Part 60

5.8K 329 3
                                    

"Honey... Cepetan deh...jangan kelamaan! Kita janjinya satu jam lagi sudah di lokasi loh! Kan kasian fotografernya nungguin," Sisi menatap kesal pada Digo yang masih mondar-mandir memasukkan baju ke dalam kopernya.

"Sabar napa neng? Ini juga udah cepet," sahut Digo masih mondar-mandir.

"Kenapa gak dipersiapin dari kemaren sih? Apa kita gak jadi foto prewed aja!" Sisi memandang Digo kesal sambil bersedekap.

"Iya maaf, Sayang. Semalam aku ketiduran. Maaf ya," Digo menghampiri Sisi dan mengecup bibir manyun Sisi sekilas, lalu menyeret kopernya ke mobil. Sebelah tangannya menggandeng tangan Sisi.

Mereka sampai di tempat yang sudah di sepakati sekitar dua setengah jam kemudian.

"Maaf Mas Adi, kita telat," kata Digo meminta maaf pada sang fotografer yang sudah kelihatan lelah menunggu, sementara Sherin dan Romeo sedang bermain ayunan di bawah pohon besar agak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Kirain gak dateng," sahut fotografer itu sambil memberi kode pada asistennya untuk mulai bekerja.

"Ya pasti dateng lah, Mas. Ini kan buat kepentingan pernikahan kami juga," senyum Digo meminta maaf pada fotografer kelas atas itu. Digo sengaja memakai jasa Mas Adi karena memang hasil jepretan tangan dingin laki-laki yang tidak banyak bicara itu sangat luar biasa.

Sisi segera digiring menuju tenda yang dipergunakan untuk kamar ganti dan make up. Sementara Digo ke tenda yang lain, berganti baju untuk keperluan shooting video dan foto prewed nya.

Melihat kedatangan Sisi dan Digo, Sherin segera menyusul Sisi masuk ke tenda. Begitu juga dengan Romeo yang langsung menyusul ke tenda di mana Digo masuk.

"Kemana aja lo baru nyampe?" Sherin menatap Sisi kesal.

"Ngasih kesempatan lo buat pacaran," sahut Sisi ringan.

"Ditanya beneran jawabnya ngasal!" omel Sherin.

"Hehehe... Maaf, Digo tuh semalem ketiduran. Kalo gue gak inisiatif ke apartemennya, gak bangun dia! Mana dia belum prepare lagi!" gerutu Sisi.

"Lah kok bisa? Pasti Digo ngebut dong perjalanan kemari tadi?"

"Iya! Untung aja jalanan gak macet," jawab Sisi yang sedang di make up.

Setelah Sisi selesai make up dan mengganti bajunya dengan dress putih panjang, Sisi segera duduk kembali untuk di tata rambutnya, sementara Sherin yang make upnya lebih sederhana sudah mengganti pakaiannya dengan dress bustier warna peach yang modelnya senada dengan yang Sisi kenakan. Rambutnya di urai bergelombang dan ikal menggantung di rambut bagian ujungnya.

Hampir sejam, akhirnya Sisi dan Sherin keluar dari tenda dengan di payungi oleh staff Mas Adi.

Setelah beberapa foto diambil, saatnya untuk perekaman video. Sisi diarahkan agar duduk di ayunan yang dudukannya terbuat dari kayu yang digantungkan di dahan pohon dengan tali besar. Ia di ayun perlahan oleh Sherin, kemudian Digo datang dengan membawa setangkai mawar yang disembunyikan di punggungnya. Melangkah menghampiri Sisi, menatap Sisi penuh cinta, dan berlutut sambil mengulurkan mawar itu pada Sisi.

Take itu di ulang tiga kali untuk memperoleh hasil yang natural.
Romeo menghampiri Sherin dan mengusap peluh gadisnya hati-hati agar tidak membuat make up gadisnya luntur.

Digo bergegas mengambil air mineral dan diberikannya pada Sisi.

"Capek?" tanya Digo tersenyum melihat sebotol kecil air mineral itu sekarang sudah habis tak bersisa.

"Lumayan, Honey. Masih berapa scene lagi sih? Udah berasa main sinetron deh kalo gini," ujar Sisi mengusap kening Digo yang keringat nya berbulir-bulir karena cuaca hari itu memang terik.

MAKE YOU LOVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang