Part 27

5.2K 305 0
                                    

Pagi ini mama minta diantar Denis ke rumah tante Susan. Katanya mau mengantar Cup Cake buatan mama.
Sebenarnya Denis malas mengantar mamanya ke rumah Tante Susan. Karena ia yakin nanti disana ia bakal dipertemukan dengan Sherin lagi.

"Ayo dong Nis, kamu kenapa lagi sih? Dari tadi bolak balik keluar masuk kamar. Keburu siang nih," omel mamanya melihat Denis keluar masuk kamar berkali-kali.

"Iya, Ma. Sabar sebentar ya. Denis lagi nyari kunci mobil. Denis lupa naruhnya," kata Denis beralasan. Kunci mobil sudah ada di kantong celana nya sejak tadi. Ia hanya mencoba mengulur waktu.

"Aduh Denis, kalau gak ketemu pakai cadangan aja deh. Sebentar, mama ambilkan di kamar," sahut mama tidak kalah dengan Denis

"Eh, Ma... Ini nih ketemu nih," kata Denis melihat mamanya sudah berbalik hendak mengambil kunci cadangan di kamarnya. Ia buru-buru menarik kunci mobil dari kantongnya dan melemparkannya ke atas tempat tidurnya sebelum diambilnya kembali, pura-pura menemukan kunci mobilnya.

"Ya udah ayo buruan berangkat," mama sudah menarik lengan Denis.

"Tunggu dong, Ma. Cup cake nya Denis boleh minta beberapa ya? Buat Sisi," Denis menghentikan langkah mamanya.

"Ya udah, nanti mampir sebentar ke rumah Sisi buat ngasih cup cake nya," Denis tersenyum. Ia bisa melihat Sisi dari dekat lagi, meskipun hanya sebentar.

Denis segera membukakan pintu mobil untuk mama nya sebelum ia memutari mobil dan duduk di belakang kemudi dan menjalankan mobilnya ke rumah Sisi.

Sisi yang kebetulan baru pulang dari jogging, melihat mobil merah Denis berhenti di depan rumahnya, segeta mendekat.

Denis menurunkan kaca depan mobilnya sebelum turun menghampiri Sisi sambil tersenyum.

"Pagi, Si," sapa Denis melebarkan senyumnya.

"Pagi juga, eh... Ada tante juga? Pagi tante Andin. Kok udah pada rapi? Mau kemana nih, Tan?" tanya Sisi tersenyum pada Mama Denis.

"Iya nih Si, kita mau ke rumah temen tante. Ke rumah calon tunangannya Denis," sahut mama Denis yang membuat Denis dengan sukses tersedak, matanya melotot.

"Oya? Denis udah mau tunangan ya, Tan? Wah, lo kok gak ngomong ke gue sih, Nis? Tapi, gue ikut seneng kok," senyum Sisi terukir dengan manis, menciptakan dunia tersendiri bagi Denis.

"Ehm... Nggak kok Si, itu sih bisa-bisanya mama aja!" bantah Denis kesal melirik mama nya yang masih setia dengan senyum manisnya pada Sisi.

"Tapi memang sebaiknya lo punya pacar, Nis. Ntar kenalin ke gue ya," kata Sisi ceria. Ia ingin Denis juga merasakan kebahagiaan seperti yang ia rasakan.

"Tuh, Nis. Sisi aja pengen liat kamu punya pacar, apalagi mama. Ya kan, Si?" mama Denis meminta dukungan pada Sisi.

"Udah deh, kenapa jadi gue yang di pojokin sih?" gerutu Denis cemberut menatap Sisi yang sedang tertawa bersama mama nya.

"Nis, ayo buruan, keburu siang nih," mama nya mengingatkan Denis ke tujuan semula.

"Oh...euhm...Si, ini buat lo. Cup cake buatan mama. Buat nemenin hari libur lo," kata Denis tersenyum menyerahkan tas plastik yang ditentengnya.

"Wah, makasih lho tante cup cake nya," seru Sisi senang sambil menerima  cup cake yang diberikan Denis.

"Itu yang ngasih gue kali, Si. Kok terima kasih nya ke mama?" sahut Denis protes.

"Hahaha yang bikin kan mama lo?" jawab Sisi meleletkan lidahnya lucu.  Denis gemas melihatnya, dan refleks mencubit hidung lancip Sisi.

Mama Denis tertawa melihat keakraban keduanya. Sebenarnya ia sayang pada Sisi. Ia suka gadis mungil itu. Ia pernah berharap Denis dan Sisi bisa bersama dan saling cinta. Tapi kalau cinta gadis itu tidak tertuju pada anaknya, ia bisa apa? Bukankan cinta itu menentukan sendiri pada siapa ia akan berlabuh?

-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

Ini kali kedua Denis menginjakkan kaki ke rumah megah didepannya.
Tante Susan dengan senyum cerahnya menyambut kedatangan Mama dan Denis.
Jujur, Denis merasa kikuk. Apalagi saat mamanya menarik-narik lengannya untuk mempercepat langkah masuk ke rumah besar itu.

Denis baru saja menyandarkan punggungnya ke sofa ketika Sherin keluar dengan balutan celana jeans skinny dan atasan kaus pendek berwarna biru muda. Sherin namapak cantik dan segar.

"Jadi ke supermarketnya, Ma?" tanya Sherin yang langsung terdiam begitu melihat mamanya sedang ngobrol dengan tamunya.

"Eh Sherin, kamu pergi sendiri aja ya, soalnya ada tante Andin sama Denis nih," kata tante Susan tersenyum pada anak gadisnya.

"Biar diantar sama Denis aja, Jeng," kata mama Denis yang langsung membuat Denis sukses melotot.

"Aduh Jeng, gak usah, nanti ngerepotin," tante Susan menolak halus.

"Gak pa pa kok Jeng. Udah Nis, cepetan kamu antar Sherin ke supermarket gih," mama mendorong-dorong bahu Denis dengan semangat empat lima.

"Iya Mama...gak usah dorong-dorong juga kali," gerutu Denis menatap mamanya kesal.

"Makasih loh Denis, udah mau antar Sherin," tante Susan tersenyum pada Denis.

Denis melirik mamanya jengkel, sementara mamanya hanya tersenyum melihat Denis memasang raut muka terpaksa.

BERSAMBUNG...

Hai... Ketemu lagi... Gimana ceritanya? Udah makin ga jelas belum? Hahaha.....

Happy reading.....

MAKE YOU LOVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang