya singkat.

"He... Libero ya?"

"Setter."

"Ho... Mitaina~~~ Kimi wa bareboru o suru toki. " Ujarnya penuh nada.

*Ho.... Pengen lihat~~~ Kamu waktu main bola voli.

"Souka..."

Meow

"Hm?" Gadis itu seakan terpanggil oleh suara itu.

Meow

"Kucing? Sini yuk... Kucing... Ck ck ck" gadis itu terus berdecak tanpa tahu dimana obyek yang dipanggilnya.

Meoow

Akhirnya matanya menangkap seekor kucing di bawah kotak sampah yang tak jauh. Setelah menganalisis apakah kucing ini bisa didekati, dia berjalan perlahan menghampiri kucing itu.

Diulurkannya tangannya perlahan, kucing itu tidak menjauh. Dielusnya kepala kucing itu kemudian membawanya berteduh di bawah halte bersama mereka berdua.

"

Hei hei!! Lihat!! Imut banget kaaaaan~?" Serunya dengan seekor kucing di gendongannya.

"Akh!!! Gemes banget! Besok Dateng lagi ya!! Inget! Kalo hujan di sini aja! Ok! Besok aku bawain makanan deh. "  Ujarnya mengajak kucing belang tiga itu berbicara sembari bermain dengannya.

"Hei, hei!!" Mirip kamu ngga sih?" Dia menyodorkan kucing itu kepada sosok manusianya.

"Hm." Jawabnya tersenyum dengan tangan menepuk pelan kepala kucing itu.

" Kamu ada ngehamilin kucing ya?" Tuduhnya tak berdasar.

"Hah... " Pria bersurai Dwi warna itu menghela nafas menatap datar gadis itu.

"Dari segi biologis itu sudah mustahil." Kenma menatap kesal layar Handphonenya. Menyebalkan, teman seregunya sungguh ngotot.

"Siapa tahu ada mutasi sel yakan."

"Gimana caranya aku berhubungan sama kucing." Dia mendelik menatapi gadis aneh di sampingnya.

"Orang ngga ada yang tahu. Siapa tahu kan... "

Menyebalkan. Rasanya dia ingin berteriak. Namun alangkah baiknya makhluk sejenis ini didiamkan saja. Iya, itu yang paling tepat.

Tokyo's Rain (Kozume Kenma x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang