Kebetulan

736 89 3
                                    

Hujan bisa seseru ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hujan bisa seseru ini?

~

"Hai!!" Sapa gadis itu sambil melambaikan tangannya dengan senyuman merekah.

Pria dengan rambut dwi warna itu duduk di halte tersebut kemudian meletakkan tas punggungnya di sebelah kirinya. Gadis di samping kirinya tersenyum aneh.

"Oho~~Kebetulan nih??" Dia menaik-naikkan alisnya dan tampak seperti Tante pedo .

"Begitulah." Pria itu menanggapi dengan suara lesunya dan mengeluarkan handphone dari dalam tasnya. Kali ini dia tidak mengenakan earphone nya.

Lagi-lagi gadis itu ditemani ransel berisi makanan . Dia kemudian mengambil dua botol milk tea dan menyodorkan salah satunya pada pria di sampingnya.

Lagi-lagi pula dia ditolak. Orang di sebelahnya hanya menatap botol itu sekilas lalu kembali fokus pada handphone nya.

"Ugh... " Dia menarik sebelah bibirnya menatapi pria di sampingnya.

"Ngga bakal diracuni ah elah... Mubazir anjir... Mahal." Dia tetap tak mau menarik tangannya.

"Minum dua-duanya." Balas pria itu yang menusuk tepat di hatinya.

" Ambil... Rezeki ngga boleh ditolak." Ujarnya seolah-olah dia dekat dengan pria cantik ini. Mata pria itu menyipit menatapi botol minuman yang digoyangkan gadis di sampingnya itu. Gadis aneh yang tidak pulang kerumah meski dia bisa menaiki taksi yang lalu lalang seperti kemarin.

Menghela nafas, pria berambut panjang itu mengambilnya kemudian menaruhnya di samping kanannya. Gadis itu tersenyum puas.

"Hah... Tau ngga sih? Bisa-bisanya cewek cantik kayak aku malah dijauhi cewek astaga. Hah... Ogah pula ngambil cowoknya. Mending ganteng ato kaya. Lah ini, cowoknya bokek, burik lagi. Kek... Are you kidding me?" Dia mulai berbicara seorang diri lagi sambil membuka tutup botol itu.

Apakah bagi gadis ini dia membuka sesi curhat gratis? Mendengar cerita dari gadis ini, dia makin yakin bahwa perempuan itu makhluk ribet. Bagaimana mungkin mereka bermusuhan karena berebut pasangan? Sulit dimengerti.

"Hah... Insecure dia sama kecantikan aku. Kalo kamu cantik ya... Makanya ngga takut? Hahaha... " Dia tertawa geli sendiri.

"Drrsh..."

"Aku... Cowok."

"HEEEE?!!?!" Bagai disambar petir, gadis itu berdiri menatapi pria itu dari kaki sampai ujung kepala. Menutup mulutnya tak percaya.

"Kirain suaranya aja yang rada berat sama tepos. " Ujarnya dengan mata yang masih terbuka lebar.

Pria itu menatap malas gadis itu.

"Hahahaha... Kayaknya emang ga bisa punya temen cewek deh... Yaudah. Cowok cantik aja gapapa. " Dia tertawa sambil kembali duduk. Kerutan muncul di dahi pria itu.

"Mata ngga rusak?" Komentar gadis itu melihat pria canti- tampan di sampingnya bermain handphone di tempat dengan cahaya redup ini.

"Ngga. " Singkat padat dan jelas.

"Emejing. "

"Kenapa?" Tanya sang gadis menyadari tatapan dari pria itu.

"Engga."








"Emang segitu mirip cewek?"

Tokyo's Rain (Kozume Kenma x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang